Sunday, December 7, 2025
Home Blog

Kolaborasi dengan Bank Jateng, Pemkab Sukoharjo Gelar Sosialisasi dan Expo Perumahan KPR FLPP untuk ASN

0
Bupati Sukoharjo, Etik Suryani secara simbolis menyerahkan bantuan DP Rp2 juta untuk ASN yang mengambil KPR FLPP, Selasa (2/12/2025).

SUKOHARJO – Bupati Sukoharjo, Etik Suryani membuka Sosialisasi dan Expo Perumahan Program Kredit Pemilikan Rumah – Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (KPR FLPP) untuk ASN di Pendopo Graha Satya Praja (GSP), Selasa (2/12/2025). Program KPR FLPP tersebut merupakan kolaborasi Pemkab dengan Bank Jateng.

Bupati Etik Suryani memberikan apresiasi atas kerjasama yang dilakukan Bank Jateng, Pemprov, dan BP Tapera tersebut. Pasalnya, program tersebut tidak hanya untuk ASN juga untuk Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) dengan bunga flat 5%.

“Kalau ingin punya rumah ya harus dipaksa. Mudah-mudahan dengan program ini bisa membantu ASN semuanya untuk segera memiliki rumah yang sehat dan layak huni,” kata Bupati.

Bupati melanjutkan, program tersebut merupakan bagian dari Program Nasional 3 juta rumah yang diinisiasi oleh Pemerintah Pusat untuk memperluas akses kepemilikan rumah yang layak dan terjangkau bagi masyarakat, khususnya bagi ASN yang hingga kini belum memiliki rumah pribadi.

“Kita semua tentu memahami bahwa memiliki rumah bukan hanya kebutuhan fisik, tetapi juga pondasi kesejahteraan keluarga. Rumah adalah tempat kita membangun kebahagiaan, menanam nilai-nilai, dan menumbuhkan generasi yang kuat dan berkarakter,” ujarnya.

Kepala Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (DPKP) Sukoharjo, Lanjar Budi Wahyono, mengatakan, KPR FLPP bagi ASN yang diluncurkan merupakan sinergi antara Pemkab Sukoharjo, Bank Jateng dan pengembang perumahan.

“Program ini merupakan salah satu instrumen pembiayaan perumahan untuk mempermusah akses perbankan bagi masyarakat termasuk ASN,” ujarnya.

Lanjar mengatakan, KPR FLPP bagi ASN tersebut menyasar ASN Pemkab Sukoharjo yang belum memiliki rumah dan berusia maksimal 40 tahun. Masa kredit KPR FLPP bagi ASN adalah 20 tahun dengan bunga 5% flat selama masa kredit.

Sedangkan Wakil Kepala Divisi Bisnis Konsumen Bank Jateng, Septo Adi Purwoko mengatakan, selain ASN, program juga menyasar MBR, dan juga Polri. Khusus untuk Sukoharjo, program tersebut menggandeng 16 developer dengan lokasi perumahan tersebar di sejumlah kecamatan.

“Berdasarkan data Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman Sukoharjo menunjukkan sebanyak 1.544 orang ASN belum memiliki rumah,” ujarnya.

Di satu sisi, informasi data ketersediaan rumah dari BP Tapera melalui website sikumbang diketahui jumlah kavling yang tersedia di Kabupaten Sukoharjo sebanyak 2.353 unit kavling ready dan siap bangun dengan lokasi antara lain di Kecamatan Bendosari, Polokarto dan Mojolaban. (*)

Bupati Dampingi Wamentan Panen Raya Padi di Desa Joho Mojolaban

0
Bupati Sukoharjo, Etik Suryani saat mendampingi Wamentan, Sudaryono panen raya padi di Desa Joho, Mojolaban, Senin (1/12/2025).

SUKOHARJO – Bupati Sukoharjom, Etik Suryani mendampingi Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono panen raya dan percepatan olah lahan di Desa Joho, Kecamatan Mojolaban, Senin (1/12/2025). Kehadiran Wamentan di Sukoharjo dalam upaya mendukung program swasembada pangan.

Dalam kesempatan itu Bupati mengatakan, kehadiran Wamentan ke Kabupaten Sukoharjo merupakan bukti nyata komitmen pemerintah pusat dalam mendukung program pembangunan pertanian serta memperkuat sinergi antara pusat dan daerah demi kemajuan pertanian nasional.

“Panen raya ini bukan hanya seremoni, tetapi momentum untuk mensyukuri hasil kerja keras para petani. Selain itu, keberhasilan sektor pertanian di Sukoharjo berkat kolaborasi harmonis antara petani, pemerintah daerah, dan seluruh stakeholder,” ujar Bupati.

“Panen raya ini merupakan hasil dari kerja keras, kesabaran, dan dedikasi petani dalam mengelola lahan. Ini bukti sinergi yang kuat, demi mewujudkan ketahanan pangan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat,” sambungnya.

Menurut Bupati, Sukoharjo merupakan salah satu daerah penyangga pangan Jawa Tengah. Produksi beras selalu surplus dan menjadi rujukan daerah lain. Pada tahun 2024, Sukoharjo mencatat surplus beras sebanyak 142.553 ton.

“Produk padi Sukoharjo premium, selalu dilirik daerah lain. Namun komitmen kami jelas. Prioritas utama adalah pemenuhan kebutuhan pangan masyarakat Kabupaten Sukoharjo,” tegasnya.

Bupati memaparkan, produksi pertanian di Sukoharjo ditopang lahan sawah seluas 20.475 hektare. Terdiri atas sawah irigasi teknis 14.464 hektare, irigasi setengah teknis 2.361 hektare, irigasi sederhana 1.728 hektare, dan sawah tadah hujan 1.948 hektare.

Data Badan Pusat Statistik (BPS) hingga September 2024, produktivitas padi mencapai 70,45 ton per hektare gabah kering giling (GKG). Sedangkan estimasi produksinya 345.341 ton GKG. Meski begitu, Bupati menegaskan pemerintah daerah menyadari kebutuhan percepatan pembangunan sarana pendukung pertanian.

Tahun ini, Pemkab Sukoharjo mengalokasikan pembangunan berbagai infrastruktur pertanian. Seperti satu unit embung, dua sumur dangkal, 37 sumur dalam, 16 jalan usaha tani, serta 49 titik rehabilitasi jaringan irigasi tersier.

Sedangkan Wamentan Sudaryono menjelasakn pemerintah pusat di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto menetapkan suasembada pangan sebagai prioritas nasional. Dalam kurun setahun terakhir, presiden menerbitkan 19 regulasi untuk memperkuat sektor pertanian. Mulai dari kebijakan pupuk, benih, hingga irigasi.

“Yang kita inginkan adalah mengelola negara dengan cara Presiden Prabowo. Menempatkan pertanian sebagai prioritas utama. Pangan harus diproduksi dalam negeri, tidak boleh bergantung pada impor,” tegas Sudaryono.

Sudaryono mencontohkan pembenahan distribusi pupuk, yang kini lebih sederhana dan tepat sasaran. Pemerintah juga menurunkan harga pupuk dan memperbaiki regulasi, agar langsung diterima petani tanpa perantara distributor.

“Pemerintah memastikan pupuk cukup, terjangkau, dan cepat sampai ke petani. Banyak keluhan tentang pupuk terlambat, itu semua mulai diselesaikan,” katanya. (*)

Bupati Hadiri Grebeg Hadi Jadi Desa Purbayan dan Launching Desa Anti Korupsi

1
Bupati Sukoharjo, Etik Suryani saat menghadiri Grebeg Hari Jadi Desa Purbayan Ke-77 Tahun 2025 dan Launching Desa Anti Korupsi di Gedung Purba Wijaya, Minggu (30/11/2025).

SUKOHARJO – Bupati Sukoharjo, Etik Suryani menghadiri acara Grebeg Hari Jadi Desa Purbayan Ke-77 Tahun 2025 dan Launching Desa Anti Korupsi di Gedung Purba Wijaya, Minggu (30/11/2025). Acara tersebut mengusung tema “Saka Adat Tumuwuh Integritas, Saka Budaya Tumancep Kejujuran”.

Dalam sambutannya Bupati mengatakan, perjalanan panjang Desa Purbayan yang telah menginjak usia 77 tahun ini adalah sebuah perjalanan sejarah yang penuh liku dan tantangan, namun juga penuh dengan keberhasilan dan prestasi yang patut sisyukuri dan dijadikan sebagai pijakan untuk melangkah ke depan dengan semangat yang lebih kuat.

“Sejarah panjang ini mencerminkan tekad dan kerja keras seluruh elemen masyarakat, tokoh adat, tokoh agama, serta seluruh aparatur desa yang telah bekerja tanpa kenal lelah dalam membangun desa tercinta ini menjadi tempat yang aman, makmur, dan sejahtera,” ujarnya.

Dalam momentum yang berharga ini, sBupati memberikan apresiasi dan penghargaan setinggi-tingginya kepada seluruh warga masyarakat Desa Purbayan yang telah menunjukkan dedikasi dan semangat gotong royong dalam berbagai kegiatan pembangunan desa. Bupati berharap keberhasilan demi keberhasilan yang telah diraih selama ini mampu menjadi inspirasi dan motivasi untuk terus berinovasi, berkreasi, serta berkontribusi positif dalam pembangunan desa.

Selain itu, dalam kesempatan yang sama Bupati Launching Desa Anti Korupsi. Menurutnya, peluncuran Program Desa Anti Korupsi adalah sebuah langkah strategis dan inovatif yang sangat relevan dengan tantangan zaman.

“Tema “Saka Adat Tumuwuh Integritas, Saka Budaya Tumancep Kejujuran”, mengandung makna mendalam bahwa nilai-nilai luhur adat dan budaya lokal harus menjadi landasan utama dalam membangun budaya integritas dan kejujuran di tengah masyarakat.

“Dengan menanamkan sikap jujur dan berintegritas, kita berharap desa ini mampu menjadi teladan dan pusat pemberantasan korupsi yang efektif dan berkelanjutan,” ujarnya.

Bupati juga mengajak seluruh warga masyarakat, perangkat desa, tokoh adat, tokoh agama, serta seluruh stake holder terkait, untuk mendukung penuh upaya tersebut.

“Mari kita tingkatkan kesadaran akan pentingnya nilai-nilai kejujuran, keadilan, dan tanggung jawab dalam setiap aspek kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara,” kata Bupati.

Selain itu, Bupati juga mengingatkan bahwa keberhasilan ini tidak akan tercapai tanpa adanya sinergi dan kolaborasi yang harmonis antara semua pihak. Bupati meminta untuk meningkatkan komunikasi, koordinasi, dan kerjasama agar program ini dapat berjalan efektif dan memberikan manfaat nyata bagi masyarakat desa Purbayan. (*)

Bupati Jadi Inspektur Upacara Peringatan HUT KORPRI Ke-54 Tahun 2025

1
Upacara memperingati HUT KORPRI Sukoharjo, Sabtu (29/11/2025).

SUKOHARJO – Bupati Sukoharjo, Etik Suryani menjadi Inspektur Upacara (Irup) Peringatan HUT KORPRI ke-54 Tahun 2025. Upacara dilaksanakan di halaman Kantor Setda Pemkab Sukoharjo, Sabtu (29/11/2025).

“Momentum ulang tahun ke 54 ini, marilah kita jadikan sebagai upaya untuk meneguhkan KORPRI sebagai Penguat NKRI dan Pelindung ASN,” ujar Bupati mengawali sambutan.

Bupati melanjutkan, tema peringatan tahun ini adalah, “Bersatu, Berdaulat, bersama KORPRI dalam mewujudkan Indonesia Maju,” yang mengandung pesan yang sangat dalam dan strategis. Tema ini mengingatkan akan pentingnya memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa sebagai modal utama dalam menghadapi berbagai tantangan pembangunan di era modern ini.

Selain itu, tema ini menegaskan peran strategis KORPRI sebagai organisasi yang mampu memperkuat kedaulatan bangsa melalui profesionalisme, integritas, dan semangat pengabdian yang tinggi.

“KORPRI sebagai organisasi yang telah menginjak usia 54 tahun adalah simbol kekuatan, kebersamaan, dan pengabdian seluruh aparatur negara.

“Organisasi ini berfungsi sebagai perekat dan penggerak utama dalam mewujudkan pelayanan terbaik kepada masyarakat, sekaligus sebagai motor penggerak pembangunan nasional dan daerah. KORPRI harus mampu menjadi contoh teladan dalam hal integritas, etika kerja, serta keberanian dalam mengedepankan kepentingan bangsa dan negara,” sambung Bupati.

Bupati menilai di tengah berbagai dinamika dan tantangan global yang semakin kompleks saat ini, peran KORPRI menjadi semakin vital. Perlu disadari bahwa keberhasilan pembangunan nasional dan daerah sangat bergantung pada sinergi dan kolaborasi seluruh komponen bangsa, terutama aparaturnya sendiri.

Oleh karena itu, melalui momentum peringatan hari ini, saya mengajak seluruh anggota KORPRI di Kabupaten Sukoharjo untuk terus memperkuat komitmen dan semangat kebersamaan dalam menjalankan tugas dan kewajibannya,” ujar Bupati.

“Mari kita tingkatkan kompetensi, profesionalisme, serta integritas agar mampu memberikan pelayanan yang prima dan mampu menjawab berbagai tantangan zaman,” ajaknya.

Dalam kesempatan yang sama, dilaksanakan kegiatan penyerahan bantuan infaq dari Bupati Sukoharjo beserta seluruh ASN dan anggota KORPRI kepada Masjid Agung Baiturrahmah Sukoharjo sebesar Rp108.572.100.

“Semoga bantuan ini dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya dan menjadi amal jariyah bagi kita semua,” tambah Bupati. (*)

Diterima Bupati, Sukoharjo Raih Rekor Muri Pementasan Pakeliran Padat oleh Pelajar dan Mahasiswa

0
Bupati Sukoharjo, Etik Suryani saat menerima Piagam Muri di TBS, Kamis (27/11/2025) malam.

SUKOHARJO – Pemkab Sukoharjo meraih Rekor Musem Rekot Dunia Indonesia (Muri) dalam Pementasan Pakeliran Padat oleh Pelajar dan Mahasiswa. Piagam dari Muri diterima oleh Bupati Etik Suryani di Taman Budaya Suryani (TBS), Kamis (27/11/2025) malam.

Dalam catatan Muri, pementasan wayang kulit tersebut melibatkan 58 dalang, 120 pengrawit dan 30 swarawati. Rekor tersebut tercatat dalam penghargaan MURI Nomor 12530/R.MURI/XI/2025 yang ditandatangani Ketua Umum Muri Jaya Suprana.

Bupati mengatakan, wayang sebagai salah satu seni pertunjukan tradisional yang telah berusia ratusan tahun, merupakan media edukasi, hiburan, dan juga refleksi moral serta spiritual masyarakat Indonesia. Melalui wayang, diajarkan nilai-nilai luhur seperti kebenaran, keadilan, kasih sayang, dan kebijaksanaan yang menjadi fondasi dalam kehidupan bermasyarakat.

“Saya sangat mengapresiasi atas penyelenggaraan kegiatan pergelaran wayang yang luar biasa ini, yang telah diselenggarakan selama 6 hari 7 malam, dengan menampilkan 58 Dalang Pelajar,” ujarnya.

Kegiatan tersebut adalah salah satu upaya dalam pelestarian dan pengembangan seni pedalangan sebagai khasanah unggulan kebudayaan nasional serta wahana budaya, guna mempertinggi harkat dan martabat manusia. Apalagi dengan melibatkan potensi-potensi yang dimilliki oleh semua para Dalang Pelajar, pengrawit dan swarawati dari tingkat SD, SMP, SMA, SMK dan Mahasiswa.

Menurut Bupati, sudah diketahui bersama bahwa wayang telah dikenal oleh masyarakat tidak hanya di Indonesia bahkan diluar negeri, wayang sudah mendunia, yang merupakan bagian dari warisan adiluhung bangsa Indonesia. Wayang memiliki nilai luhur dalam pembentukan karakter dan jati diri bangsa serta peradaban bangsa Indonesia dalam kehidupan manusia.
“Wayang telah menjadi bagian dari identitas bangsa Indonesia, khususnya masyarakat Jawa dan Pemerintah juga telah menetapkan tanggal 7 November sebagai Hari Wayang Nasional dan telah menjadi warisan budaya dunia yang diakui oleh UNESCO,” ujarnya.

Sedangkan Plt Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Sukoharjo Haivd Danang PW mengatakan, kegiatan tersebut tidak hanya sekedar seremoni dan rekor MURI saja. Hanya saja, lebih dari itu adalah implementasi dalam menjaga dan melestarikan budaya khususnya melalui muatan-muatan lokal di masing-masing sekolah.

“Kolaborasi Dinas Pendidikan dan Pepadi tersebut merupakan salah satu upaya mendukung visi dan misi Bupati, yakni Sukoharjo Berkarakter dan Spektakuler,” ujarnya. (*)

Rakor Penanggulangan Kemiskinan Sukoharjo, Angka Kemiskinan 2025 Turun 0,64% Dibanding 2024

1
Pemkab Sukoharjo menggelar Rakor Penanggulangan Kemiskinan 2025 yang dibuka oleh Bupati Etik Suryani, Kamis (27/11/2025).

SUKOHARJO – Pemkab Sukoharjo menggelar Rapat Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan 2025, di Hotel Tosan Solo Baru, Kamis(27/11/2025). Rakor tersebut dibuka langsung oleh Bupati Etik Suryani. Dalam rakor terungkap sesuai data BPS 2025, angka kemiskinan Sukoharjo 2025 turun 0,64% dibanding tahun 2024.

Bupati menyampaikan, berdasarkan data BPS tahun 2025, angka kemiskinan Kabupaten Sukoharjo 6,83 persen, turun 0,64 persen dibanding 2024 yang mencapai 7,47 persen.

“Capaian ini sangat membanggakan karena lebih baik daripada capaian Provinsi Jawa Tengah yang berada pada angka 9,48 persen, maupun capaian Nasional sebesar 8,47 persen,” ujar Bupati.

Bahkan, lanjutnya, Sukoharjo berhasil menempati peringkat ke-9 sebagai kabupaten/kota dengan tingkat kemiskinan terendah di Jawa Tengah. Sedangkan untuk angka kemiskinan ekstrem Kabupaten Sukoharjo tercatat sebesar 0,42 persen, menjadi yang terendah nomor 2 di wilayah Solo Raya dan peringkat ke-8 terendah di tingkat Provinsi Jawa Tengah.

Dikatakan Bupati, angka kemiskinan 2025 tersebut menggambarkan berbagai upaya yang telah dilakukan daerah melalui serangkaian program dan kegiatan Penanggulangan kemiskinan telah menunjukkan hasil yang cukup signifikan. Disisi lain, kemiskinanan masih menjadi pekerjaan rumah bersama yang perlu mendapatkan perhatian lebih agar hasilnya lebih maksimal.

“Dalam konteks seperti ini peran Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan menjadi elemen yang sangat vital dan strategis dalam rangka membantu daerah untuk akselerasi/ percepatan penurunan kemiskinan melalui berbagai inovasi, penguatan sinergi dan kolaborasi dan konvergensi dalam pelaksanaannya,” ujarnya.

Dalam kesempatan itu, Bupati juga menyampaikan beberapa hal yang harus menjadi perhatian bersama, masing-masing:

1. Perlu memperkuat pemetaan ulang penerima manfaat dari berbagai program penanggulangan kemiskinan seperti bansos, PKH, dan BPNT. Pemetaan ini harus dilakukan secara kolaboratif agar data benar-benar tepat sasaran. Warga yang sudah mandiri dan telah berhasil keluar dari garis kemiskinan harus kita dorong untuk melakukan graduasi, sehingga mereka tidak lagi termasuk dalam kelompok sasaran penerima bantuan. Dengan demikian, bantuan dapat dialihkan kepada masyarakat yang masih benar-benar membutuhkan.

2. Perlu melakukan optimalisasi pemanfaatan Data Tunggal Sosial dan Ekonomi Nasional (DTSEN) sebagai dasar pelaksanaan program-program penanggulangan kemiskinan di daerah. Dengan pemanfaatan data yang terintegrasi dan mutakhir, kita dapat memastikan bahwa seluruh program berjalan lebih tepat sasaran. Sebagai contoh, DTSEN akan menjadi dasar penting dalam pelaksanaan Program Sekolah Rakyat yang rencananya mulai dibangun di Kabupaten Sukoharjo pada akhir tahun ini, sehingga penerima manfaat benar-benar berasal dari keluarga yang membutuhkan.

3. Kepada seluruh pemangku kepentingan, saya memohon dukungan dan kerja samanya. Penanggulangan kemiskinan ini adalah kerja bersama, kerja tim, yang harus kita lakukan secara gotong royong. Dengan kebersamaan tersebut, kita dapat memastikan bahwa setiap program pengentasan kemiskinan berjalan tepat sasaran, tanpa ada yang keliru dalam pemberian bantuan. Dengan sinergi semua pihak, saya yakin upaya penurunan kemiskinan di Kabupaten Sukoharjo, dapat kita capai sesuai target yang telah ditetapkan pemerintah.

4. TKPK Kabupaten Sukoharjo untuk bekerja lebih optimal lagi dalam upaya menurunkan angka kemiskinan, termasuk kemiskinan ekstrem. Untuk itu, saya menekankan pentingnya terus mendorong inovasi, memperkuat sinergi dan kolaborasi, serta memastikan konvergensi program dapat berjalan dengan baik di seluruh perangkat daerah. Dengan langkah-langkah tersebut, kita dapat mempercepat pencapaian target penanggulangan kemiskinan di Kabupaten Sukoharjo.

“Saya mengajak seluruh stakeholder dan seluruh lapisan masyarakat untuk memperkuat sinergi dan kolaborasi dalam setiap program dan kegiatan yang kita jalankan. Jangan sampai ada program yang tumpang tindih, dan pastikan bahwa setiap langkah yang diambil benar-benar menyentuh kebutuhan masyarakat paling rentan dan miskin ekstrem,” pesan Bupati. (*)

Bupati Sukoharjo Bersama Baznas Kembali Serahkan Bantuan Rehab RTLH di Lima Kecamatan

0
Bupati Sukoharjo, Etik Suryani saat melihat-lihat kondisi RTLH yang menerima bantuan, Rabu (26/11/2025).

SUKOHARJO – Bupati Sukoharjo, Etik Suryani bersama Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) kembali menyalurkan bantuan rehab Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) di lima kecamatan dengan total 19 penerima, Rabu (26/11/2025).

Bantuan sendiri disalurkan di Kecamatan Sukoharjo satu penerima, Kecamatan Weru untuk delapan penerima, Kecamatan Bulu empat penerima, dan Kecamatan Bendosari satu penerima, dan Kecamatan Nguter dua penerima.

Nilai bantuan yang disalurkan bervariasi tergantung dari kondisi rumah saat dilakukan survei oleh Baznas. Bantuan yang disalurkan kali ini paling rendah Rp5 juta (renovasi) dan paling tinggi Rp20 juta (rehab). Total bantuan yang diserahkan Rp223 juta.

“Saya harap bantuan ini dimanfaatkan dengan baik untuk memperbiki rumah sehingga nantinya memiliki rumah yang layak huni. Nanti hasil rehab rumahnya dilaporkan melalui desa/kelurahan masing-masing,” ujar Bupati.

Menurutnya, selama ini ada permohonan bantuan yang masuk ke Bupati melalui desa dan kecamatan yang kemudian diteruskan ke Baznas.

“Jadi, sebelum bantuan diberikan, terlebih dahulu Baznas melakukan survei ke lokasi untuk memastikan bantuan yang diberikan tepat sasaran,” ujarnya.

“Selama ini saya memang sengaja datang langsung ke lokasi untuk melihat kondisi rumah yang mendapat bantuan. Dari pantauan ini sekaligus untuk memastikan bantuan tepat sasaran,” sambung Bupati.

Sedangkan Ketua Baznas Sukoharjo, Sardiyono, membenarkan sebelumnya Baznas telah mernunkan tim survei sebelum bantuan diberikan. Menurutnya, survei dilakukan untuk memastikan kondisi calon penerima benar-benar memenuhi syarat sebagai penerima bantuan rehab RTLH.

“Soal nilai bantuan yang berbeda, memang hal itu ditentukan berdasarkan survei di lapangan. Tergantung kondisi rumah masing-masing,” ujar Sardiyono. (*)

Bupati Serahkan Beasiswa Kuliah Program Sukoharjo Pintar 2025

0
Secara simbolis Bupati Sukoharjo, Etik Suryani menyerahkan Beasiswa Kuliah Sukoharjo Pintar 2025 di Pendopo GSP, Rabu (26/11/2025).

SUKOHARJO – Bupati Sukoharjo, Etik Suryani secara simbolis menyerahkan Beasiswa Kuliah
Sukoharjo Pintar 2025. Penyerahan dilakukan di Pendopo Graha Satya Praja (GSP), Rabu (26/11/2025). Acara ini dihadiri oleh Wakil Bupati, Eko Sapto Purnomo dan pejabat Forkopimda.

Beasiswa kuliah ini diberikan kepada 38 mahasiswa yang telah lolos seleksi. Para mahasiswa ini akan menerima beasiswa Rp12,5 juta setiap tahun selama empat tahun masa kuliah.

Dalam kesempatan itu Bupati mengatakan, pendidikan adalah salah satu pilar utama dalam pembangunan sumber daya manusia yang berkualitas dan berdaya saing tinggi. “Melalui program Sukoharjo Pintar ini, kita ingin menegaskan kembali komitmen pemkab Sukoharjo dalam mendukung dan memfasilitasi anak-anak bangsa agar dapat mengenyam pendidikan tinggi tanpa terkendala oleh faktor ekonomi,” ujarnya.

Bupati melanjutkan, sebagaimana tertuang dalam visi dan misi Bupati Sukoharjo, pemerintah berkomitmen untuk mewujudkan sumber daya manusia yang unggul, berdaya saing, serta berkarakter, melalui pemerataan akses pendidikan yang bermutu. Salah satu wujud nyata dari komitmen tersebut adalah penyelenggaraan ”Program Unggulan Beasiswa Kuliah Sukoharjo Pintar”.

Beasiswa diberikan kepada mahasiswa yang berasal dari keluarga yang masuk dalam Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN) desil 1 sampai dengan desil 4, yaitu kelompok masyarakat pra-sejahtera yang paling membutuhkan dukungan pemerintah.

“Dengan adanya beasiswa ini, kami ingin memastikan bahwa para pemuda dari keluarga pra sejahtera mendapatkan kesempatan untuk memperoleh pendidikan tinggi yang bermutu, tanpa terbebani oleh kendala ekonomi,” kata Bupati.

Selain untuk meningkatkan taraf pendidikan, program ini juga sejalan dengan upaya pemerintah dalam mendorong kemandirian ekonomi masyarakat. Harapannya, setelah lulus kuliah, para mahasiswa penerima beasiswa dapat memiliki kompetensi yang baik, siap kerja, dan mampu berkontribusi bagi pembangunan daerah, baik melalui pekerjaan profesi, wirausaha, maupun pengabdian di berbagai sektor.

Selain itu, saya mengajak seluruh masyarakat, orang tua, dan para pendidik untuk terus memberikan dukungan dan motivasi kepada generasi muda kita. Bimbingan dan dorongan dari lingkungan sekitar sangat penting agar mereka mampu mengatasi berbagai tantangan dan rintangan dalam menempuh pendidikan,” kata Bupati.

Bupati juga berpesan agar ke depan persyaratan penerima beasiswa dievaluasi agar kuota 100 mahasiswa bisa lebih optimal. (*)

Berangkatkan Jalan Sehat PGRI Bendosari, Ini Pesan Bupati

0
Bupati Sukoharjo, Etik Suryani memberangkatkan jalan sehat PGRI Kecamatan Bendosari, Rabu (26/11/2025).

SUKOHARJO – PGRI Cabang Kecamatan Bendosari menggelar gerak jalan sehat dalam rangka Memperingati HUT Ke-80 PGRI dan Hari Guru Nasional Tahun 2025. Jalan sehat tersebut diberangkatkan oleh Bupati Etik Suryani, Rabu 926/11/2025).

“Hari ini kita berkumpul dalam suasana penuh kegembiraan dan kebanggaan. PGRI sebagai organisasi profesi guru yang telah berkiprah selama delapan dekade lamanya, telah menjadi saksi dan pelaku utama dalam perjuangan meningkatkan kualitas pendidikan di tanah air,” ujar Bupati mengawali sambutan.

Menurutnya, PGRI tidak hanya berfungsi sebagai wadah profesi, tetapi juga sebagai simbol perjuangan dan pengabdian para guru dalam membangun bangsa melalui pendidikan yang berkualitas.

Bupati melanjutkan, Peringatan HUT ke-80 PGRI dan Hari Guru Nasional merupakan momen yang sangat penting bagi kita semua, khususnya bagi para guru dan tenaga pendidik. Di tengah tantangan zaman yang semakin kompleks, peran strategis guru dalam menciptakan generasi bangsa yang berkarakter, berpengetahuan, dan berdaya saing tinggi menjadi semakin vital.

“Guru bukan hanya sebagai pengajar, tetapi juga sebagai teladan, pembimbing, dan inspirator bagi anak-anak bangsa.

“Kita menyadari bahwa kemajuan suatu bangsa sangat ditentukan oleh kualitas sumber daya manusia, dan pendidikan adalah fondasi utama dalam membangun bangsa yang maju dan berkeadaban.

“Oleh karena itu, peran guru dalam proses tersebut adalah kunci keberhasilan yang tidak tergantikan. Untuk itu, marilah kita terus memberikan apresiasi dan penghormatan yang tulus kepada para guru yang telah berkontribusi besar dalam mencerdaskan kehidupan bangsa,” terang Bupati.

Bupati juga mengajak seluruh komponen masyarakat, terutama orang tua dan seluruh elemen pendidikan, untuk senantiasa mendukung dan memperkuat peran guru. “Mari kita tingkatkan kualitas kompetensi, profesionalitas, dan dedikasi para pendidik, agar mereka mampu menghadapi tantangan di era digital dan globalisasi ini dengan penuh semangat dan tanggung jawab,” ujarnya.

“Selanjutnya kepada seluruh peserta gerak jalan sehat, saya berpesan untuk tetap tertib dan berhati-hati dalam mengikuti kegiatan ini, agar pelaksanaan kegiatan hari ini dapat berjalan dengan lancar dan tidak terjadi hal-hal yang tidak kita inginkan,” pesan Bupati. (*)

Bupati dan Wabup Hadiri “Family Fun Run MU” Dalam Rangka Semarak Milad Muhammdiyah Ke-113

0
Bupati Sukoharjo, Etik Suryani saat memberangkatan peserta "Family Fun Run MU" di Stadion Gelora Merdeka Jombor, Minggu (23/11/2025).

SUKOHARJO – Bupati Sukoharjo, Etik Suryani bersama Wakil Bupati, Eko Sapto Purnomo menghadiri acara “Family Fun Run MU” di Stadion Gelora Merdeka Jombor, Minggu (23/11/2025). Kegiatan tersebut dalam Rangka Semarak Milad Muhammaduyah ke-113.

Dalam sambutannya Bupati mengatakan, Muhammadiyah adalah organisasi yang senantiasa mengedepankan prinsip amar ma’ruf nahi munkar, serta berkomitmen untuk ikut serta dalam memajukan kehidupan bangsa melalui berbagai program dan kegiatan yang bermanfaat. Dalam konteks saat ini, dimana bangsa kita menghadapi berbagai tantangan dan dinamika perkembangan zaman, peran Muhammadiyah menjadi semakin strategis dan penting.

“Melalui pendidikan, kesehatan, ekonomi, dan sosial, Muhammadiyah telah memberikan kontribusi nyata dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat, memajukan kesejahteraan bangsa, serta menegakkan nilai-nilai keadilan dan persamaan,” ungkap Bupati.

Bupati melanjutkan, pembangunan manusia Indonesia yang seutuhnya harus didukung oleh seluruh elemen bangsa, termasuk organisasi seperti Muhammadiyah. Untuk itu, sinergi dan bekerja sama dalam memperkuat semangat kebersamaan dan gotong royong, serta berkomitmen untuk mewujudkan cita-cita bangsa Indonesia yang adil, makmur, dan sejahtera harus terus dilakukan.

Terkait kegiatan “Family Fun Run”, Bupati menilai bukan sekadar kompetisi olahraga, tetapi juga menjadi momentum untuk menumbuhkan rasa kebersamaan, kekeluargaan, dan gotong royong di antara masyarakat.

Selain itu, kegiatan juga merupakan bagian dari upaya dalam menanamkan nilai-nilai sportivitas, kedisiplinan, dan kedamaian dalam kehidupan bermasyarakat. Melalui kegiatan ini, kita berharap mampu memperkuat solidaritas sosial, mempererat tali silaturahmi antar seluruh elemen masyarakat, serta mengingatkan kita semua akan pentingnya menjaga kesehatan dan kebugaran tubuh sebagai bagian dari anjuran agama dan budaya bangsa.

“Dalam konteks yang lebih luas, momentum Milad Muhammadiyah yang ke-113 ini hendaknya menjadi refleksi bagi kita semua tentang perjalanan panjang organisasi Muhammadiyah yang telah banyak berkontribusi dalam pembangunan bangsa, khususnya dalam bidang pendidikan, sosial, dan keagamaan,” ujarnya.

“Muhammadiyah telah menjadi pelopor dalam menyebarkan nilai-nilai keislaman yang moderat, berkemajuan, dan penuh toleransi, serta menjadi agen perubahan yang membawa manfaat besar bagi masyarakat Indonesia, termasuk di Kabupaten Sukoharjo ini.”

Bupati berharap semangat Muhammadiyah yang berlandaskan pada nilai keikhlasan, kejujuran, dan kebermanfaatan ini dapat terus diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari.

“Mari kita jadikan momen Milad ini sebagai titik awal untuk memperkuat komitmen kita dalam membangun masyarakat yang berakhlak mulia, berbudaya, dan berdaya saing tinggi. Kita harus mampu meneladani sifat kepeloporan, keikhlasan, dan semangat pengabdian yang menjadi ciri khas Muhammadiyah dalam mewujudkan cita-cita bangsa Indonesia yang maju, adil, dan makmur,” tambahnya. (*)

Bupati Tanam Tebu Perdana di KT Joyo Tani Desa Rejosari Polokarto

0
Bupati Sukoharjo, Etik Suryani saat tanam perdana tebu di KT Joyo Tani Desa Rejosari, Kecamatan Polokarto, Jumat (21/11/2025).

SUKOHARJO – Bupati Sukoharjo, Etik Suryani melakukan tanam padi perdana Program Bongkar Ratoon Tebu di Kelompok Tani (KT) Joyo Tani Desa Rejosari, Kecamatan Polokarto, Jumat (21/11/2025). Tahun ini, Sukoharjo menerima alokasi bantuan Bongkar Ratoon seluas 166,37 hektar (ha).

Dalam kesempatan tersebut Bupati mengatakan, Kabupaten Sukoharjo memiliki Luas Area Tebu di Tahun 2024 sebesar 363,68 Ha. Produksi tebu yang telah diolah menjadi gula kristal di Kabupaten Sukoharjo sebesar 1.425 ton.

“Tahun 2025 ini Kabupaten Sukoharjo mendapatkan alokasi bantuan Bongkar Ratoon seluas 166,37 Ha dan hari ini melaksanakan Tanam Perdana Tebu, sebagai dukungan swasembada gula telah kita lakukan,” ungkapnya.

Bupati melanjutkan, Program Bongkar Ratoon atau peremajaan tebu merupakan langkah penting untuk menjaga kesinambungan produktivitas dan kualitas tebu. Kegiatan bongkar ratoon dilakukan dengan mengganti tanaman tebu lama dengan bibit unggul baru, agar hasil tebu menjadi lebih optimal dan kadar rendemen gula meningkat.

“Program ini juga bertujuan mengoptimalkan lahan perkebunan dengan penerapan teknologi budidaya modern, peningkatan kualitas tanah, serta efisiensi penggunaan pupuk dan air. Upaya ini diharapkan dapat meningkatkan pendapatan petani sekaligus memperkuat rantai nilai industri gula nasional dari hulu ke hilir,” terang Bupati.

Selain itu, lanjut Bupati, kegiatan tersebut juga merupakan bagian dari upaya untuk mendukung program pemerintah dalam rangka meningkatkan ketahanan pangan, mengurangi ketergantungan impor gula, serta menciptakan lapangan pekerjaan baru yang berujung pada peningkatan kesejahteraan masyarakat.

“Kita menyadari bahwa keberhasilan kegiatan ini tidak lepas dari kerja keras, inovasi, dan sinergi seluruh stakeholder, mulai dari petani, penyuluh, dinas terkait, hingga seluruh masyarakat,” ujarnya.

Bupati juga berharap kepada petani dan pelaku usaha tani agar momentum ini dapat menjadi pendorong semangat baru, inovasi, serta motivasi untuk terus meningkatkan produktivitas dan kualitas tanaman tebu. (*)

HUT Ke-80 PGRI dan Hari Guru Nasional 2025, Bupati Ikuti Senam Massal Bersama PGRI Kartasura

0
Bupati Sukoharjo, Etik Suryani mengikuti senam massal bersama PGRI Cabang Kartasura, Kamis (20/11/2025).

SUKOHARJO – Bupati Sukoharjo, Etik Suryani mengikuti kegiatan senam massal dalam rangka HUT Ke-80 PGRI dan Hari Guru Nasional Tahun 2025 bersama PGRI Cabang Kartasura. Senam tersebut dilaksanakan di Goro Assalam Pabelan, Kamis (20/11/2025).

Dalam sambutannya Bupati mengajak kepada seluruh guru dan tenaga pendidikan di Kabupaten Sukoharjo untuk menjadikan momentum ini sebagai motivasi dan pembangkit semangat, dalam meningkatkan kualitas pendidikan bagi generasi penerus bangsa. Pasalnya, dimasa depan akan menerima tongkat estafet kepemimpinan dalam rangka mengembangkan dan memajukan pendidikan, khususnya di Kabupaten Sukoharjo.

“PGRI sebagai organisasi profesi guru yang telah berkiprah selama delapan dekade lamanya, telah menjadi saksi dan pelaku utama dalam perjuangan meningkatkan kualitas pendidikan di tanah air,” ujar Bupati.

“PGRI tidak hanya berfungsi sebagai wadah profesi, tetapi juga sebagai simbol perjuangan dan pengabdian para guru dalam membangun bangsa melalui pendidikan yang berkualitas.”

Dikatakan Bupati, Peringatan HUT ke-80 PGRI dan Hari Guru Nasional ini merupakan momen yang sangat penting bagi kita semua, khususnya bagi para guru dan tenaga pendidik. Di tengah tantangan zaman yang semakin kompleks, peran strategis guru dalam menciptakan generasi bangsa yang berkarakter, berpengetahuan, dan berdaya saing tinggi menjadi semakin vital.

“Guru bukan hanya sebagai pengajar, tetapi juga sebagai teladan, pembimbing, dan inspirator bagi anak-anak bangsa.” katanya.

“Kita patut berbangga karena keberhasilan dan kemajuan dunia pendidikan tidak terlepas dari kerja keras, dedikasi, dan pengabdian para guru dan tenaga pendidik yang selalu berusaha memberikan yang terbaik untuk anak-anak bangsa,” sambungnya.

Dalam konteks pembangunan pendidikan di Kabupaten Sukoharjo, lanjutnya, Bupati mengajak untuk terus berinovasi, meningkatkan kualitas pembelajaran, dan memperkuat kompetensi para pendidik. Pemerintah daerah melalui Dinas Pendidikan senantiasa berkomitmen untuk memberikan perhatian, dukungan, dan fasilitas terbaik demi tercapainya visi dan misi pendidikan yang unggul, berkarakter, dan berdaya saing global.

“Tak lupa, saya mengucapkan selamat kepada seluruh guru dan tenaga pendidik atas peringatan Hari Guru Nasional. Semoga pengabdian dan dedikasi Bapak/Ibu sekalian mendapat balasan yang setimpal dari Allah SWT, dan menjadi ladang amal yang berkelanjutan,” ujar Bupati.

Bupati juga mengatakan, kegiatan senam massal yang dilakukan bukan hanya sekadar untuk menjaga kesehatan dan kebugaran, tetapi juga sebagai simbol kebersamaan, kekompakan, dan semangat untuk terus maju dalam memperkuat fondasi pendidikan di Kabupaten Sukoharjo. Melalui kegiatan tersebut diharapkan muncul rasa solidaritas dan tali silaturahmi yang semakin erat di antara seluruh elemen pendidikan dan masyarakat. (*)

Bupati Buka Bimbingan Teknis Keluarga Berintegritas Bersama KPK

0
Bupati Sukoharjo, Etik Suryani membuka Bimbingan Teknis Keluarga Berintegritas, Selasa (18/11/2025).

SUKOHARJO – Bupati Sukoharjo, Etik Suryani membuka acara Bimbingan Teknis Keluarga Berintegritas Kabupaten Sukoharjo Tahun 2025. Kegiatan tersebut dilaksanakan di Hotel Brothers Solo Baru dengan dihadiri perwakilan Direktur Pembinaan Peran Serta Masyarakat KPK RI.

Dalam kesempatan tersebut Bupati mengatakan, keluarga merupakan unit terkecil dalam masyarakat yang memiliki peran sentral dalam membentuk karakter individu dan masyarakat secara luas. Oleh karena itu, membangun keluarga yang berintegritas adalah langkah fundamental dalam mewujudkan masyarakat yang bersih, berakhlak mulia, dan berdaya saing tinggi.

“Kita menyadari bahwa korupsi, penyalahgunaan kekuasaan, dan berbagai bentuk penyimpangan lainnya tidak hanya terjadi di lembaga formal dan instansi pemerintah saja, tetapi juga sering berakar dari budaya dan karakter yang tidak berintegritas di tingkat keluarga dan masyarakat,” ujar Bupati.

“Oleh karena itu, pembinaan dan penanaman nilai-nilai integritas harus dimulai dari rumah, dari meja makan keluarga, dari komunikasi dan pendidikan moral yang dilakukan oleh orang tua kepada anak-anaknya.”

Menurut Bupati, Pemkab Sukoharjo berkomitmen penuh dalam mewujudkan tata kelola pemerintahan yang bersih, transparan, dan akuntabel. Kita terus berupaya mempertahankan predikat Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) yang sampai tahun 2025 sudah 9 (sembilan) kali berturut turut, meningkatkan Indeks Reformasi Birokrasi dan yang paling utama, meningkatkan Indeks Efektivitas Pengendalian Korupsi atau IEPK.

Namun, lanjut Bupati, upaya pemberantasan korupsi dan pembangunan integritas tidak akan pernah berhasil hanya melalui peraturan dan sanksi semata. Integritas harus menjadi budaya yang lahir dari lingkungan terkecil dan terdekat kita yaitu Keluarga.

“Kepada para Ibu dan para Bapak sebagai Istri atau Suami dari Kepala OPD, Kepala Bagian ataupun Camat, Anda adalah benteng pertahanan moral terdepan. Jadilah pengingat yang setia dan pendorong utama suami ataupun istri untuk selalu berjalan di jalur kejujuran,” pesannya.

Bupati mengajak untuk menjadikan Kabupaten Sukoharjo sebagai contoh daerah yang tidak hanya unggul dalam pembangunan fisik, tetapi juga kaya akan sumber daya manusia yang berintegritas tinggi. “Saya mengajak seluruh hadirin, mari kita perkuat komitmen: Membangun Sukoharjo dengan integritas, mulai dari meja makan keluarga kita sendiri,” tambahnya. (*)

Bupati Tanam Pohon untuk Reboisasi di Kawasan Gunung Kunci Kartasura

1
Bupati Sukoharjo, Etik Suryani saat menanam pohon di Kawasan Gunung Kunci Kartasura, Minggu (16/11/2025).

SUKOHARJO – Bupati Sukoharjo, Etik Suryani menanam pohon di kawasan Gunung Kunci Kartasura yang ini dijadikan Pasar Tempo Doeloe, Minggu (16/11/2025). Penanaman pohon ini dalam upaya reboisasi kawasan.

Dalam sambutannya Bupati mengatakan, keberhasilan pembangunan tidak hanya diukur dari aspek ekonomi dan infrastruktur saja, melainkan juga dari keberhasilan menjaga keberlanjutan sumber daya alam dan ekosistem yang ada. Alam yang sehat dan lestari adalah kebutuhan utama untuk memastikan keseimbangan ekosistem, keberlangsungan kehidupan, dan masa depan generasi penerus bangsa.

“Untuk itu, kegiatan penanaman pohon ini menjadi salah satu langkah strategis dan nyata dalam usaha kita melestarikan lingkungan sekaligus memperbaiki kerusakan yang telah terjadi selama ini,” kata Bupati.

Bupati melanjutkan, kegiatan penanaman pohon ini bukan hanya sekadar simbol kegiatan ekologis semata, tetapi juga sebagai bentuk nyata komitmen dalam menjaga dan memulihkan ekosistem di kawasan Bukit Gunung Kunci. Kawasan Gunung Kunci merupakan salah satu kawasan vital yang perlu kita jaga bersama agar tetap lestari, sebagai paru-paru kota dan sumber kehidupan bagi masyarakat sekitar.

“Dengan menanam pohon secara massif, kita tidak hanya berkontribusi dalam mengurangi dampak perubahan iklim, tetapi juga membantu mencegah erosi tanah, meningkatkan kesuburan tanah, serta memperbaiki kualitas udara yang kita hirup sehari-hari,” ujarnya.

“Lebih dari itu, kegiatan ini juga bertujuan sebagai edukasi dan penanaman kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga lingkungan hidup,” sambung Bupati.

Melalui kegiatan tersebut, diharapkan masyarakat, terutama generasi muda, menyadari bahwa mereka adalah bagian dari solusi terhadap permasalahan lingkungan yang sedang dihadapi.

Bupati juga mengingatkan keberhasilan dari kegiatan tidak hanya tergantung dari jumlah pohon yang ditanam, tetapi juga dari bagaimana merawat dan memelihara pohon-pohon tersebut agar tumbuh subur dan memberikan manfaat optimal di masa yang akan datang.

“Mari kita jadikan kegiatan ini sebagai awal dari langkah-langkah nyata dalam menjaga ekosistem dan lingkungan hidup yang berkelanjutan,” tambahnya. (*)

Sukoharjo Fashion and Food Festival (SF3) Kembali Digelar, Bupati dan Wabup Jadi Model

0
Bupati Sukoharjo, Etik Suryani dalam acara SF3 2025, Jumat (14/11/2025) malam.

SUKOHARJO – Event Sukoharjo Fashion and Food Festival (SF3) kembali digelar tahun 2025 ini. Dalam event ini, Bupati Etik Suryani, Wakil Bupati, Eko Sapto Purnomo serta pejabat Forkopimda didaulat menjadi model dan berjalan di atas “catwalk”.

Dalam sambutannya Bupati mengatakan, Sukoharjo sebagai salah satu daerah yang memiliki kekayaan budaya dan keberagaman potensi ekonomi, terus berupaya untuk meningkatkan kualitas dan daya saing produk-produk lokal, baik dalam bidang fashion maupun kuliner. Melalui festival tersebut, Pemkab ingin menampilkan kreativitas dan inovasi para pelaku usaha, terutama para pengrajin, desainer, dan para pengusaha kuliner yang selama ini telah berjuang keras mengembangkan usaha mereka di tengah tantangan zaman.

“Acara SF3 2025 ini merupakan salah satu bentuk komitmen Pemkab Sukoharjo dalam mendorong pertumbuhan ekonomi kreatif serta memperkuat daya saing pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah di daerah kita,” ujar Bupati.

“Melalui kegiatan ini, kita ingin menegaskan bahwa Sukoharjo tidak hanya memiliki potensi besar di sektor industri dan pertanian, tetapi juga di bidang fashion, kuliner, dan produk kreatif lokal yang semakin berkembang pesat,” sambungnya.

Bupati mengajak melalui festival tersebut seluruh pelaku usaha, para desainer, dan pengrajin untuk terus berinovasi, menjaga kualitas produk, serta memasarkan karya mereka secara lebih luas, baik secara tradisional maupun melalui platform digital. “Mari kita jadikan momentum ini sebagai ajang pengembangan kapasitas dan kompetensi, agar produk-produk kita tidak hanya dikenal lokal, tetapi juga mampu menembus pasar global,” ujarnya.

Selain itu, Bupati juga mengingatkan pentingnya menjaga keberagaman budaya sebagai kekayaan bangsa dan daerah kita. Kegiatan ini tidak hanya menampilkan potensi di bidang fashion dan kuliner, namun juga menggambarkan semangat masyarakat Sukoharjo dalam menumbuhkan industri kreatif berbasis kearifan lokal. Melalui festival tersebut, diharapkan muncul gagasan dan kolaborasi baru antara pemerintah daerah, dunia usaha, komunitas kreatif, dan masyarakat, sehingga terwujud ekosistem ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan.

“Festival ini bukan sekadar ajang pameran, melainkan juga sebagai momentum strategis untuk memperkuat branding daerah,” ujarnya.

“Juga menjadi wadah bagi para pelaku UMKM dan desainer lokal untuk menampilkan karya terbaik mereka, sekaligus membuka peluang jejaring bisnis, kolaborasi, dan promosi ke pasar yang lebih luas.”

“Dengan demikian, kegiatan ini bukan sekadar ajang hiburan, tetapi juga momentum penting dalam memperkuat ekonomi berbasis kreativitas dan kearifan lokal Sukoharjo,” tambah Bupati. (*)

22,952FansLike
0FollowersFollow
0FollowersFollow
0SubscribersSubscribe

Recent Posts