SUKOHARJO – Bupati Sukoharjo, Etik Suryani dan Wakil Bupati, Eko Sapto Purnomo menghadiri Apel Akbar Hari Santri Nasional 2025. Acara tersebut digelar di GOR Bung Karno, Rabu (22/20/2025). Apel tersebut diikuti ribuan warga Nahdlatul Ulama (NU).
“Momentum ini adalah momen penting untuk kita bersama-sama mengenang dan menghormati peran santri dalam sejarah perjuangan bangsa Indonesia, serta memperkuat komitmen kita dalam mengawal serta mewujudkan cita-cita bangsa menuju Indonesia yang lebih maju, bermartabat, dan berkeadaban,” ujar Bupati mengawali sambutan
Bupati melanjutkan, Hari Santri Nasional yang diperingati setiap tahun adalah bukti nyata dan pengakuan terhadap peran strategis para santri sebagai ujung tombak dalam menegakkan agama, menjaga keutuhan bangsa, serta membangun peradaban bangsa Indonesia.
Tema Tahun ini, “Mengawal Indonesia Merdeka Menuju Peradaban Mulia,” mengandung makna bahwa santri dan seluruh elemen bangsa memiliki tanggung jawab besar untuk terus menjaga kemerdekaan bangsa, meneguhkan nilai-nilai keislaman yang moderat dan toleran, serta membangun peradaban yang berkeadaban tinggi.

Dalam sejarah perjuangan bangsa Indonesia, kata Bupati, santri dan ulama telah menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari perjuangan merebut kemerdekaan. Mereka adalah pilar kekuatan yang mampu mempersatukan rakyat dari berbagai latar belakang, serta menjadi motor penggerak dalam mengisi kemerdekaan dengan pembangunan nasional. Oleh karena itu, sebagai bagian dari keluarga besar bangsa ini harus terus mengedepankan semangat nasionalisme, kebangsaan, dan keimanan dalam setiap langkah dan tindakan kita.
“Di era globalisasi dan revolusi industri 4.0 saat ini, tantangan yang dihadapi tidaklah ringan. Nilai-nilai keagamaan, budaya, serta keutuhan NKRI harus terus kita rawat dan jaga agar tetap kokoh di tengah arus perubahan zaman yang cepat.
“Santri dan kaum ulama memiliki posisi strategis dalam memberikan pencerahan, membangun karakter bangsa, dan memperkuat keberagaman dalam bingkai NKRI yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945,” papar Bupati.
Dalam kesempatan itu Bupati mengajak seluruh elemen masyarakat, khususnya para santri, ulama, dan tokoh masyarakat, untuk terus bersinergi dan berkolaborasi dalam mengawal kemerdekaan bangsa ini, bukan hanya sebagai warisan sejarah, tetapi sebagai tanggung jawab moral dan spiritual kita bersama.
“Mari kita jadikan momentum Hari Santri ini sebagai titik tolak untuk memperkuat semangat pengabdian, membangun perdamaian, dan memperkokoh jati diri bangsa Indonesia yang berbudaya dan berperadaban mulia,” tambahnya. (*)

































