Thursday, November 13, 2025
Home Blog

“Blusukan” ke Kampung-kampung, Bupati Serahkan Bantuan Rehab RTLH di 3 Kecamatan Bersama Baznas

0
Bupati Sukoharjo, Etik Suryani saat "blusukan" bersama Baznas menyerahkan bantuan rehab RTLH, Selasa (11/11/2025).

SUKOHARJO – Bupati Sukoharjo, Etik Suryani bersama Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) kembali menyalurkan bantuan rehab Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) di tiga kecamatan, Selasa (11/11/2025).

Bantuan disalurkan di Kecamatan Baki untuk tiga penerima, Kecamatan Gatak untuk tiga penerima, dan Kecamatan Kartasura untuk enam penerima. Dari 12 penerima, bantuan rehab RTLH diberikan kepada delapan penerima, renovasi tiga penerima, dan korban kebakaran satu penerima.

Nilai bantuan yang disalurkan bervariasi tergantung dari kondisi rumah saat dilakukan survei oleh Baznas. Bantuan yang disalurkan kali ini paling rendah Rp5 juta (renovasi) dan paling tinggi Rp20 juta (rehab). Total bantuan yang diserahkan Rp147 juta.

“Saya harap bantuan ini dimanfaatkan dengan baik untuk memperbiki rumah sehingga nantinya memiliki rumah yang layak huni. Nanti hasil rehab rumahnya dilaporkan melalui desa/kelurahan masing-masing,” ujar Bupati.

Menurutnya, selama ini ada permohonan bantuan yang masuk ke Bupati melalui desa dan kecamatan yang kemudian diteruskan ke Baznas.

“Jadi, sebelum bantuan diberikan, terlebih dahulu Baznas melakukan survei ke lokasi untuk memastikan bantuan yang diberikan tepat sasaran,” ujarnya.

“Selama ini saya memang sengaja datang langsung ke lokasi untuk melihat kondisi rumah yang mendapat bantuan. Dari pantauan ini sekaligus untuk memastikan bantuan tepat sasaran,” sambung Bupati.

Sedangkan Ketua Baznas Sukoharjo, Sardiyono, membenarkan sebelumnya Baznas telah mernunkan tim survei sebelum bantuan diberikan. Menurutnya, survei dilakukan untuk memastikan kondisi calon penerima benar-benar memenuhi syarat sebagai penerima bantuan rehab RTLH.

“Soal nilai bantuan yang berbeda, memang hal itu ditentukan berdasarkan survei di lapangan. Tergantung kondisi rumah masing-masing,” katanya. (*)

Bupati Serahkan Bantuan Baznas Senilai Rp171 Juta

0
Bupati Sukoharjo, Etik Suryani secara simbolis menyerahkan bantuan dari Baznas, Selasa (11/11/2025).

SUKOHARJO – Bupati Sukoharjo, Etik Suryani secara simbolis menyerahkan bantuan dari Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) untuk warga kurang mampu di Loby Kantor Bupati, Selasa (11/11/2025). Total bantuan yang disalurkan sebesar Rp171 juta.

Bantuan Baznas Sukoharjo sendiri terbagi dalam empat kategori. Masing-masing Sukoharjo Cerdas, Sukoharjo Makmur, Sukoharjo Peduli, dan Sukoharjo Sehat.

Sesuai data Baznas, bantuan untuk program Sukoharjo Cerdas untuk empat penerima senilai Rp11,5 juta, Sukoharjo Sehat untuk 13 penerima senilai Rp28 juta.

Kemudian Sukoharjo Peduli senilai Rp16 juta, dan Sukoharjo Makmur senilai Rp28 juta.

Nilai bantuan untuk setiap kategori bervariasi sesuai dengan pengajuan sebelumnya. Nilai bantuan antara Rp1 juta hingga Rp5 juta.

Bupati menyampaikan: “Bantuan ini diberikan untuk masyarakat kurang mampu dan rutin diberikan oleh Baznas Sukoharjo. Jadi, warga yang menerima bantuan ini sebelumnya mengajukan permohonan kepada Bupati dan diteruskan ke Baznas agar bisa cepat cair,” ujar Bupati.

Bupati berharap bantuan diberikan benar-benar dimanfaatkan dengan baik sesuai pengajuan dan tidak digunakan untuk kebutuhan yang lain.

Sementara itu, Ketua Baznas Sukoharjo, Sardiyono, menyampaikan, sebelum bantuan cair, Baznas telah melakukan survei ke rumah calon penerima bantuan. “Survei ini dilakukan untuk memastikan kondisi calon penerima benar-benar memenuhi syarat sebagai penerima bantuan,” kata Sardiyono. (*)

Bupati Menjadi Inspektur Upacara Peringatan Hari Pahlawan 2025

0
Bupati Sukoharjo, Etik Suryani saat menjadi Inspektur Upacara memperingati Hari Pahlawan, Senin (10/11/2025).

SUKOHARJO – Pemkab Sukoharjo menggelar Upacara Bendera Memperingati Hari Pahlawan 2025. Upacara dilaksanakan di halaman Setda Pemkab Sukoharjo, Senin (10/11/2025). Bertindak sebagai Inspektur Upcara adalah Bupati Sukoharjo, Etik Suryani.

Dalam kesempatan itu, Bupati membacakan sambutan Menteri Sosial RI, Saifullah Yusuf. Dalam sambutan tersebut disampaikan bahwa para pahlawan mengajarkan kepada generasi penerus bahwa kemerdekaan tidak jatuh dari langit. Kemerdekaan lahir dari kesabaran, keberanian, kejujuran, kebersamaan, dan keikhlasan.

Menurut Mensos, ada tiga hal yang dapat diteladani dari para pahlawan bangsa. Masing-masing:

Pertama, Kesabaran Para Pahlawan
Mereka sabar menempuh ilmu, sabar menyusun strategi, sabar menunggu momentum, dan sabar membangun kebersamaan di tengah segala keterbatasan. Mereka tetap bersabar meski menghadapi perbedaan pandangan dan jalan perjuangan.

“Dari kesabaran itulah lahir kemenangan, karena mereka tahu bahwa kemerdekaan tidak diraih dengan tergesa-gesa, tetapi ditempa oleh waktu dan keikhlasan.”

Kedua, Semangat untuk Mengutamakan Kepentingan Bangsa di Atas Segalanya
Setelah kemerdekaan diraih, para pahlawan tidak berebut jabatan, tidak menuntut balasan, tidak mengincar apa yang ditinggalkan penjajah. Mereka justru kembali ke rakyat, mengajar, membangun, menanam, dan melanjutkan pengabdian. Di situlah letak kehormatan sejati: bukan pada posisi yang dimiliki, tetapi pada manfaat yang ditinggalkan.

Ketiga, Pandangan Jauh ke Depan
Para pahlawan berjuang untuk generasi yang akan datang, untuk kemakmuran bangsa yang mereka cintai. Dan menjadikan perjuangan ini sebagai bagian dari ibadah, darah dan air mata mereka adalah doa yang tak pernah padam. Menyerah berarti meninggalkan amanah kemanusiaan.

Ini adalah modal besar bagi generasi kita saat ini. Semangat perjuangan yang pantang menyerah, adalah kekuatan bagi kita dan generasi mendatang untuk meneruskan cita-cita para pahlawan yang selama ini telah ditunaikan.

Di masa kini, perjuangan tidak lagi dengan bambu runcing, melainkan dengan ilmu, empati, dan pengabdian. Namun semangatnya tetap sama; membela yang lemah, memperjuangkan keadilan, dan memastikan tidak ada satu pun anak bangsa yang tertinggal dari arus kemajuan.

Inilah semangat yang terus dihidupkan melalui Asta Cita Presiden Prabowo Subianto, mulai dari memperkuat ketahanan nasional, memajukan pendidikan, menegakkan keadilan sosial, hingga membangun manusia Indonesia yang sehat, cerdas, dan berdaya.

“Kita akan melanjutkan perjuangan para pahlawan dengan cara kita, bekerja lebih keras, berpikir lebih jernih, dan melayani lebih tulus.”

Usai upacara, Bupati, Wakil Bupati, dan pejabat Forkopimda melakukan ziarah ke Makam Pahlawan. (*)

Bupati Serahkan Bantuan Langsung Tunai BLT DBHCHT 2025 untuk 986 Penerima

0
Bupati Sukoharjo, Etik Suryani saat menyerahkan BLT DBHCHT 2025 di Gedung Satria Wijaya Desa Blimbing, Gatak, Jumat (7/11/2025).

SUKOHARJO – Bupati Sukoharjo, Etik Suryani menyerahkan Bantuan Langsung Tunai Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (BLT DBHCHT) 2025 untuk 986 buruh tani tembakau dan buruh pabrik rokok di Kabupaten Sukoharjo. Penyerahan dilaksanakan di Gedung Satria Wijaya Blimbing Gatak yang juga dihadiri Wakil Bupati, Eko Sapto Purnomo, Jumat (7/11/2025).

Dalam kesempatan tersebut Bupati mengatakan, Program BLT DBHCHT merupakan bantuan pemerintah yang berasal dari dana bagi hasil cukai tembakau yang dialokasikan untuk mendukung program sosial dan kesejahteraan masyarakat. Bantuan tersebut diharapkan dapat meringankan beban ekonomi dan meningkatkan taraf hidup keluarga-keluarga yang berhak menerimanya.

“Dengan bantuan ini diharapkan bisa membantu memenuhi kebutuhan keluarga, meringankan beban hidup buruh tani tembakau dan buruh pabrik rokok,” ujar Bupati.

“Selain itu, juga untuk meningkatan kesejahteraan tani tembakau dan buruh pabrik rokok, serta mendukung bidang kesejahteraan masyarakat dalam rangka pemulihan perekonomian daerah,” sambungnya

Dikatakan Bupati, para buruh tersebut menerima BLT per bulan Rp300.000 dimana penerimaan untuk empat bulan sekaligus. Yakni, bulan Agustus, September, Oktober, dan November 2025. Sehingga, setiap buruh menerima Rp1,2 juta.

Untuk Kabupaten Sukoharjo, 986 penerima sendiri terdiri atas 671 buruh tani tembakau dari kecamatan Gatak, Baki, Kartasura, Grogol dan Weru, 112 buruh pabrik rokok dari PT. Hamsina Jaya Kartasura, dan 203 buruh pabrik tokok dari PT Djarum Parangjoro, Dusun II, Parangjoro, Kecamatan Grogol.

“Bantuan ini diberikan utuh tanpa potongan serupiahpun. Saya berharap, bantuan dapat dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya, sehingga bantuan ini benar-benar akan mampu meningkatkan kesejahteraan dan kemakmuran bagi pelaku usaha tembakau di Kabupaten Sukoharjo,” tambah Bupati. (*)

Bupati Hadiri Penutupan TMMD Sengkuyung Tahap IV 2025 di Desa Cangkol Mojolaban

0
Bupati Sukoharjo, Etik Suryani saat penutupan TMMD Sengkuyung Tahap IV di Desa Cangkol, Mojolaban, Kamis (6/11/2025).

SUKOHARJO – Bupati Sukoharjo, Etik Suryani menghadiri penutupan TMMD Sengkuyung Tahap IV Kodim 0726 2025 di Desa Cangkol, Kecamatan Mojolaban, Kamis (6/11/2025). Dalam acara tersebut juga dihadiri Wakil Bupati, Eko Sapto Purnomo, pejabat Forkopimda, dan pejabat di lingkungan Pemkab Sukoharjo.

Dalam kesempatan itu Bupati berharap dengan adanya TMMD nantinya hasil dapat bermanfaat bagi masyarakat baik dari hasil pembangunan fisik maupun non fisik. Bupati berharap dan optimistis dengan adanya TMMD ini kelak hasilnya dapat dimanfaatkan oleh warga masyarakat Desa Cangkol dan sekitarnya.

“Sasaran fisik yang dikerjakan diharapkan dapat memperlancar arus transportasi warga masyarakat, sehingga meningkatkan laju gerak roda perekonomian warga dan mendukung mobilisasi kegiatan pertanian dan kegiatan masyarakat masyarakat sehari-hari,” ujar Bupati.

Disisi lain, pelaksaana TMMD Desa Cangkol mengerjalan sasaran fisik dan nonfisik. Untuk sasaran fisik sendiri antara lain betonisasi jalan Dukuh Sambirejo RT 01/RW 09 dengan panjang 349 meter, betonisasi jalan Dukuh Sambirejo RT 01/RT 09 dengan panjang 260 meter.

Kemudian betonisasi jalan Dukuh Jetak RT 05/RW 09 dengan panjang 437 meter, pembuatan talud jalan Dukuh Jetak RT 05/RW 09 sepanjang 437 meter, pembuatan gorong-gorong di Dukuh Jetak RT 05/RW 09, pembangunan gorong-gorong di Dukuh Jetak RT 05/RW 09, serta pembangunan gorong-gorong Dukuh Jetak RT 05/RW 09.

Sedangkan untuk sasaran nonsisik antara lain Penyuluhan Wasbang dan Bela Negara, Pelayanan dan Sosialisasi Adminduk, Penyuluhan Kesehatan, serta Penyuluhan Pertanian dan Pengolahan Lahan. (*)

Sukoharjo Kembali Terima Bantuan Alsintan dari Kementan, Simbolis Diserahkan Bupati

0
Bupati Sukoharjo, Etik Suryani saat melihat-lihat bantuan alsintan dari Kementan, Kamis (6/11/2025).

SUKOHARJO – Kabupaten Sukoharjo kembali menerima bantuan alat mesin pertanian (alsintan) dari Kementerian Pertanian (Kementan) sebanyak 53 unit. Secara simbolis, bantuan diserahkan oleh Bupati Etik Suryani, Wabup Eko Sapto Purnomo dan pejabat Forkopimda, kamis (6/11/2025).

Dalam kesempatan tersebut Bupati mengatakan, bantuan alsintan terebut dalam rangka untuk mendukung percepatan tercapainya swasembada pangan. Bantuan alsintan bertujuan agar membantu petani dalam upaya percepatan olah tanah tanam dan panen sehingga peningkatan indeks pertanaman dan swasembada pangan dapat dicapai.

“Selain itu, juga untuk mengatasi permasalahan kurangnya tenaga kerja pada saat panen raya dan juga kecukupan ketersediaan alat mesin pertanian akan menarik generasi muda di bidang pertanian sehingga regenerasi petani dapat dipercepat,” ujar Bupati.

Bupati berharap bantuan alat mesin pertanian tersebut dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya untuk kepentingan kelompok dan anggotanya, agar peningkatan kesejahteraan petani dapat tercapai. Melalui penggunaan alat mesin pertanian secara bijaksana, efisiensi biaya produksi akan terwujud sehingga dengan keterbatasan modal yang dimiliki petani dapat memberikan hasil panen maksimal seperti yang diinginkan.

“Saya minta peran aktif para Camat dan Kepala Desa/Lurah untuk terus mendampingi dan mengawasi bantuan alat mesin pertanian yang akan saya serahkan hari ini agar tidak disalahgunakan, tidak dikuasai orang perorang tapi betul-betul dapat dirasakan manfaatnya secara menyeluruh oleh semua anggota kelompok,” pesannya.

Terkait bantuan tersebut, Bupati meminta kepada para petani agar alat dan mesin dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya. “Mari kita jaga dan rawat alat-alat ini agar dapat digunakan dalam jangka waktu yang lama,” ujarnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian dan Perikanan (Distankan) Sukoharjo, Bagas Windaryatno mengatakan bantuan alsintan 53 unit tersebut merupakan bantuan ke-4 di tahun 2025 ini dari Kementan.

Jumlah alsintan yang diterima kali ini sebanyak 53 unit. Terdiri atas Combine Harvester Besar 6 unit, Traktor Roda Crawler 4 unit, Traktor Roda 4 sebanyak 4 unit, Traktor Roda 2 sebanyak 9 unit, Pompa Air 15 unit, dan Hand Sprayer 15 unit.

“Dengan bantuan ini diharapkan dapat mempercepat pencapaian target panen seluas 60.255 hektar di Sukoharjo. Bantuan ini diberikan kepada kelompok tani,” kata Bagas. (*)

Tutup Orientasi PPPK, Bupati: Kinerja, Loyalitas, dan Kecintaan Terhadap Pekerjaan Harus Semakin Meningkat

0
Bupati Sukoharjo, Etik Suryani saat menutup Orientasi PPPK di Hotel Istana Hapsari, Rabu (5/11/2025).

SUKOHARJO – Bupati Sukoharjo, Etik Suryani resmi menutup Orientasi Pengenalan Nilai dan Etika pada Instansi Pemerintah bagi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) Pemkab Sukoharjo 2025 di Hotel Istana Hapsari, Rabu (5/11/2025). Acara tersebut juga dihadiri Wakil Bupati, Eko Sapto Purnomo.

“Saya mengucapkan selamat kepada para seluruh peserta yang telah menyelesaikan rangkaian Orientasi PPPK mulai dari Orientasi Pengenalan dan tugas ASN melalui MOOC sampai dengan hari ini Orientasi Pengenalan Nilai dan Etika pada Isntansi Pemerintah,” ujar Bupati mengawali sambutan.

Bupati melanjutkan, Pelatihan Orientasi bagi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (P3K) merupakan pelatihan yang wajib dilaksanakan mengacu kepada Peraturan Lembaga Administrasi Negara Nomor 15 tahun 2020 tentang Pengembangan Kompetensi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja yang pelaksanaannya disesuaikan dengan kebutuhan instansi atau Pemerintah Kabupaten Sukoharjo.

Kegiatan merupakan metode pembekalan penting untuk memastikan P3K siap secara utuh dalam menjalankan tugas sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN). Orientasi ini telah memberikan pemahaman mendalam mengenai tugas, fungsi, peran, serta nilai-nilai dasar ASN ”berAKHLAK” yaitu Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif dan Kolaboratif yang wajib diimplementasikan dalam setiap sendi pelayanan publik.

“Sebagai pegawai pemerintah, kalian harus selalu mengedepankan prinsip-prinsip good governance, transparansi, dan akuntabilitas,” kata Bupati.

“Jangan pernah lupakan bahwa tugas utama kita adalah melayani masyarakat dengan sepenuh hati. Kalian adalah generasi baru yang diharapkan dapat membawa perubahan positif dalam birokrasi kita. Kehadiran kalian harus menjadi energi baru untuk meningkatkan kualitas pelayanan publik di Kabupaten Sukoharjo,” lanjutnya.

Bupati juga mengatakan, untuk bisa menjadi PPPK ini tidak mudah, sudah banyak perjuangan yang telah di lalui, ada yang sudah mengabdi bertahun-tahun bahkan sampai berpuluh-puluh tahun. Untuk itu, Bupati berharap semoga dengan diangkatnya menjadi PPPK dan selesainya masa orientasi ini menjadikan kinerja, loyalitas, dan kecintaan terhadap pekerjaan sebagai ASN semakin meningkat.

“Saya berpesan kepada bapak dan ibu agar bersungguh-sungguh melaksanakan tugas dan tanggung jawab di lingkungan kerja masing-masing dengan etos kerja yang tinggi,” ujarnya.
Selain itu, juga selalu meningkatkan kemampuan dan kapasitas, mengingat tantangan pekerjaan ke depan yang semakin berat. Melaksanakan dengan sungguh-sungguh tugas kerja, bekerja dengan tekun dan displin, serta jadilah aparatur yang amanah jangan sampai ada citra negatif di masyarakat. (*)

Buka Gelar Pengawasan Daerah 2025, Ini yang Disampaikan Bupati

0
Bupati Sukoharjo, Etik Suryani saat membuka Gelar Pengawasan Daerah (Larwasda) 2025, Selasa (4/11/2025).

SUKOHARJO – Bupati Sukoharjo, Etik Suryani membuka acara Gelar Pengawasan Daerah (Larwasda) 2025 di Hotel Grand Mercure Solo Baru, Kecamatan Grogol, Selasa (4/11/2025). Larwasda ini mengusung tema “Sinergi Pengawasan Antar Instansi untuk Mewujudkan Sukoharjo Berintegritas dan Bebas dari Korupsi”.

Dalam kesempatan tersebut Bupati mengatakan, tema Larwasda Kabupaten Sukoharjo Tahun 2025 merupakan sebuah panggilan dan tantangan besar bagi bagi semuanya. Menurut Bupati, pengawasan merupakan salah satu pilar utama dalam mewujudkan pemerintahan yang bersih dan berintegritas.

“Tanpa pengawasan yang efektif dan sinergis antar berbagai instansi, upaya pemberantasan korupsi dan peningkatan kualitas pelayanan publik akan menemui hambatan yang besar. Selain itu, tema ini sangat relevan dengan upaya kita dalam mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik (good governance), bersih dan berwibawa,” ujarnya.

Bupati melanjutkan, pengawasan bukanlah semata mencari kesalahan, tetapi merupakan bagian penting dalam memastikan setiap kebijakan, program, dan kegiatan pemerintah berjalan efektif, efisien, dan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Di tengah tuntutan masyarakat terhadap tata kelola pemerintahan yang bersih, transparan, dan akuntabel, pengawasan menjadi fungsi krusial untuk memastikan bahwa setiap kebijakan dan program pembangunan dilaksanakan sesuai aturan serta memberikan manfaat nyata bagi masyarakat

“Pengawasan yang kuat dan sinergis antar instansi, baik Inspektorat Daerah, BPKP, BPK, maupun aparat penegak hukum akan membentuk sistem yang saling menguatkan, sehingga potensi penyimpangan dapat dicegah sejak dini dan kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah semakin meningkat.”

Bupati juga mengatakan, pelaksanaan pengawasan yang optimal tidak semata-mata menjadi tanggung jawab inspektorat atau badan pengawasan saja. Melainkan, perlu adanya kolaborasi yang kuat dan harmonis antar seluruh instansi, baik di tingkat pusat, provinsi, maupun kabupaten. Sinergi ini akan memperkuat efektivitas pengawasan, meningkatkan akuntabilitas, serta memperkecil celah terjadinya tindakan korupsi, kolusi, dan nepotisme.

“Selain itu, keberhasilan pengawasan juga sangat dipengaruhi oleh budaya integritas yang tertanam di seluruh lapisan masyarakat dan aparatur negara.

“Oleh karena itu, membangun dan menanamkan budaya tersebut harus menjadi prioritas utama. Saya percaya, apabila kita semua bersungguh-sungguh dalam menjalankan tugas dan tanggung jawab, serta menjunjung tinggi prinsip kejujuran dan profesionalisme, Sukoharjo akan mampu menjadi contoh daerah yang bersih dari praktik korupsi dan penyimpangan.”

Menurutnya, Pemkab Sukoharjo berkomitmen untuk terus memperkuat budaya integritas di setiap lini pemerintahan. Upaya ini diwujudkan melalui pembangunan Zona Integritas menuju Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK) dan Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (WBBM), peningkatan transparansi pengelolaan keuangan daerah, serta optimalisasi peran Aparat Pengawasan Intern Pemerintah (APIP).

“Namun kami menyadari, integritas tidak bisa dibangun sendiri, diperlukan kolaborasi dan sinergi antara seluruh pemangku kepentingan baik itu pemerintah daerah, aparat pengawas, penegak hukum, dunia usaha, media, dan masyarakat.”

“Saya juga mengajak seluruh ASN di Kabupaten Sukoharjo untuk menjadikan integritas sebagai nilai utama dalam bekerja. Karena dengan integritas, kita tidak hanya bekerja sesuai aturan, tetapi juga dengan hati nurani dan semangat melayani masyarakat,” tambahnya. (*)

Bupati dan Wabup Takziah Sinuhun Pakubuwono XIII

0
Bupati Sukoharjo, Etik Suryani dan Wabup, Eko Sapto Purnomo saat takziah, Senin (3/11/2025).

SUKOHARJO – Bupati Sukoharjo, Etik Suryani dan Wakil Bupati (Wabup), Eko Sapto Purnomo melakukan takziah atas wafatnya Sinuhun Pakubuwono XIII di Keraton Solo, Senin (3/11/2025).

Dalam kesempatan itu, Bupati dan Wabup menyempatkan diri berdoa di sisi jenazah.

“Saya atas nama pribadi dan Pemkab Sukoharjo tentunya juga merasa kehilangan atas sedonya Sinuhun Pakubuwono XIII,” ujar Bupati.

“Mudaha-mudahan beliau husnul khotimah dan keluarga yang ditinggalkan diberi kekuatan dan kesabaran dan keikhlasan dan dapat meneruskan apa yang jadi cita-cita beliau,” ujarnya.

Seperti diketahui, Raja Keraton Solo Pakubuwono XIII meninggal dunia pada, Minggu (2/11/2025) pagi di usia 77 tahun. Pakubuwono XIII disebut sempat menjalani perawatan di rumah sakit sejak September 2025. (*)

Sidak Proyek Gedung Perpustakaan, Bupati: Meski Dikejar Waktu Tetap Harus Tepat Mutu

0
Bupati Sukoharjo, Etik Suryani bersama Wabup Eko Sapto saat sidak proyek Gedung Perpustakaan, Senin (3/11/2025).

Sukoharjonews.com – Bupati Sukoharjo, Etik Suryani bersama Wakil Bupati (Wabup), Eko Sapto Purnomo melakukan sidak proyek pembangunan Gedung Perpustakaan, Senin (3/11/2025). Dalam kesempatan itu Bupati menegaskan pekerjaan tidak boleh mengesampingkan mutu meski dikejar waktu.

Terkait proyek sendiri, Bupati mengaku kecewa karena saat waktu tersisa 19 hari proyek belum selesai. Proyek Gedung Perpustakaan sendiri merupakan salah satu proyek strategis Kabupaten Sukoharjo tahun 2025.

“Kalau sesuai kontrak, pengerjaan hingga 22 November, tapi saat ini masih terdapat sejumlah pekerjaan yang belum selesai,” kata Bupati.

Bupati melanjutkan, seharusnya ketika waktu tersisa belasan hari, proyek sudah selesai dan tinggal pembersihan lokasi saja. Namun, saat ini masih terdapat beberapa pekerjaan seperti paving depan gedung, akses disabilitas samping utara gedung, dan pekerjaan interior.

Bupati pun meminta agar pihak pelaksana segera menambah tenaga kerja dan memaksimalkan waktu yang tersisa, termasuk dengan lembur. Bupati kembali menegaskan, meski pekerjaan dikejar waktu, pelaksana tidak boleh mengesampingkan mutu.

“Harus tepat mutu. Tidak boleh meski dikejar waktu terus mutu diabaikan,” tandasnya.

Dalam sidak tersebut, Bupati juga sempat melakukan apel dadakan padapara pekerja. Dalam kesempatan itu Bupati meminta pekerja bekerja maksimal sesuai bidangnya masing-masing.

“Dalam apel tadi, mereka optimis bisa selesai dalam 10 hari ke depan. Yang di samping untuk disabilitas selesai 10 hari, dan finishing paving depan 6 hari begitu lahan siap. Mudah-mudahan dengan doa dan kerja keras, 22 November bisa selesai,” ujarnya. (*)

Buka Polokarto Tumoto Expo 2025, Ini Harapan Bupati

0
Bupati Sukoharjo, Etik Suryani bersama Wabup Eko Sapto Purnomo saat meninjau stan expo, Selasa (28/10/2025) malam.

SUKOHARJO – Bupati Sukoharjo, Etik Suryani membuka Polokarto Tumoto Expo Tahun 2025, Selasa (28/10/2025) malam. Dalam kesempatan tersebut, Wakil Bupati, Eko Sapto Purnomo juga terlihat hadir bersama sejumlah pejabat Pemkab Sukoharjo.

Dalam sambutannya Bupati mengatakan, Polokarto Tumoto Expo merupakan momentum penting yang menjadi wadah untuk memperkuat dan memperluas peran serta keberdayaan usaha mikro, kecil, dan menengah dalam rangka meningkatkan ketahanan pangan nasional yang berbasis pada potensi dan kekayaan pangan lokal di Kabupaten Sukoharjo.

Expo tahun ini mengangkat tema “Ketahanan Pangan Berbasis UMKM: Pemberdayaan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah Pangan Lokal untuk Meningkatkan Ketersediaan dan Pemanfaatan Pangan Lokal,”. Tema tersebut memiliki makna yang sangat strategis dan relevan dalam konteks pembangunan ekonomi dan ketahanan pangan.

“Tema ini menegaskan bahwa keberhasilan dalam memenuhi kebutuhan pangan nasional tidak hanya bergantung pada produksi besar-besaran dari sektor industri besar, tetapi juga dari kekuatan dan daya tahan UMKM yang tersebar di seluruh pelosok tanah air, termasuk di Kabupaten Sukoharjo,” kata Bupati.

Bupati juga memnberikan apresiasi kepada seluruh pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah yang terus berinovasi dan berkreasi menghasilkan produk-produk lokal berkualitas. Melalui expo ini, diharapkan produk-produk tersebut mampu memperluas pasar dan meningkatkan pendapatan masyarakat desa.

“Pemerintah daerah, dalam hal ini, akan terus memberikan dukungan berupa pelatihan, akses permodalan, penguatan pemasaran, serta pengembangan kapasitas agar UMKM kita mampu bersaing secara sehat dan berkelanjutan,” ujar Bupati.

Dalam kesempatan yang sama, Bupati juga menyerahkan bantuan sosial dari surplus BUMDesma LKD Polokarto Tumoto Tahun 2025 (Surplus Tahun 2024). Bantuan ini merupakan bentuk nyata dari keberhasilan pengelolaan keuangan desa yang transparan dan akuntabel, serta sebagai bentuk perhatian dan kepedulian pemerintah desa terhadap masyarakat.

Adapun bantuan yang diserahkan meliputi: Bantuan Perbaikan Rumah Tidak Layak Huni (RTLH), Program Plesterisasi dan Jambanisasi untuk masyarakat kurang mampu, Bantuan ternak kambing, lengkap dengan kandangnya dan perlengkapannya.

Juga, Kolam dan benih ikan lele untuk pengembangan usaha perikanan, serta Peralatan salon guna mendukung usaha kecil di bidang kecantikan dan perawatan diri.

“Saya berharap, bantuan ini dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya oleh masyarakat, sehingga mampu meningkatkan kualitas hidup dan perekonomian keluarga. Semoga keberhasilan ini menjadi motivasi dan inspirasi bagi seluruh masyarakat untuk terus berupaya meningkatkan kesejahteraan secara mandiri dan berkelanjutan,” tambah Bupati. (*)

Sebanyak 2.000 Ahli Waris Meninggal Terima Santunan Kematian, Simbolis Diserahkan Bupati dan Wabup

0
Bupati Sukoharjo, Etik Suryani bersama Wabup Eko Sapto Purnomo saat menyerahkan santunan kematian di Grha PGRI, Selasa (28/10/2025)

SUKOHARJO – Bupati Sukoharjo, Etik Suryani bersama Wakil Bupati, Eko Sapto Purnomo secara simbolis menyerahkan santunan kematian untuk warga miskin (gakin) yang meninggal. Penyerahan santunan diberikan kepada 2.000 ahli waris dari 12 kecamatan yang dipusatkan di Gedung PGRI, Selasa (28/10/2025).

Bupati mengatakan, santunan kematian diserahkan secara utuh Rp3 juta tanpa potongan. Menurutnya, bantuan sosial uang duka atau santunan kematian merupakan wujud kepedulian Pemkab Sukoharjo terhadap warga miskin meninggal dimana gakin tersebut masuk dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) karena DTSEN belum berlaku.

“Saya berharap santunan ini dimanfaatkan dengan baik sehingga bisa meringankan beban ahli waris,” ujarnya.

“Santunan kematian ini merupakan program warisan Bupati Sukoharjo sebelumnya, Pak Wardoyo Wijaya. Karena merupakan program bagus, maka dilanjutkan hingga saat ini,” sambungnya.

Bupati melanjutkan, santunan uang duka tidak bisa cair sekaligus ketika gakin meninggal dunia. Pasalnya, pengajuan anggaran santunan harus “by name by address” sehingga harus diajukan dalam APBD terlebih dahulu.

Sedangkan Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Sukoharjo, Suparmin, menyampaikan, uang duka yang cair merupakan periode kematian bulan Oktober 2024 hingga Februari 2025.

Sesuai data Dinas Sosial (Dinsos), penerima dari Kecamatan Sukoharjo 190 orang, Tawangsari 177 orang, Mojolaban 185 orang, Kartasura 179 orang, Gatak 128 orang, Bendosari 124 orang, Baki 152 orang, Polokarto 217 orang, Bulu 121 orang, Grogol 171 orang, Nguter 174 orang, dan Kecamatan Weru 182 orang.

“Total ahli waris yang menerima santunan sebanyak 2.000 dimana tiap ahli waris menerima Rp3 juta, sama seperti tahun-tahun sebelumnya sehingga total nominal santunan sebesar Rp6 miliar,” ujarnya. (*)

Bupati Menjadi Inspektur Upacara Peringatan Hari Sumpah Pemuda 2025

0
Bupati Sukoharjo, Etik Suryani menjadi Inspektur Upacara Bendera Memperingati Hari Sumpah Pemuda, Selasa (28/10/2025).

SUKOHARJO – Bupati Sukoharjo, Etik Suryani bertindak sebagai Inspektur Upcara Memperingati Hari Sumpah Pemuda 2025, Selasa (28/10/2025). Upcara dilaksanakan di Halaman Sekretariat Daerah (Setda).

Dalam kesempatan tersebut, Bupati membacakan sambutan dari Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (RI), Erick Thohir. Dalam kesempatan tersebut Bupati menyampaikan ikrar yang diucapkan pada 28 Oktober 1928 bukan sekedar kata-kata, melainkan semangat yang mengikat seluruh anak bangsa dalam satu tekad.

“Semangat itu masih relevan hingga hari ini, ketika kita menghadapi berbagai tantangan baru di era globalisasi dan kemajuan teknologi,” ujar Bupati saat membaca sambutan Menpora..

Tema Hari Sumpah Pemuda tahun ini, “Pemuda Pemudi Bergerak, Indonesia Bersatu”, mengingatkan kita semua bahwa kemajuan bangsa tidak akan terjadi tanpa partisipasi aktif dari generasi muda. Pemuda dan Pemudi Indonesia harus terus bergerak, berkarya, serta berinovasi demi mewujudkan Indonesia yang lebih maju.

Ditengah perkembangan dunia digital, pemuda Indonesia harus mampu menjadi pelaku perubahan, bukan hanya penonton. Untuk itu, jadilah pemuda yang adaptif, kreatif, dan berintegritas. Gunakan kecerdasan, semangat, dan kemampuan untuk membangun negeri ini dari berbagai bidang, baik pendidikan, ekonomi, lingkungan, maupun sosial.

“Selain bergerak maju, kita juga harus terus menjaga persatuan, perbedaan suku, agama dan budaya yang kita miliki bukanlah penghalang, tetapi kekayaan yang memperindah bangsa Indonesia”.

Momentum hari Sumpah Pemuda Ke-97 ini, menjadi waktu yang tepat untuk melakukan refleksi diri, sudah sejauh mama kita berkontribusi untuk bangsa. Gunakan kecanggihan teknologi untuk hal positif. Gunakan media sosial untuk menyebarkan inspirasi, bukan kebencian.

Gunakan ilmu dan kreativitas untuk membangun, bukan meruntuhkan. Jadilah pemuda dan pemudi yang membawa semangat persatuan di mana pun berada.

“Mari kita terus bergerak bersama, menggandeng tangan satu sama lain tanpa memandang perbedaan. Bersama kita bisa membangun Indonesia yang lebih kuat, adil, maju,dan sejahtera,” ujar Bupati.

Dalam kesempatan yang sama, usai upacara Bupati menyerahkan piagam dan trophy kejuaraan memperingati Hari Sumpah Pemuda kepada para pemenang. (*)

Bupati Terima Penghargaan BRIDA Optimal 2025 dari BRIN

0
Kepala BRIN, Laksana Tri Handoko menyerahkan penghargaan kepada Bupati Sukoharjo, Etik Suryani di Jakarta, Senin (27/10/2025).

SUKOHARJO – Prestasi tingkat nasional kembali diraih Pemkab Sukoharjo. Kali ini, penghargaan diraih dalam event Apresiasi BRIDA Optimal 2025 yang diselenggarakan oleh Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) di Jakarta, Senin (27/10/2025).

Penghargaan diserahkan langsung oleh Kepala BRIN, Laksana Tri Handoko, kepada Bupati Sukoharjo, Etik Suryani. Dalam event tersebut, Pemkab Sukoharjo meraih penghargaan kategori optimalisasi potensi atau penyelesaian permasalahan daerah. Penghargaan ini menegaskan konsistensi pemerintah daerah dalam mengintegrasikan riset dan inovasi ke dalam kebijakan pembangunan.

Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Riset dan Inovasi Daerah (Bapperida) Sukoharjo, Rudiyanto, menjelaskan dalam ajang BRIDA Optimal 2025 terdapat dua indikator penilaian. Masing-masing perumusan kajian kebijakan yang dimanfaatkan dan peran BRIDA dalam optimalisasi potensi serta penyelesaian permasalahan daerah.

“Untuk Pemkab Sukoharjo menerima penghargaan untuk indikator peran BRIDA dalam optimalisasi potensi dan atau penyelesaian permasalahan daerah. Sukoharjo menjadi satu-satunya daerah di Jawa Tengah yang meraih penghargaan untuk indikator ini,” ujarnya.

Menurut Rudiyanto, penghargaan tersebut merupakan bukti nyata dari upaya Pemkab Sukoharjo dalam mendorong inovasi berbasis riset untuk menjawab berbagai tantangan pembangunan daerah.

Sejumlah inovasi yang dikembangkan, seperti Gerakan Olah Eco-Enzym (Goez Asik) dan Pirolisi Tabung Bertingkat Pengolah Sampah Plastik Jadi BBM Alternatif (Pitara), menjadi contoh konkret penerapan riset yang berdampak langsung bagi masyarakat.

Khusus inovasi Pitara, bahkan meraih Juara I Lomba Kreativitas dan Inovasi Masyarakat (Krenova) serta Penjaringan Inovasi Masyarakat (PIM) tingkat Jawa Tengah tahun 2025.

Ke depan, Pemkab Sukoharjo berkomitmen memperkuat kolaborasi dengan perguruan tinggi, dunia usaha, dan komunitas inovator daerah untuk mempercepat pengembangan riset kebijakan dan teknologi tepat guna.

“Riset dan inovasi berbasis bukti menjadi pijakan dalam merancang program kegiatan yang berdampak nyata terhadap pembangunan daerah. Apalagi, kini Sukoharjo telah memiliki Perda Nomor 8 Tahun 2024 tentang Riset dan Inovasi Daerah,” ujar Rudiyanto.

Sedangkan Bupati Sukoharjo, Etik Suryani, menyampaikan apresiasi atas kerja keras seluruh jajaran Pemkab Sukoharjo yang telah berperan aktif dalam memperkuat ekosistem riset dan inovasi di daerah.

“Penghargaan ini menjadi bukti komitmen kita dalam memperkuat ekosistem riset dan inovasi yang berorientasi pada penyelesaian masalah berbasis ilmu pengetahuan. Saya berharap Bapperida Sukoharjo terus memperkuat perannya sebagai lokomotif inovasi daerah,” kata Etik.

Etik menegaskan, arah inovasi daerah akan terus difokuskan untuk mempercepat terwujudnya kesejahteraan masyarakat melalui peningkatan pelayanan publik, pemberdayaan masyarakat, serta peningkatan daya saing daerah.

Prestasi ini menambah deretan penghargaan yang berhasil diraih Pemkab Sukoharjo.

Sebelumnya, Sukoharjo juga mencatat lonjakan signifikan pada Indeks Daya Saing Daerah (IDSD), dari skor 3,69 pada 2023 menjadi 4,11 pada 2024. Capaian itu menempatkan Sukoharjo di posisi kedua nasional untuk kategori kabupaten paling maju di Indonesia.

Dengan sederet prestasi tersebut, Pemkab Sukoharjo kian mengukuhkan diri sebagai daerah yang adaptif, inovatif, dan berdaya saing tinggi melalui riset dan inovasi yang berdampak nyata bagi masyarakat. (*)

Bupati Buka Government Auto Show 2025, Upaya Dongkrak Pendapatan Asli Daerah

0
Secara simbolis Bupati Sukoharjo, Etik Suryani menyerahkan kunci mobil Samsat keliling untuk Samsat Sukoharjo, Jumat (24/10/2025).

SUKOHARJO – Bupati Sukoharjo, Etik Suryani membuka Goverment Auto Show (GAS) 2025 di The Park Mall Solo Baru, Jumat (24/10/2025). Acara tersebut digelar oleh Badan Pengelola Pendapatan Daerah Provinsi Jawa Tengah.

Dalam sambutannya Bupati mengatakan, GAS Tahun 2025 merupakan pameran otomotif diselenggarakan oleh Bapenda Provinsi Jawa Tengah. Pelaksanaan GAS Tahun 2025 diselenggarakan di The Park Mall Solo Baru, 20 – 26 Oktober 2025.

“Adapun tujuan diselenggerakan kegiatan ini adalah untuk meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) melalui sektor Pajak Kendaraan Bermotor dan Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor,” ujar Bupati.

Dikatakan Bupati, semakin besar pendapatan Pajak Kendaraan Bermotor dan Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor yang diterima suatu Kabupaten/Kota, maka semakin besar juga dana bagi hasil yang diterima oleh Pemerintah Kabupaten/Kota.

Untuk itu, Pemkab Sukoharjo berkomitmen untuk mendorong peningkatan penerimaan Pajak Kendaraan Bermotor dengan berperan aktif mengurangi angka tunggakan Pajak Kendaraan Bermotor dan melakukan fasilitasi sarana dan prasarana bagi optimalisasi peningkatan pemungutan Pajak Kendaraan Bermotor.

“Government Auto Show ini merupakan momentum strategis yang sangat penting dalam rangka mendukung upaya transformasi digital dan inovasi teknologi di bidang otomotif dan layanan publik,” kata Bupati.

Bupati juga mengatakan, Pemkab Sukoharjo berkomitmen nyata dalam mendukung program inovasi layanan publik. Hal itu dibuktikan dengan penyerahan secara simbolis bantuan mobil Samsat keliling untuk Samsat Sukoharjo.

“Kehadiran mobil Samsat keliling ini merupakan langkah strategis untuk memberikan kemudahan akses layanan pajak kendaraan bermotor kepada masyarakat, terutama di daerah-daerah yang sebelumnya sulit dijangkau,” kata Bupati.

“Dengan kendaraan ini, masyarakat dapat dengan lebih mudah dan cepat melakukan pembayaran pajak, memperpanjang surat tanda nomor kendaraan, maupun memperoleh layanan administrasi lainnya secara lebih efisien dan nyaman”. (*)

22,952FansLike
0FollowersFollow
0FollowersFollow
0SubscribersSubscribe

Recent Posts