Friday, July 11, 2025
Home Blog

Bupati Kukuhkan Kepengurusan FKDM Sukoharjo Periode 2025-2030

0
Bupati Sukoharjo, Etik Suryani mengukuhkan Pengurus FKDM Periode 2025-2030, Senin (7/7/2025).

SUKOHARJO – Bupati Sukoharjo, Etik Suryani mengukuhkan Kepengurusan Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat (FKDM) Periode 2025–2030 Kabupaten Sukoharjo. Proses pengukuhan dilakukan di Pendopo Graha Satya Praja (GSP) Pemkab, Senin (7/7/2025) yang juga dihadiri Wakil Bupati, Eko Sapto Purnomo.

Dalam sambutannya Bupati Etik mengatakan pengukuhan tersebut merupakan bagian dari komitmen Pemerintah Daerah dalam memperkuat partisipasi masyarakat dalam menjaga stabilitas daerah melalui sistem kewaspadaan dini yang responsif, kolaboratif, dan adaptif terhadap dinamika sosial yang terus berkembang.

“FKDM ini dibentuk berdasarkan Permendagri Nomor 2 Tahun 2018 tentang Kewaspadaan Dini di Daerah, yang bertujuan untuk mendukung upaya pemerintah daerah dalam mendeteksi dan mencegah potensi gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat sejak dini,” ungkap Bupati.

Bupati melanjutkan, ada beberapa tugas dan fungsi penting FKDM ini. Masing-masing mengumpulkan, menampung, mengkoordinasikan, dan menganalisis informasi dari masyarakat mengenai potensi konflik sosial, gejolak keamanan, paham radikalisme, intoleransi, dan bentuk ancaman lain terhadap kehidupan bermasyarakat.

Juga, melaksanakan deteksi dini, lapor dini, dan cegah dini terhadap Ancaman, Tantangan, Hambatan, dan Gangguan (ATHG) di wilayah masing-masing, serta menyampaikan laporan secara cepat dan tepat kepada kepala daerah melalui Bakesbangpol, menyampaikan rekomendasi kebijakan atau tindakan kepada pemerintah daerah sebagai upaya pencegahan dan penanganan potensi kerawanan secara efektif.

“Selain itu juga membangun sinergi aktif dengan berbagai elemen masyarakat dan lembaga, guna memperkuat jejaring informasi dan pemecahan masalah sosial secara partisipatif,” kata Bupati.

Menurut Bupati, tugas FKDM tidaklah ringan. Anggota FKDM dituntut untuk memiliki kepekaan sosial, ketajaman membaca situasi, dan keberanian menyampaikan informasi dengan tetap menjunjung tinggi prinsip netralitas, objektivitas, dan profesionalisme.

FKDM adalah garda terdepan dalam mendeteksi gejala sosial sebelum menjadi konflik terbuka. FKDM adalah jembatan komunikasi antara masyarakat dan pemerintah dalam merespons isu-isu sensitif yang berkembang. FKDM adalah bagian dari instrumen negara yang bertugas mencegah gangguan keamanan dan ketertiban sejak sebelum gejolak terjadi.

“Saya percaya, dengan kerja sama yang solid antara pemerintah, masyarakat, dan FKDM, kita dapat menciptakan Sukoharjo yang semakin kondusif, harmonis, dan maju,” tambah Bupati. (*)

Bupati dan Wabup Hadiri Khitanan Massal Baznas Sukoharjo

0
Bupati Sukoharjo, Etik Suryani bersama Wabup Eko Sapto Purnomo saat meninjau pelaksanaan Khitanan Massal Baznas, Sabtu (5/7/2025).

SUKOHARJO – Bupati Sukoharjo, Etik Suryani bersama Wakil Bupati, Eko Sapto Purnomo serta pejabat Forkopimda menghadiri acara Khitanan Massal Badan Amil Zakat Nasional (Baznas), Sabtu (5/7/2025). Khitan massal tersebut dilaksanakan di Auditorium Menara Wijaya Lantai 10.

Dalam sambutannya Bupati Etik Suryani, mengatakan, khitan adalah salah satu bagian dari syariat agama dan wajib hukumnya bagi anak laki-laki. Dari pandangan agama, fungsi dari khitan adalah untuk mempermudah dan mempercepat proses pembersihan fisik sebagai salah satu syarat sahnya ibadah.

Sedangkan secara medis, khitan mempunyai faedah yang sangat penting, yaitu untuk membuang bagian dari anggota tubuh yang menjadi tempat persembunyian kotoran, virus, bakteri dan lain-lain yang dapat membahayakan kesehatan.

“Aresiasi pada Baznas atas penyelenggaraan kegiatan ini dan berharap bisa menjadi agenda rutin tahunan dan terus ditingkatkan dalam pelayanannya. Apalagi pelaksanaan kegiatan khitanan massal ini bersamaan dengan musim liburan sekolah,” ujarnya.

“Barangkali banyak masyarakat yang sudah menunggu-nunggu khitan massal yang diselenggarakan oleh Baznas seperti saat ini”.

Bupati juga berpesan kepada peserta khitan agar menjadi anak-anak yang sholeh, patuh kepada orang tua dan taat dalam menjalankan perintah-perintah agama, serta menjauhi segala yang dilarang oleh agama.

“Belajarlah yang rajin dan raihlah cita-citamu menjadi orang yang bermanfaat bagi keluarga, masyarakat, bangsa dan negara,” tambahnya.

Sedangkan Ketua Baznas Sukoharjo, Sardiyono mengatakan Khitanan Massal tersebut diikuti 180 anak. Setiap anak peserta khitan massal mendapat paket bantuan dari Baznas, antara lain sarung, baju koko, kopiah, tas, paket alat tulis, suvenir dari Bank Jateng, dan uang saku Rp200 ribu. (*)

Buka Sukoharjo Expo 2025, Begini Pesan Bupati

0
Usai membuka secara resmi, Bupati Sukoharjo, Etik Suryani meninjau stan Sukoharjo Expo 2025, Jumat (4/7/2025).

SUKOHARJO – Bupati Sukoharjo, Etik Suryani resmi membuka Sukoharjo Expo 2025 di Pusat Promosi Potensi Daerah (GP3D), Jumat (4/7/2025) malam. Sukoharjo Expo 2025 diikuti 108 stan selama lima hari, 3-7 Juli 2025.

Dalam acara tersebut juga dihadiri Wakil Bupati, Eko Sapto Purnomo dan pejabat Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda).

Dalam sambutannya, Bupati Etik berpesan agar acara tersebut tidak sekadar seremonial belaka dan penyerapan anggaran daerah. Namun, dengan expo tersebut produk UMKM Sukoharjo benar-benar bisa semakin maju dan berkembang.

“Sukoharjo memiliki potensi besar di bidang ekonomi, budaya, dan sumber daya manusia. Expo ini menjadi momentum penting untuk menampilkan berbagai inovasi, produk unggulan, serta mempererat tali silaturahmi antar masyarakat, pelaku usaha, dan seluruh pemangku kepentingan,” kata Bupati.

Menurut Bupati, Pemkab Sukoharjo mendorong pertumbuhan yang inklusif, bagi para pelaku usaha baik yang mikro hingga menengah, semua memiliki peluang yang sama untuk berkembang. Pemkab Sukoharjo terus berkomitmen memberikan dukungan, mulai dari pelatihan, akses permodalan, hingga fasilitas pemasaran.

“Mari manfaatkan momentum ini untuk meningkatkan kualitas produk, memperluas jaringan, dan menjangkau pasar yang lebih luas, termasuk digitalisasi UMKM,” ujar Bupati.

Bupati menambahkan, sejumlah produk unggulan Sukoharjo cukup membanggakan. Antara lain mebel kayu, mebel rotan, batik, kaca grafir, tatah sungging, gitar, gamelan, shuttlecock, jamu tradisional, lurik dan sarung goyor.

Sedangkan Kepala Dinas Koperasi, UMK, dan Perdagangan (Diskopumdag) Sukoharjo, Iwan Setiyono, mengatakan, Sukoharjo Expo 2025 merupakan rangkaian acara menyambut Harlah Kabupaten Sukoharjo Ke-79.

“Sukoharjo Expo 2025 ini diikuti 108 stan, baik dari UMKM lokal, stan pemerintah, BUMD, maupun stan sejumlah daerah dari luar Sukoharjo,” papar Iwan.

Iwan mengatakan, dengan expo tersebut diharapkan produk UMKM lokal dapat dipromosikan sehingga makin dikenal masyarakat secara luas. Harapannya, UMKM di Kabupaten Sukoharjo semakin maju dan berkembang. (*)

Koperasi Merah Putih Sukoharjo Resmi Berdiri, Akta Notaris dan SK Pengesahan Pendirian Diserahkan Bupati

0
Bupati Sukoharjo, Etik Suryani saat menyerahkan Akta Notaris dan SK Pengesahan Pendirian Badan Hukum Koperasi Merah Putih, Selasa (1/7/2025).

SUKOHARJO – Koperasi Merah Putih resmi berdiri di Kabupaten Sukoharjo. Hal itu ditandai dengan penyerahan Akta Notaris dan SK Pengesahan Pendirian Badan Hukum Koperasi oleh Bupati Etik Suryani. Penyerahan dilaksanakan di Auditorium Menara Wijaya Lantai 10, Selasa (1/7/2025).

Bupati Etik menyampaikan koperasi desa/kelurahan Merah Putih merupakan wujud nyata semangat gotong royong dan kemandirian ekonomi yang telah lama menjadi ciri khas masyarakat. Melalui program Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih ini akan membuka peluang bagi seluruh warga untuk terlibat aktif dalam pembangunan ekonomi desa, meningkatkan kesejahteraan, serta menciptakan lapangan kerja yang berkelanjutan.

“Koperasi Merah Putih yang telah berdiri merupakan bagian dari upaya pemerintah baik pusat hingga ke daerah agar menjadi motor penggerak ekonomi desa dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat, serta memperkuat ketahanan pangan nasional,” kata Bupati.

Bupati melanjutkan, koperasi ini akan menjadi pusat kegiatan ekonomi desa, termasuk sebagai tempat penyimpanan dan penyaluran hasil pertanian masyarakat. Bupati berharap dengan adanya badan hukum legal berbentuk koperasi, seluruh desa/kelurahan di Sukoharjo agar segera menjalankan kegiatan usahanya sesuai dengan potensi yang dimiliki di masing-masing desa/kelurahan.

Bupati juga mengatakan, setiap desa di Sukoharjo pasti memiliki potensi unggulan seperti: komoditas, kerajinan, pertanian, peternakan, perikanan, perdagangan, jasa, pariwisata, dan banyak macam usaha lainnya. Potensi- potensi tersebut harus dikembangkan dan dijadikan unggulan sesuai dengan daerahnya masing-masing.

“Tujuannya agar manfaat dan nilai tambah yang dihasilkan dapat sebesar-besarnya terdistribusi kembali kepada anggota dan masyarakat di wilayah tersebut,” ujarnya.

Sedangkan Kepala Dinas Koperasi, UKM, dan Perdagangan Sukoharjo, Iwan Setiyono mengatakan, target penyelesaian pendirian Koperasi Merah Putih adalah 12 Juli. Namun, Kabupaten Sukoharjo berhasil menyelesaikannya sebelum tenggat waktu.

“Terkait pendirian Koperasi Merah Putih ini, Pemkab Sukoharjo bermitra dengan Bank Jateng yang membiayai pendirian dimana setiap koperasi sebesar Rp1,5 juta,” kata Iwan. (*)

Bupati dan Wabup Hadiri Kirab Budaya Grebeg Pakujoyo

0
Bupati Sukoharjo, Etik Suryani dan Wabup Sukoharjo, Eko Sapto Purnomo saat Grebeg Pakujoyo, Jumat (27/6/2025).

SUKOHARJO – Bupati Sukoharjo, Etik Suryani bersama Wakil Bupati (Wabup), Eko Sapto Purnomo menghadiri Kirab Budaya Grebeg Pakujoyo, Jumat (27/6/2025). Acara tersebut disambut antusias masyarakat yang memadati rute kirab.

Dalam kesempatan itu Bupati mengatakan, Grebeg Pakujoyo merupakan sebuah kirab budaya dan kesenian tradisional, yang dilaksanakan dalam rangka sebagai ungkapan rasa syukur kepada Allah SWT dan upaya untuk ikut melestarikan kesenian dan budaya tradisional di Sukoharjo, serta perwujudan persatuan dan kesatuan para pedagang dan pengurus Paguyuban Paku Joyo.

“Grebeg Paku Joyo seperti ini harus kita dukung bersama, karena kegiatan ini memiliki arti yang luar biasa, selain sebagai sarana untuk menampilkan dan melestarikan seni dan budaya, sebagai sarana untuk memupuk rasa kebersamaan, persatuan dan kesatuan diantara elemen masyarakat yang ada, juga sebagai hiburan dan tontonan bagi masyarakat Kelurahan Gayam dan sekitarnya,” ujarnya.

Bupati memberikan apresiasi atas kegiatan tersebut dan mengajak untuk dilestarikan serta dikembangkan agar generasi muda dapat mengenal dan mencintai budaya nenek moyang kita.

“Untuk itu saya berharap, agar kegiatan seperti ini dapat menjadi agenda rutin tahunan, terus dapat dipertahankan dan ditingkatkan dimasa-masa yang akan datang, sehingga kegiatan ini mampu dimanfaatkan dan dikembangkan sebagai sebuah potensi wisata daerah, yang mampu mendorong pertumbuhan, kemajuan serta nama baik Kelurahan Gayam,” ujarnya.

Sedangkan Camat Sukoharjo, ada tiga gunungan yang ikut dikirab dimana masing-masing gunungan memiliki makna tersendiri.

“Tiga gunungan ini menggambarkan tiga unsur penting yang ada di Kelurahan Gayam. Ada simbol pertanian, jajanan anak-anak, dan sedekah. Semua mencerminkan kehidupan masyarakat di sini,” terangnya.

Ia menjelaskan simbol pertanian menggambarkan dengan gunungan Palawija. Sedangkan Gunungan Pakujoyo menggambarkan gunungan jajanan anak-anak, dan yang terakhir gunungan sedekah di mana gunungan tersebut berisikan uang

Kirab Grebeg Pakujoyo telah menjadi tradisi tahunan sejak 2021 dan digelar rutin setiap 1 Suro. Kegiatan ini menjadi bagian dari pelestarian budaya lokal sekaligus daya tarik wisata budaya yang patut dijaga dan dikembangkan. (*)

Bupati Buka Apel Pembinaan Relawan Kebencanaan di Waduk Mulur

0
Bupati Sukoharjo, Etik Suryani saat mengecek kesiapan sarpras antisipasi bencana usai pembukaan apel, Rabu (18/6/2025).

SUKOHARJO – Bupati Sukoharjo, Etik Suryani membuka Apel Pembinaan Relawan Kebencanaan 2025 di Waduk Mulur, Kecamatan Bendosari, Rabu (18/6/2025). Kegiatan tersebut juga dihadiri Wakil Bupati (Wabup), Eko Sapto Purnomo.

Dalam sambutannya Bupati mengatakan, kebencanaan merupakan salah satu tantangan besar yang harus kita hadapi bersama. Kabupaten Sukoharjo, sebagai daerah yang terus berkembang, tidak luput dari ancaman bencana alam maupun non-alam. Oleh karena itu, keberadaan relawan kebencanaan sangatlah penting dalam membantu pemerintah dalam rangka kesiapsiagaan, penanggulangan, dan pemulihan pasca-bencana.

Menurutnya, berdasarkan Keputusan Kepala BNPB Nomor 308 Tahun 2024 tentang Klaster Penanggulangan Bencana, BNPB menetapkan 6 (enam) klaster penanggulangan. masing-masing klaster pencarian dan pertolongan, klaster pengungsian dan perlindungan,. klaster logistik, klaster kesehatan, klaster pendidikan, dan klaster pemulihan.

“Untuk mewujudkan Visi Misi Bupati–Wakil Bupati Sukoharjo Tahun 2025-2030 dengan program unggulan Peningkatan Ketahanan Daerah terhadap Bencana dan pengurangan risiko bencana, maka diperlukan pembinaan terhadap Relawan Kebencanaan di Kabupaten Sukoharjo sesuai dengan Keputusan Kepala BNPB Nomor 308 Tahun 2024 tentang Klaster Penanggulangan Bencana,” ujar Bupati.

Sesuai data BPBD Kabupaten Sukoharjo, saat ini telah mengorganisir jumlah, kapasitas, dan keahlian relawan kebencanaan Kabupaten Sukoharjo sebanyak 865 relawan.

“Pencegahan dan penanganan bencana tidak bisa dilakukan oleh satu pihak saja yaitu pemerintah. Dalam hal ini, Pemerintah Kabupaten Sukoharjo berusaha menggandeng pentahelix baik dalam kegiatan prabencana, tanggap darurat dan pascabencana. Salah satu unsur dalam pentahelix ini adalah badan usaha dan masyarakat”.

“Banyaknya kelompok relawan yang muncul di Kabupaten Sukoharjo merupakan potensi yang baik bagi mitigasi dan kesiapsiagaan dalam penanggulangan bencana. Potensi tersebut perlu dibina dengan baik dan diperlukan peningkatan kapasitas relawan dalam rangka mengasah kemampuan relawan dalam mitigasi dan kesiapsiagaan penanggulangan bencana di Kabupaten Sukoharjo,” ujar Bupati.

Dalam kesempatan itu, Bupati juga menyampaikan apresiasi kepada seluruh relawan yang telah menunjukkan dedikasi, keberanian, dan keikhlasan dalam menjalankan tugas mulia ini. Peran relawan adalah bagian tak terpisahkan dari upaya mewujudkan Kabupaten Sukoharjo yang aman, tangguh, dan berdaya.

“Saya menghimbau kepada rekan- rekan relawan untuk selalu mendukung program – progam Pemerintah Kabupaten Sukoharjo terutama bidang Penanggulangan Bencana dalam membangun Sukoharjo lebih maju, adil, dan bermartabat,” imbau Bupati.

Bupati juga berharap agar semua elemen terus meningkatkan kompetensi dan pengetahuan dalam penanggulangan bencana melalui pelatihan, simulasi, dan kegiatan lainnya. “Saya juga mengajak seluruh elemen masyarakat untuk turut aktif dalam upaya pencegahan dan kesiapsiagaan bencana, sehingga kita dapat meminimalisir dampak yang ditimbulkan,” pungkas Bupati. (*)

Bupati Buka Sosialisasi Peraturan Perundang-undangan Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah

0
Bupati Sukoharjo, Etik Suryani saat membuka acara Sosialisasi Peraturan Perundang-undangan Pengadaan Barang dan Jasa, Selasa (17/6/2025).

SUKOHARJO – Bupati Sukoharjo, Etik Suryani membuka Sosialisasi Peraturan Perundang-undangan Pengadaan Barang dan Jasa. Acara tersebut dilaksanakan di Hotel Grand Mercure Solo Baru, Kecamatan Grogol, Selasa (17/6/2025).

Dalam kesempatan itu, Bupati mengatakan pengadaan barang dan jasa merupakan salah satu aspek penting dalam rangka mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik, transparan, dan akuntabel. Melalui sosialisasi diharapkan seluruh pejabat dan pegawai yang terlibat dalam proses pengadaan dapat memahami dan mengimplementasikan peraturan perundang-undangan yang berlaku dengan baik dan benar.

“Kita sadari bahwa tantangan dalam pengadaan barang dan jasa seringkali muncul akibat kurangnya pemahaman terhadap ketentuan hukum yang berlaku. Oleh karena itu, sosialisasi ini sangat penting sebagai upaya peningkatan kompetensi dan kesadaran kita bersama dalam melaksanakan pengadaan yang efisien, efektif, dan sesuai dengan prinsip-prinsip good governance,” ujarnya.

Peraturan Presiden Nomor 46 Tahun 2025 merupakan perubahan kedua atas Perpres Nomor 16 Tahun 2018 yang sebelumnya telah diubah dengan Perpres Nomor 12 Tahun 2021. Perubahan ini bersifat substantif dan strategis, menyesuaikan kebutuhan tata kelola pengadaan yang lebih adaptif, digital, dan inklusif. Sebagai gambaran, beberapa perubahan penting antara lain:
1. Pengadaan Barang/ Jasa kini juga mencakup Pemerintah Desa.
2. Penambahan definisi penting seperti Sertifikat Kompetensi, Produk Dalam Negeri, dan Produk Ramah Lingkungan Hidup.
3. Perluasan ruang lingkup dan tugas Pengguna Anggaran (PA) / Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) / Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) dalam kondisi tertentu.
4. Batas nilai Pengadaan Langsung Pekerjaan Konstruksi dinaikkan hingga Rp 400 juta.
5. Penguatan kebijakan preferensi harga untuk produk dalam negeri dengan TKDN minimal 25%.
6. Penguatan sistem katalog elektronik.
7. Pengadaan melalui E-purchasing menjadi prioritas utama apabila tersedia di katalog.

“Selain itu, KPA yang merangkap sebagai PPK diwajibkan memiliki pengetahuan tentang pengadaan yang dibuktikan melalui sertifikasi, pelatihan, atau keikutsertaan dalam kegiatan sosialisasi seperti yang sedang kita ikuti saat ini,” ujarnya.

Bupati mengajak seluruh jajaran Pemerintah Kabupaten Sukoharjo untuk serius dan proaktif dalam memahami serta melaksanakan regulasi ini. Dengan adanya penyesuaian dalam sistem SPSE dan SIRUP, dibutuhkan kerja sama lintas perangkat daerah dan kesiapan SDM.

Ia menambahkan, sosialisasi ini menjadi sangat penting agar pelaksana tidak hanya sekadar mematuhi regulasi, namun juga menginternalisasi semangat dari perubahan ini berupa efisiensi, transparansi, inklusivitas, dan keberpihakan pada pelaku usaha lokal dan ramah lingkungan. (*)

Bupati Bersama Wabup Cek Progres Proyek Pagar Gedung Pertemuan

0
Bupati Sukoharjo, Etik Suryani bersama Wabup Eko Sapto Purnomo saat mengecek proyek pagar gedung pertemuan, Selasa (17/6/2025).

SUKOHARJO – Bupati Sukoharjo, Etik Suryani bersama Wakil Bupati (Wabup), Eko Sapto Purnomo melakukan pengecekan progres proyek pagar dan taman gedung pertemuan di Jalan Veteran, Selasa (17/6/2025). Nilai kontrak dari proyek tersebut adalah Rp1,6 miliar.

Bupati bersama Wabup ditemani Penjabat Sekda, Suyamto dan OPD terkait berkeliling dari depan hingga belakang gedung. Dalam kesempatan itu, sejumlah pekerja terlihat tengah membangun pagar dibagian belakang gedung. Sedangkan di sisi samping barat tengah dilakukan pemasangan rangka besi.

“Hari ini bersama Mas Eko (Wabup) ingin mengecek perkembangan proyek pagar dan memang sudah nampak kemajuannya,” kata Bupati.

Bupati mengatakan, proyek tersebut ditarget selesai dalam lima bulan ke depan. Meski begitu, diharapkan bisa selesai lebih cepat sehingga gedung bisa segera dioperasionalkan.

“Gedung ini tidak hanya digunakan oleh Pemerintah Daerah, tapi juga dibuka untuk masyarakat umum. Baik untuk hajatan, pengajian, dan pertemuan lainnya dengan sistem sewa,” katanya.

Menurutnya, gedung tersebut berkapasitas 2.500 hingga 3.000 orang. Bupati juga mengatakan, Pemkab sudah koordinasi dengan pemilih lahan kosong di sekitar lokasi untuk kantong-kantong parkir selain di Alun-alun Satya Negara.

Sementara itu, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Sukoharjo, Bowo Sutopo Dwi Raharjo mengatakan, pagu anggaran proyek tersebut Rp2,2 miliar dan nilai kontrak Rp1,6 miliar.

“Proyek dimulai dari belakang. Untuk bagian depan, nantinya pagar lama akan dibongkar dan diganti dengan pagar baru,” katanya. (*)

Bupati dan Wabup Peletakan Batu Pertama Pembangunan Gedung Layanan Perpustakaan Umum di Kelurahan Mandan

0
Bupati Sukoharjo, Etik Suryani bersama Wabup Eko Sapto Purnomo dan Forkopimda peletakan batu pertama pembangunan Gedung Layanan Perpustakaan Umum di Kelurahan Mandan, Rabu (11/6/2025).

SUKOHARJO – Bupati Sukoharjo, Etik Suryani, Wakil Bupati Eko Sapto Purnomo dan pejabat Forkopimda melakukan peletakan batu pertama pembangunan Gedung Layanan Perpustakaan Umum, Rabu (11/5/2025).Pembangunan dilakukan di Kelurahan Mandan.

Dalam kesempatan itu, Bupati mengatakan pembangunan gedung perpustakaan ini bukan sekedar proyek strategis fisik, melainkan investasi besar bagi kemajuan intelektual dan budaya masyarakat sukoharjo. Perpustakaan adalah jendela dunia, tempat dimana generasi muda dan seluruh masyarakat dapat mengakses ilmu pengetahuan, mengembangkan kreativitas, serta memperkuat daya saing di era global.

“Tingkat literasi yang tinggi memiliki dampak positif yang signifikan terhadap kesejahteraan dan kualitas hidup masyarakat,” ujar Bupati.

Bupati melanjutkan, Pemkab Sukoharjo berkomitmen untuk menyediakan fasilitas modern dengan koleksi yang lengkap, ruang baca nyaman dan koleksi digital, memperkuat program literasi, termasuk pelatihan, diskusi buku dan kolaborasi dengan sekolah/ universitas, mendorong inklusivitas dengan layanan ramah disabilitas dan ruang publik yang terbuka untuk semua kalangan, serta menjadikan Pusat informasi sahabat anak dengan layanan wisata literasi dan program ramah anak.

“Saya berharap kehadiran Gedung Layanan Perpustakaan Umum Kabupaten Sukoharjo ini menjadi wahana wisata literasi yang akan berdampak dalam meningkatkan Indeks Pembangungan Literasi Masyarakat (IPLM) dan Tingkat Gemar Membaca (TGM) di Kabupaten Sukoharjo, menjadikan pusat edukasi dan inovasi bagi pelajar, mahasiswa, dan seluruh masyarakat, Memperkuat identitas Sukoharjo sebagai kabupaten yang maju dan berbudaya, menginspirasi generasi muda untuk gemar membaca dan berkontribusi bagi daerah,” terangnya.

Bupati juga berpesan PT Ngadeg Jejeg Bersama, selaku Penyedia Jasa Konstruksi agar dapat bekerja secara profesional, sehingga pembangunan Gedung Layanan Perpustakaan Umum ini dapat dilaksanakan dengan sebaik-baiknya sesuai dengan perencanaan yang sudah disepakati bersama, sesuai dengan ketentuan, baik dari aspek waktu maupun kualitas bangunan.

Sedangkan Kepala Dinas perpustakaan dan Kearsipan Sukoharjo, Proboningsih Dwi Danarti, menyampaikan, Gedung Layanan Perpustakaan Umum ini dibangun dilahan seluas 3.251 meter persegi dengan nilai kontrak Rp7,879 miliar.

Anggaran pembangunan dari Dana Alokasi Khusus (DAJK) Pendidikan Sub Bidang Perpustakaan. Pembangunan dilakukan oleh PT Jejeg Ngadeg Bersama dari Semarang dengan waktu 180 hari kalender mulai 27 Mei hingga 22 November 2025. (*)

Bupati dan Wabup Serahkan Bantuan Alsintan, Untuk 25 Kelompok Tani

0
Bupati Sukoharjo, Etik Suryani bersama Wabup Eko Sapto Purnomo foto bersama perwakilan klomtan penerima bantuan alsintan, Rabu (4/6/2025).

SUKOHARJO – Bupati Sukoharjo, Etik Suryani bersama Wakil Bupati, Eko Sapto Purnomo menyerahkan bantuan alat mesin pertanian (alsintan) di Loby Kantor Bupati, Rabu (4/6/2025). Bantuan diberikan kepada 25 kelompok tani (Klomtan).

Dalam kesempatan tersebut Bupati mengatakan, bantuan alsintan diberikan untuk mendukung program swasembada pangan yang dicanangkan oleh Presiden Prabowo Subianto. Selama ini, Kabupaten Sukoharjo dikenal sebagai penyangga pangan di Jawa Tengah karena produktifitas selalu surplus.

“Saya minta alsintan ini dikelola dengan baik karena bukan untuk perorangan, tapi untuk kelompok. Dirawat dengan baik sehingga manfaatnya bisa dirasakan oleh kelompok,” pesan Bupati.

Bupati juga mengatakan, dengan bantuan alsintan tersebut diharapkan kebutuhan petani di Sukoharjo terkait alsintan dapat terpenuhi dengan mudah.

Sedangkan Kepala Dinas Pertanian dan Perikanan Sukoharjo, Bagas Windaryatno, mengatakan bantuan tersebut sebagian besar dari Kementerian Pertanian, ada juga dari cukai provinsi, dan juga APBD Sukoharjo.

Menurut Bagas, bantuan alsintan tersebut dalam upaya mitigasi musim kemarau dan juga percepatan tanam karena Kabupaten Sukoharjo ditarget areal panen seluas 60.255 hektar dalam upaya swasembada pangan.

“Bantuan alsintan ini tahap ke-2 dengan total 25 unit untuk 25 kelompok tani di 11 kecamatan di Sukoharjo,” ujar Bagas.

Alsintan terdiri dari 5 unit combine harvester dimana 1 untuk untuk klomtan dan 4 unit untuk brigade pertanian. Kemudian ada juga satu unit mesin tanam, sembilan traktor roda dua, pompa air enam unit, mesin perajang tembakau dua unit, kendaraan roda tiga dua unit, dan alat pengolah pupuk organik satu unit. (*)

Bupati Lantik Kepala Diskominfo sebagai Penjabat Sekda

0
Bupati Sukoharjo, Etik Suryani melantik Kepala Diskominfo, Suyamto sebagai Penjabat Sekda, Senin (2/6/2025).

SUKOHARJO – Bupati Sukoharjo, Etik Suryani melantik Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo), Suyamto sebagai Penjabat (Pj) Sekretaris Daerah (Sekda). Pelantikan dilakukan di Loby Kantor Bupati, Senin (2/6/2025).

Pelantikan Penjabat Sekda dilakukan karena Sekda lama, Widodo telah pensiun per 1 Juni lalu. Disisi lain, proses seleksi Sekda belum selesai sehingga perlu diisi oleh Pj agar tidak terjadi kekosongan.

“Pelantikan ini adalah momentum bersejarah karena mau tidak mau harus ada pengisian jabatan Sekda agar tidak kosong agar tata kelola pemerintahan berjalan lancar dan profesional,” kata Bupati.

Dalam kesempatan itu Bupati berharap Pj Sekda mengemban amanah penuh tanggung jawab, integritas, dedikasi tinggi demi kemajuan Sukoharjo.

“Pada intinya Pj Sekda membantu tugas Bupati. Saya minta agar semua OPD dirangkul. Bareng-bareng membangun Sukoharjo,” ujar Etik.

Disisi lain, Suyamto sendiri mengaku akan menjalankan amanah dengan penuh tanggung jawab. “Siap menjalankan amanah dan siap berkolaborasi dengan semua OPD,” tegasnya.

Suyamto juga mengatakan, sebagai Pj Sekda prinsipnya adalah melaksanakan visi misi Bupati dan Wakil Bupati dimana terdapat 43 43 program unggulan. Menurutnya, di tahun pertama jabatan Bupati dan Wakil Bupati adalah meletakkan dasar-dasar atas program unggulan tersebut.

“Setelah dasar-dasar, barulah ditahun-tahun selanjutnya melaksanakan program unggulan dengan harapan bisa selesai dalam waktu lima tahun,” katanya. (*)

Peringati Hari Jamu Nasional Ke-17, Bupati Ajak Masyarakat Lestarikan Tradisi Minum Jamu

0
Bupati Sukoharjo, Etik Suryani bersama Wabup Eko Sapto Purnomo saat minum jamu disela-sela Peringatan Hari Jamu Nasional 2025, Selasa (27/5/2025).

SUKOHARJO – Bupati Sukoharjo, Etik Suryani bersama Wakil Bupati, Eko Sapto Purnomo menghadiri Peringatan Hari Jamu Nasional ke-17 2025. Kegiatan dilaksanakan di Auditorium Menara Wijaya Lantai 10, Selasa (27/5/2025). Dalam kesempatan itu, bersama Forkopimda, Bupati minum jamu bersama.

Dakam sambutannya Bupati mengatakan, Sukoharjo, yang dikenal sebagai “Kota Jamu,” memiliki peran sentral dalam industri jamu Indonesia. Pasar Jamu Nguter, pasar jamu terbesar di Asia Tenggara menjadi pusat perdagangan jamu dari berbagai daerah di Indonesia. Selain itu, Sukoharjo juga memiliki kampung jamu, di mana sebagian besar penduduknya bermata pencaharian sebagai perajin jamu, melestarikan resep tradisional turun-temurun.

“Di Kampung jamu terdapat kafe jamu yang lokasinya berdekatan dengan Pasar Jamu Nguter. Kehadiran kafe jamu pertama di Indonesia di Pasar Nguter juga menjadi bukti inovasi dalam memperkenalkan jamu kepada generasi muda,” ungkap Bupati.

Menurutnya, Kafe Jamu Nguter dibuat dengan konsep mengangkat produk jamu agar bisa bersaing di pasar lokal dan internasional. Kafe tersebut menjual berbagai macam minuman jamu tradisional yang diharapkan bisa melestarikan budaya minum jamu dan menjadi pendukung destinasi Wisata Jamu Sukoharjo.

Bupati melanjutkan, Pemkab Sukoharjo memberikan dukungan penuh terhadap perkembangan industri jamu, dengan berbagai program dan kebijakan untuk meningkatkan kualitas dan daya saing produk jamu Sukoharjo. Dengan adanya penandatanganan MoU antara Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) dengan Koperasi Jamu Indonesia (KOJAI) Sukoharjo tentang Pengembangan Jamu Sukoharjo diharapkan jamu bisa masuk ke hotel dan menjadi “welcome drink” yang disediakan para pengelola hotel dan restoran di Kabupaten Sukoharjo.

“Peringatan Hari Jamu Nasional tentunya tidak hanya tentang perayaan, tetapi juga tentang kesadaran. Kesadaran akan pentingnya jamu bagi kesehatan dan kesadaran akan potensi jamu sebagai komoditas yang dapat mengharumkan nama Indonesia di kancah internasional,” ujarnya.

Bupati juga mengatakan, pada tahun 2023, jamu mendapatkan pengakuan internasional dengan ditetapkan sebagai Warisan Budaya Tak Benda (WBTB) oleh UNESCO. Penetapan ini menjadi bukti bahwa jamu bukan hanya milik Indonesia, tetapi juga milik dunia. Dengan dijadikannya jamu sebagai warisan budaya di UNESCO, diharapkan generasi muda Indonesia terus bersama-sama melestarikan budaya sehat jamu untuk masa depan.

“Mari kita dukung para perajin jamu, lestarikan tradisi minum jamu, dan terus berinovasi dalam mengembangkan produk jamu yang berkualitas dan bermanfaat bagi kesehatan,” pesan Bupati. (*)

Bupati Serahkan SK Pengangkatan CPNS dan PPPK Formasi 2024

0
Bupati Sukoharjo, Etik Suryani menyerahkan SK CPNS dan PPPK Formasi 2024 di Pendopo GSP, Selasa (27/5/2025).

SUKOHARJO – Bupati Sukoharjo, Etik Suryani secara simbolis menyerahkan Surat Keputusan (SK) Pengangkatan 623 Aparatur Sipil Negara (ASN) Formasi 2024. Peyerahan dilaksanakan di Pendopo Graha Satya Praja (GSP), Selasa (27/5/2025).

Dalam kesempatan itu, Bupati Etik Suryani, mengucapkan selamat kepada para CPNS dan PPPK yang telah berhasil dalam mengikuti proses penerimaan ASN tahun 2024. Pengadaan ASN tersebut adalah kegiatan pengisian formasi yang dilaksanakan melalui tahapan-tahapan yang memakan waktu panjang dan perlu kehati-hatian.

“Panjenengan semua yang menerima SK hari ini merupakan orang-orang terpilih, karena setelah melalui tahapan dan ketentuan yang ada akhirnya dinyatakan lulus seleksi,” ujar Bupati.

Menurutnya, dengan diserahkan SK CPNS maupun PPPK tersebut, maka penerima telah resmi menjadi seorang Aparatur Sipil Negara (ASN).

“Saya minta kepada seluruh CPNS dan PPPK yang menerima SK hari ini, untuk dapat bekerja dengan baik, bersemangat, dan bertanggung jawab sesuai dengan tugasnya masing-masing. Teruslah belajar, memperbaiki diri, mengembangkan potensi karena tugas dan tanggung jawab yang kita emban ke depan akan semakin berat,” pesan Etik.

Bupati juga berharap para ASN harus mematuhi peraturan dan ketentuan yang berlaku, tumbuhkan kedisiplinan dan etos kerja yang tinggi, sehingga kehadirannya akan semakin memberikan warna yang positif di instansi tempat bertugas.

“Bekerjalah dengan semangat, cerdas, melayani dengan sepenuh hati, dan tetap menjaga kinerja, dedikasi serta loyalitas yang tinggi,” tambahnya.

Sedangkan Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan SDM (BKPSDM) Sukoharjo, Sumini, mengatakan, ASN yang menerima SK adalah untuk formasi 2024. Terdiri atas 98 CPNS dan 525 Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK). (*)

Grand Final Mas Mbak Duta Wisata 2025, Bupati Serahkan Thropy untuk Pememang

0
Bupati Sukoharjo, Etik Suryani menyerahkan thropy dan hadiah kepada pemenang Mas Mbak Duta Wisata 2025 di Taman Budaya Suryani, Sabtu (24/5/2025) malam.

SUKOHARJO – Bupati Sukoharjo, Etik Suryani dan Wakil Bupati, Eko Sapto Purnomo menghadiri malam Grand Final Pemilihan Mas Mbak Duta Wisata Sukoharjo 2025. Acara tersebut digelar di Taman Budaya Suryani Sukoharjo, Sabtu (15/6/2025) malam. Setelah melalui serangkaian penilaian, akhirnya terpilih Calvin Tegar Nur Khoirulloh dan Jenar Kabisatya Maharani sebagai Mas Mbak Duta Wisata Sukoharjo 2025.

Selain Juara 1, untuk Juara 2 Mas diraih oleh Renaldy Adi Saputra dan Juara 2 Mbak diraih Lintang Suminar. Kemudian Juara 3 Mas diraih Fadzillah Arsyam Rasyadan dan Juara 3 Mbak diraih oleh ⁠Sekar Widya Lestari.

Bupati Sukoharjo, Etik Suryani, mengatakan, Pemilihan “Mas dan Mbak Duta Wisata” dilaksanakan sebagai salah satu langkah Pemkab Sukoharjo dalam peningkatan partisipasi, prestasi, inovasi dan kreasi para remaja. Disamping mewujudkan generasi muda yang saling berkoordinasi dan berintegritasi dalam mengusung dunia kepariwisataan baik dibidang destinasi objek wisata yang menjadi tujuan para wisatawan, maupun dalam bidang pemasaran promosi wisata untuk menarik wisatawan.

“Disisi lain pemilihan Mas dan Mbak Duta Wisata Kabupaten Sukoharjo ini adalah untuk menampilkan dan memilih sosok Putra-Putri terbaik Kabupaten Sukoharjo, yang diharapkan menjadi generasi muda sebagai agen perubahan,” ujar Bupati.

Selain itu, Mas Mbak akan menjadi mitra pemerintah daerah dalam melaksanakan pembangunan, memiliki wawasan kepariwisataan yang luas, berdisiplin, mandiri, serta memiliki kepribadian yang tangguh, konsisten dengan segala ucapan dan perbuatannya.
Bupati berharap Pemilihan Mas dan Mbak Duta Wisata tidak hanya sebagai acara seremonial semata, namun harus dapat menjadi contoh dan teladan yang baik bagi seluruh anak muda di Kabupaten Sukoharjo.

“Selain itu saya juga berharap kepada seluruh finalis Pemilihan “Mas dan Mbak Duta Wisata” Kabupaten Sukoharjo Tahun 2025, agar dapat mempromosikan seluruh potensi pariwisata yang ada di Kabupaten Sukoharjo, sehingga apa yang menjadi tujuan dan harapan dari kegiatan ini, benar-benar dapat membawa manfaat dan kontribusi dalam pembangunan di Kabupaten Sukoharjo khususnya di sektor pariwisata,” ujarnya.

Sedangkan Kepala Dinas Pemuda, Olahraga dan Pariwisata Kabupaten Sukoharjo, Setyo Aji Nugroho menyampaikan sebelum para finalis tampil dalam Grand Final terlebih dahulu dilakukan pembekalan. Materi pembekalan sendiri meliputi “Table Manner Cource”, manajemen perhotelan, “ngadi saliro ngadi busono”, “Beauty Class”, bahaya narkoba, “public speaking”, serta materi lainnya.

Selain Juara 1, lanjut Aji, panitia juga memilih Juara 2 dan Juara 3 masing-masing satu pasang. Panitia juga memilih Juara Favorit, Juara Persahabatan, dan Juara Best Talent masing-masing satu orang. Pemenang dua kategori terakhir dipilih melalui “polling” SMS yang dilakukan oleh panitia. (*)

Bupati Bersama Forkopimda Lepas Calhaj Kloter 73 Sukoharjo

0
Bupati Sukoharjo, Etik Suryani melepas jemaah calhaj Kloter 73 Sukoharjo, Kamis (22/5/2025) petang.

SUKOHARJO – Bupati Sukoharjo, Etik Suryani bersama pejabat Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) melepas keberangkatan jemaah calon haji (calhaj) kloter 73 Kabupaten Sukoharjo. Pelepasan dilakukan dihalaman Setda Pemkab Sukoharjo, Kamis (22/5/2025) petang.

Kloter 73 sendiri terdiri atas 353 calhaj plus tiga TPHD. Jemaah Kloter 73 sendiri seluruhnya berasal dari Kabupaten Sukoharjo.

Dalam kesempatan itu, Bupati berharap jemaah haji Sukoharjo dapat menjalani semua sunah, wajib dan rukun haji dengan lancar dan selalu dalam kondisi sehat sehingga bisa kembali pulang sebagai haji mabrur.

“Saya berharap selama di Tanah Suci untuk selalu menjaga kesehatan dan juga kekompakan dan menjalankan semua ibadah dengan ikhlas,” ujarnya.

Bupati juga meminta pada jemaah untuk mendoakan Kabupaten Sukoharjo selalu diberikan kekuatan dan kemudahan sehingga apa yang dicita-citakan mewujudkan Sukoharjo lebih makmur bisa terwujud.

Bupati juga berpesan pada semua jemaah untuk selalu menjaga kesehatan karena suhu di Arab Saudi sangat panas. “Pesan saya, awali ibadah ini dengan niat yang tulus dan ikhlas, semata-mata hanya beribadah kepada Allah SWT. Jauhi hal-hal yang dapat mengurangi dan bahkan menghilangkan kemabruran haji,” tambahnya. (*)

22,952FansLike
0FollowersFollow
0FollowersFollow
0SubscribersSubscribe

Recent Posts