SUKOHARJO – Bupati Sukoharjo, Etik Suryani, Wakil Bupati, Eko Sapto Purnomo bersama Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) dan Kementerian Pertanian panen raya padi di hamparan sawah Kelompok Tani Ngudi Rahayu Desa Dalangan, Kecamatan Tawangsari, Rabu (3/9/2025). Dari Kementan sendiri dihadiri oleh Direktur Hilirisasi Hasil Tanaman Pangan Kementerian Pertaniaan (Kementan), Tiurmauli Silalahi.

Bupati menyampaikan, Kabupaten Sukoharjo merupakan lumbung padi di Jawa Tengah, bahkan nasional. Keberhasilan Sukoharjo dalam mempertahankan surplus beras ini tentunya karena didukung oleh semua pihak, baik petani, petugas maupun stakeholder baik pemerintah maupun swasta dalam mengadopsi inovasi teknologi baru di Bidang Pertanian sehingga masih mampu berkontribusi dalam penyediaan pangan di Jawa Tengah.

“Dalam rangka mewujudkan ketahanan pangan di Sukoharjo, kami konsisten berupaya untuk meningkatkan produksi melalui modernisasi pertanian dan budidaya, penguatan infrastruktur pertaniann, penguatan cadangan pangan, serta kebijakan yang mendukung petani dan masyarakat,” papar Bupati.

Menurutnya, melalui APBD Kabupaten Sukoharjo, sudah dialokasikan bantuan kepada petani sebesar Rp26,601 miliar untuk peningkatan sarana budidaya, infrastruktur pertanian dan pemberdayaan petani. Bantuan yang telah diberikan kepada Kelompok Tani di Desa Dalangan memberikan hasil tercapainya produktifitas rata-rata padi 91,65 kuintal/Ha.

“Perlu kami laporkan realisasi tanam Kabupaten Sukoharjo periode tanam Oktober 2024 – Agustus 2025 seluas 50.527 Ha, dan realisasi produksi padi Bulan Januari – Agustus 2025 sebesar 214.823 ton,” ujarnya.

Dalam kesempatan yang sama Bupati juga menyerahkan secara simbolis bantuan alat mesin pertanian (alsintan). Yakni, Hand tractor rotary dua unit, Cultivator empat unit, Pompa air lima unit, Handsprayer eletrik 10 unit, dan Kendaraan roda tiga empat unit.

Sedangkan Direktur Hilirisasi Hasil Tanaman Pangan Kementerian Pertaniaan (Kementan), Tiurmauli Silalahi. menyampaikan, Presiden Prabowo Subianto menyampaikan swasembada pangan harus dicapai dalam waktu sesingkat-singkatnya. Dari awalnya target tiga tahun menjadi satu tahun.

Menindaklanjuti tersebut, Kementan berusaha berakselerasi dengan semua daerah di Indonesia dalam upaya mewujudkan swasembada pangan tersebut. Tak terkecuali di Kabupaten Sukoharjo yang selama ini sudah memberikan dukungan yang sangat besar karena selama ini sudah surplus beras.

Tiurmauli juga memberikan apresiasi kepada Kabupaten Sukoharjo yang sangat konsen dalam mendukung upaya pemerintah mewujudkan swasembada pangan. Bahkan, produktivitas padi di Kabupaten Sukoharjo tertinggi di Jawa tengah, bahkan nasional. (*)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here