SUKOHARJO – Pemkab Sukoharjo mendorong setiap desa menangani sampah dengan melibatkan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes). Hal itu disampaikan Bupati Sukoharjo, Etik Suryani, saat menghadiri acara silaturahmi BUMDes dengan mitra bisnis strategis di Balai Desa Gentan, Kecamatan Baki, Rabu (22/12/2021).
Bupati menyampaikan, setiap hari sampah selalu muncul, baik itu sampah plastik, organik, dan juga sampah kategori bahan berbahaya dan beracun (B3). Untuk mengatasi permasalahan sampah, diperlukan dukungan dan partisipasi dari berbagai pihak, baik itu dari pemerintah, para pengusaha, dan komunitas terutama dari masyarakat.
“Pengelolaan sampah perlu ditingkatkan karena bisa menjadi sumber pendapatan daerah sekaligus pemberdayaan masyarakat yang sangat memungkinkan untuk diwujudkan,” kata Bupati.
Dikatakan Bupati, sampah bisa menghasilkan melalui “reuse, recycle dan reduce” (3R) sekaligus menjaga bumi untuk anak cucu. Untuk itu, intervensi intensif dari pemerintah sangat diperlukan baik berupa pembinaan maupun fasilitas pengelolaan sampah berupa tempat atau akses ke tempat penampungan sementara (TPS).
Pemerintah desa, lanjut Bupati, memiliki peran strategis dalam mewujudkan tujuan kesejahteraan masyarakat. Salah satunya adalah mendorong pemerintah desa mengembangkan keberadaan BUMDes yang merupakan badan hukum yang didirikan oleh desa, guna mengelola usaha, memanfaatkan aset, mengembangkan investasi, dan produktivitas.
“Salah satu upaya pemerintah desa dalam memberikan dorongan dan dukungan kepada BUMDes adalah dengan fasilitasi, penyelarasan dengan lembaga pemerintah terkait, kalangan akademisi dan kalangan bisnis untuk dapat memberikan akselerasi terhadap kemajuan BUMDes,” tambah Bupati.
Sedangkan Camat Baki, Roni Wicaksono, menyampaikan tingkat kepadatan penduduk yang tinggi dan kurangnya kesadaran masyarakat untuk mengelola sampah dan belum optimalnya pemerintah desa melakukan pengelolaan menjadi kendala dalam pengelolaan sampah. Untuk itu, Pemerintah Kecamatan Baki terus mendorong pemerintah desa untuk melakukan upaya secara mandiri membantu penanganan sampah.
“Seperti Desa Gentan dengan program penanganan sampah yang membentuk membentuk BUMDes pada tahun 2020. Saat ini, BUMDes Desa Gentan terus berkembang dalam melakukan penanganan sampah dengan menyediakan lahan 2 hektar,” ujarnya. (*)