SUKOHARJO – Bupati Sukoharjo, Etik Suryani melakukan panen raya padi pada lahan Demplot PT Botani Seed Indonesia dan meluncurkan Pupuk Hayati Multiguna Provibio Botani. Panen dilakukan di Desa Kragilan, Kecamatan Mojolaban, Rabu (15/5/2024).
Bupati mengatakan, Kabupaten Sukoharjo merupakan lumbung padi di Jawa Tengah. Keberhasilan Kabupaten Sukoharjo dalam mempertahankan surplus beras ini tentunya karena didukung oleh semua pihak, baik petani, petugas maupun stakeholder baik pemerintah maupun swasta dalam mengadopsi inovasi teknologi baru di Bidang Pertanian sehingga masih mampu berkontribusi dalam penyediaan pangan di Jawa Tengah.
“Jumlah penduduk di Sukoharjo yang mempunyai mata pencaharian sebagai petani hanya 4,8% dari jumlah penduduk di Kabupaten Sukoharjo. Dengan persentase jumlah petani ini tentunya bukan hal yang mudah untuk tetap mempertahankan surplus beras di Kabupaten Sukoharjo,” ujar Bupati.
Menurutnya, kondisi semakin meningkatnya jumlah penduduk, kebutuhan pangan juga semakin meningkat, namun hal itu dihadapkan pada keterbatasan lahan pertanian dan ancaman anomali iklim. Untuk itu harus dicari inovasi agar produksi pangan terus meningkat dan surplus beras dapat dipertahankan.
“Agar surplus beras Kabupaten Sukoharjo dapat kita dipertahankan, kuncinya adalah kolaborasi antar stakeholder agar semua mempunya komitmen bersinergi agar kedaulatan pangan dapat tercapai. Swasembada pangan tidak bisa hanya dibebankan kepada petani, namun pemerintah, swasta, akademisi bahkan media masa ikut andil dalam pembangunan pertanian di Kabupaten Sukoharjo,” terangnya.
Bupati melanjutkan, dalam menghadapi dampak perubahan iklim dan keterbatasan alokasi pupuk bersubsidi saat ini, diharapkan pihak swasta dan akademisi ikut membantu memberikan solusi bagi petani di Kabupaten Sukoharjo dalam usaha budidaya. Sehingga, tidak hanya tercapai peningkatan produksi padi namun juga dapat terwujud peningkatan kesejahteraan petani.
“Melalui sinergitas partisipasi swasta dan akademisi dalam pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi, saya berharap adanya inovasi dalam penyediaan benih varietas unggul baru yang tangguh dalam menghadapi dampak perubahan iklim maupun serangan hama penyakit tanaman serta mampu memberikan produktivitas yang tinggi,” ujar Bupati.
Untuk itu, peluncuran pupuk hayati yang merupakan salah satu pupuk alternatif juga diharapkan mampu mengubah pola pikir petani yang sampai saat ini masih sangat bergantung kepada pupuk kimia sehingga pembangunan pertanian berwawasan lingkungan dapat diwujudkan di Kabupaten Sukoharjo.
“Pada kesempatan yang baik ini, saya ucapkan terimakasih kepada Rektor IPB beserta jajaran yang telah membantu dalam penyediaan benih padi varietas unggul baru IPB 9 G dan pupuk hayati multiguna Provibio Botani, semoga benih dan pupuk hayati multiguna ini nanti dapat diterima dengan baik oleh petani kami dan mampu mendukung peningkatan produktifitas padi di Kabupaten Sukoharjo,” tambahnya. (*)