25.5 C
Sukoharjo
Tuesday, December 3, 2024

Gelar Pembinaan Kelembagaan Petani, Upaya Wujudkan Pertanian yang Maju, Mandiri, dan Modern

SUKOHARJO – Pemkab Sukoharjo melalui Dinas Pertanian dan Perikanan terus berupaya untuk memajukan pertanian di Kabupaten Sukoharjo. Selain mengupayakan regenerasi petani, penyaluran banguan alat mesin pertanian (alsintan) dan bantuan juga dilakukan. Selain itu, pembinaan kelembagaan petani juga dilakukan dalam rangka mewujudkan pertanian yang maju, mandiri, dan modern.

Seperti yang dilakukan di Balaidesa Lengking, Kecamatan Bulu, Rabu (24/5/2023) dimana digelar acara pembinaan kelembagaan petani yang dihadiri Bupati Etik Suryani dan Wakil Bupati, Agus Santosa.

Dalam kesempatan tersebut, Bupati menyampaikan bahwa Kementerian Pertanian telah menetapkan Kebijakan Pembangunan Pertanian periode 2020-2024 untuk mewujudkan “Pertanian Maju, Mandiri dan Modern”. Selaras dengan arah kebijakan tersebut maka Kabupaten Sukoharjo terus berinovasi dalam pengembangan budidaya pertanian di semua komoditas. Mekanisasi pertanian dan penggunaan benih Varietas Unggul Baru harus terus ditingkatkan agar surplus pangan di Kabupaten Sukoharjo semakin meningkat.

“Kabupaten Sukoharjo merupakan lumbung padi di Jawa Tengah. Meskipun terdampak Pandemi Corona dan anomali iklim, Sukoharjo masih mampu surplus beras sebesar 138.000 ton beras di tahun 2022,” papar Bupati.

Menurutnya, angka surplus beras tersebut meningkat 33.768 ton dibanding realisasi surplus tahun 2021. Sedangkan realisasi produksi padi Kabupaten Sukoharjo Tahun 2022 sebesar 308.688 ton GKG (Gabah Kering Giling) dengan produktivitas rata-rata sebesar 64,03 ku/ha GKG.

Keberhasilan tersebut tentunya tidak lepas dari peran serta petani dalam mendukung semua program pemerintah dan berkolaborasi dengan Petugas Penyuluh Pertanian Lapangan dalam mendampingi petani. Untuk itu pembinaan kepada petani secara menyeluruh harus selalu kita lakukan agar setiap kendala sekecil apapun di tingkat petani dapat diselesaikan, sehingga gagal panen dapat dicegah semaksimal mungkin.

Berdasarkan ramalam cuaca dari BMKG tahun ini kita berada dalam fenomena El Nino yang diprediksi berpeluang 60% terjadi pada bulan Mei-Juli 2023 dan 80% terjadi pada bulan September 2023. Kemunculan El Nino setelah 3 tahun fase La Nina akan menyebabkan lonjakan suhu global dan bisa meningkatkan resiko kekeringan di Indonesia.

“Untuk itu saya menghimbau kepada seluruh petani untuk segera mempercepat tanam, memanfaatkan ketersediaan air, agar pada saat puncak El Nino, fase pertumbuhan tanaman sudah tidak membutuhkan air. Manfaatkan sumber-sumber air yang masih tersedia untuk memaksimalkan produksi komoditas pertanian,” imabu Bupati.

Dalam kesempatan tersebut, Bupati juga menyerahkan sejumlah bantuan untk kelompok tani. Masing-masing Kelompok Tani Bina Tani Desa Bulu mendapat bantuan berupa Pipanisasi, Kelompok Tani Panceran Rejeki Desa Tiyaran mendapat bantuan berupa Jalan Produksi Pertanian, Kelompok Pembudi Daya Ikan (POKDAKAN) Tirta Aji Desa Ngasinan mendapat bantuan Hibah APBD untuk kegiatan Paket Budidaya Lele sebesar Rp110 juta, dan Kelompok Pembudi Daya Ikan (POKDAKAN) Berkah Lele Desa Kedungsono mendapat bantuan Hibah APBD untuk kegiatan Kolam Terpal sebesar Rp20 juta. (*)

Berita Lainnya

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

spot_img
spot_img
spot_img

Berita Terbaru