SUKOHARJO – Sungai Dengkeng yang melintas di Kabupaten Sukoharjo akhirnya dinormalisasi. Saat ini, alat berat sudah dilokasi untuk memulai pembersihan dan pengerukan sedimentasi. Bupati Sukoharjo, Etik Suryani menyempatkan diri mengecek ke lokasi, tepatnya di Desa Ponowaren, Tawangsari, Jumat (15/9/2023).
Terkait kondisi sungai sendiri, Bupati mengatakan tidak ada langkah lain kecuali normalisasi.
“Yang pertama kami mengucapkan terimakasih pada ibu Puan Maharani yang sudah merespon aspirasi kami sehingga Sungai Dengkeng ini sudah mulai dilakukan pengerukan dan nantinya dinormalisasi,” ujarnya.
Menurut Bupati, secara khusus Puan selaku Ketua DPR RI berpesan padanya agar proses ini dikawal sampai selesai. Pasalnya, tahun depan (2024) pemerintah pusat akan menggelontorkan dana untuk normalisasi, yang nilainya sekitar Rp25 miliar.
Dengan normalisasi tersebut, lanjut bupati, masyarakat yang ada ada di sekitar sungai, khususnya di Desa Grajegan, Lorog, Ponowaren, Majasto, Kedungjambal tidak akan terdampak lagi jika musim hujan tiba.
“Selama ini kan masyarakat itu terdampak banjir, lahan pertanian juga. Jadi dengan pengerukan dan di tahun 2024 nanti normalisasi diharapkan tidak ada lagi banjir. Sekali lagi terimakasih pada Ketua DPR RI yang sudah memperhatikan aspirasi dari Sukoharjo,” ujar Bupato.
Kepala Desa, Ponowaren Didik Dwi Raharjo mengatakan, sungai itu untuk pembuangan dari 7 desa. Dampaknya terjadi penyempitan dan airnya meluber yang mengakibatkan banjir saat musim hujan.
“Persoalan ini sudah bertahun tahun terjadi dan lahan-lahan pertanian terdampak ketika sungai meluap. Hal itu terjadi karena penyempitan sungai,” ujar Didik.
Kepala DPUPR Sukoharjo, Bowo Sutopo Dwi Atmojo mengatakan, tahap awal ini memang pengerukan dan tahun depan akan dilakukan normalisasi.
“Target dari bawah bendung Lembu putih sampai hilir sungai Kedungjambal (pertemuan dengan sungai buntung), kurang lebih 1 kilometer. Waktu pengerjaan sampai dengan tanggal 15 Oktober mendatang,” ujarnya. (*)