SUKOHARJO – Bupati Sukoharjo, Etik Suryani bersama pejabat Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) melakukan panen raya padi di Desa Karangwuni, Kecamatan Weru, Rabu (22/2/2023). Panen raya yang dilakukan petani Sukoharjo diharapkan segera menambah stok beras sehingga harga beras kembali stabil.
Bupati mengatakan, Kabupaten Sukoharjo merupakan lumbung padi di Jawa Tengah. Meskipun terdampak pandemi Covid-19 dan anomali iklim, Kabupaten Sukoharjo masih mampu surplus beras sebesar 138.000 ton beras di tahun 2022. Sedangkan realisasi produksi padi Kabupaten Sukoharjo Tahun 2022 sebesar 308.688 ton GKG (Gabah Kering Giling) dengan produktivitas rata-rata sebesar 64,03 ku/ha GKG.
“Keberhasilan Sukoharjo dalam mempertahankan surplus beras ini tentunya karena didukung oleh semua pihak, baik petani, petugas maupun stakeholder baik pemerintah maupun swasta dalam mengadopsi inovasi teknologi baru di Bidang Pertanian sehingga masih mampu berkontribusi dalam penyediaan pangan di Jawa Tengah,” paparnya.
Bupati melanjutkan, sebagai pelaksana Program Super Prioritas IP400 seluas 10.000, tentunya masih perlu banyak dievaluasi, agar ke depan program benar-benar dapat meningkatkan produksi padi di Kabupaten Sukoharjo.
“Inovasi dalam penyediaan benih super genjah, memotivasi petani untuk percepatan tanam dan upaya-upaya untuk lebih memaksimalkan pemanfaatan alat mesin pertanian harus terus kita lakukan agar Kabupaten Sukoharjo tidak hanya surplus beras, namun juga mampu meningkatkan kesejahteraan petani pada khususnya dan masyarakat Kabupaten Sukoharjo pada umumnya,” tambah Bupati.
Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian dan Perikanan Sukoharjo, Bagas Windaryatno, menyampaikan bahwa panen dilakukan dilakukan di hamparan padi Kelompok Tani Suko Karyo. Sejak Januari, luas lahan yang melakukan panen terus naik sehingga akan menambah stok beras di Kabupaten Sukoharjo.
“Luas lahan yang panen pada Januari 2023 seluas 1.681 hektar, Februari 6.245 hektar, Maret 9.346 hektar, dan April 2.653 hektar sehingga total lahan yang panen hingga April 2023 mendatang seluas 19.500 hektar,” ujar Bagas.
Dalam kesempatan tersebut sekaligus diserahkan sarana prasana pertanian kepada petani seperti dua jalan usaha tani di Desa Karakan dan Karanganyar, jaringan irigasi dalam di Desa Jatingarang, empat unit pompa untuk Desa Karangwuni, Alasombo, Grogol, dan Desa Karanganyar. Juga 500 bibit pohon mangga dan alpukat. (*)