Friday, October 24, 2025
Home Blog Page 10

Bupati Menjadi Inspektur Upacara HUT Kemerdekaan Ke-79 RI di Alun-alun

0
Bupati Sukoharjo, Etik Suryani saat menjadi Irup HUT Ke-79 Kemerdekaan RI, Sabtu (17/8/2024).

SUKOHARJO – Bupati Sukoharjo, Etik Suryani menjadi Inspektur Upacara (Irup) HUT Ke-79 Kemerdekaan RI di Alun-alun Satya Negara, Sabtu (17/8/2024). Dalam kesempatan itu, Bupati mengenakan busana adat Bengkulu.

Selain Bupati, pejabat Forkopimda dan pejabat di lingkungan Pemkab Sukoharjo terpantau juga mengenakan busana adat dari berbagai daerah di Indonesia.

Dalam Upacara HUT Ke-79 Kemerdekaan RI ini, Tim Paskibraka menjalankan tugas dengan baik. Tidak ada kendala atau kejadian yang tidak diinginkan saat proses pengibaran bendera merah putih.

Upacara di alun-alun tersebut dipadati masyarakat. Selain ingin menyaksikan proses pengibaran bendera oleh Paskibraka, masyarakat juga disuguhi dengan acara tambahan berupa penampilan marching band dan juga flashmob Maumere dengan 1.000 bendera merah putih usai upacara.

“Alhamdullilah, pelaksanaan upacara berjalan lancar, Paskibraka menjalankan tugas dengan baik, acara tambahan juga bagus,” ujar Bupati usai upacara.

Terkait pesta 1.000 bendara merah putih tersebut, Bupati menyampaikan diikuti semua pejabat Forkopimda, pejabat Pemkab Sukoharjo, ASN, peserta upacara dan juga masyarakat.

Disinggung tentang harapan di momen HUT Kemerdekaan ini, Bupati menyampaikan sebagai generasi penerus harus bisa mengisi dengan hal-hal yang positif sesuai tema “Nusantara Baru Indonesia Maju”.

“Khusus untuk Sukoharjo saya harap semua hal baik ekonomi, pendidikan, sosial, kebudayaan semakin baik. Tentunya hal itu juga butuh pastisipasi dari masyarakat sehingga Sukoharjo bisa lebih makmur,” ujarnya. (*)

Bupati Tinjau Normalisasi Sungai Dengkeng di Desa Ponowaren

0
Bupati Sukoharjo, Etik Suryani saat meninjau normalisasi Sungai Dengkeng Desa Pnowaren, Tawangsari, Senin (12/8/2024).

SUKOHARJO – Bupati Sukoharjo, Etik Suryani meninjau lokasi normalisasi Sungai Dengkeng, di Desa Ponowaren, Kecamatan Tawangsari, Senin (12/8/2024). Sungai tersebut dinormalisasi karena sudah penuh dengan sedimentasi sehingga sering meluap dan membanjiri aera persawahan saat musim hujan.

“Wacana normalisasi Sungai Dengkeng yang melintas di sejumlah kecamatan di Sukoharjo sudah cukup lama dan terealisasi tahun ini,” ujar Bupati.

Menurutnya, sebagai tahap awal ini pekerjaan normalisasi dimulai dengan membersihkan sungai dari pohon-pohon dan juga pengerukan sedimentasi. Normalisasi dilakukan oleh Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo (BBWSBS) atas aspirasi dari Ketua DPR RI, Puan Maharani.

Dengan normalisasi tersebut tentunya akan membawa dampak positif bagi warga di lima desa, yakni Desa Grajegan, Kateguhan, Lorog, Majasto, Ponowaren, dan Desa Kedungjambal. Selama ini, saat musim hujan masyarakat dan lahan di sepanjang sungai selalu terkena banjir luapan Sungai Dengkeng tersebut.

Sementara itu, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Sukoharjo, Bowo Sutopo Dwi Atmojo mengatakan, tahap awal dilakukan pengerukan dan pembersihan sungai dari pohon-pohon. (*)

Bupati Hadiri Senam dan Jalan Sehat di Kecamatan Bulu

0
Bupati Sukoharjo, Etik Suryani saat menghadiri senam dan jalan sehat di Kecamatan Bulu, Senin (12/8/2024).

SUKOHARJO – Bupati Sukoharjo, Etik Suryani menghadiri acara senam dan jalan sehat di Kecamatan Bulu, Senin (12/8/2024). Kegiatan tersebut digelar oleh Keluarga Besar Dinas Pendidikan Kecamatan Bulu dalam rangka Peringatan HUT Kemerdekaan Ke-79 RI.

Bupati mengatakan, Peringatan HUT RI Ke-79 merupakan refleksi masa lalu untuk menumbuhkan semangat menghadapi masa depan dalam pembangunan yang berkesinambungan.
“Saya mengucapkan terima kasih kepada hadirin dan seluruh masyarakat Kabupaten Sukoharjo yang telah ikut berpartisipasi dan berkontribusi dalam memeriahkan Peringatan HUT Proklamasi Kemerdekaan RI yang Ke-79,” ujar Bupati.

Bupati melanjutkan, senam dan jalan sehat adalah salah satu bentuk aktivitas yang sangat positif untuk meningkatkan kesehatan tubuh dan membangun kebersamaan di antara kita. Senam dan jalan sehat bukan hanya sekadar kegiatan olahraga, tetapi juga merupakan salah satu bentuk upaya kita untuk membangun kebersamaan, kekompakan, dan menjaga kesehatan di tengah-tengah masyarakat.

“Melalui kegiatan ini, kita tidak hanya memupuk semangat olahraga, tetapi juga mempererat tali silaturahmi dan meningkatkan rasa kebersamaan di antara warga,” katanya.

Sebelum mengakhiri sambutannya, Bupati mengingatkan kembali bahwa pada tanggal 27 November 2024 yang akan datang, akan dilaksanakan secara serentak Pemilihan Gubernur – Wakil Gubernur, Pemilihan Bupati – Wakil Bupati serta Pemilihan Walikota – Wakil Walikota.

Bupati mengajak kepada seluruh warga masyarakat untuk ikut bersama-sama menyukseskan pesta demokrasi dengan terus menjaga persatuan dan kesatuan, saling menghormati perbedaan pendapat dan terus menjaga kemanan dan ketertiban, sehingga harapan saya selama pelaksanaan pesta demokrasi tersebut akan tetap terwujud kondisi Kabupaten Sukoharjo yang aman, damai dan kondusif. (*)

Bupati Jadi Model Sukoharjo Fashion and Food Festival

0
Bupati Sukoharjo, Etik Suryani menjadi model Sukoharjo Fashion and Food Festival (SF3), Sabtu (10/8/2024).

SUKOHARJO – Bupati Sukoharjo, Etik Suryani menjadi model dan turut serta memperagakan busana dalam event Sukoharjo Fashion and Food Festival (SD3), Sabtu (10/8/2024) malam. Acara berlangsung “outdoor” di kawasan Simpanglima. Untuk festival kuliner digelar di Jalan Jenderal Sudirman hingga depan Bank Jateng.

Selain Bupati, para pejabat Forkopimda, Sekda, Asisten II Sekda, serta perwakilan PKK, DWP, dan Dekranasda juga turut menjadi model dan berjalan di atas “catwalk”.

“Sukoharjo Fashion and Food Festival (SF3), merupakan salah satu rangkaian kegiatan Peringatan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia ke-79,” ujar Bupati.

Menurutnya, SF3 merupakan salah satu wujud dari Misi ke tiga Kabupaten Sukoharjo yaitu memperkuat perekonomian rakyat yang berdaya saing tinggi, melalui penguatan ekonomi lokal dan peningkatan investasi dengan membangun dan meningkatkan potensi daerah.

Event tersebut terdiri dari dua kegiatan, yakni fashion show dan festival kuliner. Untuk fashion show sendiri merupakan upaya memfasilitasi pelaku UMKM bidang fashion di Sukoharjo untuk mempromosikan produk-produknya kepada masyarakat sehingga tidak hanya dikenal oleh masyarakat Sukoharjo, namun juga bisa dikenal baik di tingkat nasional maupun internasional.

Selain itu,, sekaligus sebagai sarana untuk meningkatkan kualitas produk UMKM bidang fashion di Kabupaten Sukoharjo dan kegiatan ini banyak pihak yang potensi usahanya dapat ditampilkan antara lain designer, sekolah model, modelling, dan UMKM busana.

Untuk festival kuliner, lanjut Bupati, merupakan sarana untuk memberdayakan potensi UMKM bidang kuliner di Kabupaten Sukoharjo, sekaligus memberikan ruang pelaku UMKM bidang kuliner untuk berpartisipasi dalam kegiatan yang digelar oleh Pemerintah Kabupaten Sukoharjo.

“Saya yakin dengan acara Sukoharjo Fashion and Food Festival ini perekonomian rakyat akan semakin tumbuh dan berkembang.

Bupati mengajak seluruh masyarakat Kabupaten Sukoharjountuk meningkatkan kecintaannya pada produk dalam negeri, selalu menjaga persatuan dan kesatuan demi mewujudkan Sukoharjo yang Luar Biasa.

Disisi lain, usai SF3 selesai, Bupati dan para pejabat berjalan menyapa pelaku UMKM kuliner dan berhenti di Pasar Ir Soekarno untuk menikmati makanan dan minuman di Wedangan Q-Man. (*)

Bupati Resmikan Masjid Al Aqsho dan Gedung Olah Raga di Dukuh Bembem Desa Gentan

0
Bupati Sukoharjo, Etik Suryani meresmikan Masjid Al Aqsho dan Gedung Olah Raga di Dukuh Bembem, Desa Gentan, Kecamatan Bendosari.

SUKOHARJO – Bupati Sukoharjo, Etik Suryani meresmikan Masjid Al Aqsho dan Gedung Olah Raga “Angkasa Wijaya” di Dukuh Bembem, Desa Gentan, Kecamatan Bendosari. Dalam kesempatan tersebut sekaligus digelar pengajian dengan Ustadz Muhammad Tri Wibowo.

“Hari ini merupakan hari yang sangat istimewa bagi kita semua. Setelah melalui berbagai proses dan kerja keras, akhirnya Masjid AL AQSHO dan Gedung Olah Raga “Angkasa Wijaya” ini dapat diresmikan dan siap untuk digunakan sebagai tempat ibadah, belajar, berlahraga dan berkumpul,” ujar Bupati.

Bupati melanjutkan, masjid ini adalah simbol kebersamaan dan komitmen kita dalam membangun masyarakat yang religius dan harmonis, sedangkan gedung olahraga adalah wujud komitmen kita untuk memajukan kesehatan dan kebugaran masyarakat.

Masjid merupakan tempat suci yang akan menjadi pusat ibadah, pembelajaran, dan kegiatan keagamaan bagi kita. Dengan adanya masjid ini, diharapkan kita semua dapat lebih mendekatkan diri kepada Allah SWT, meningkatkan kualitas ibadah, serta mempererat tali silaturahmi antar sesama. Masjid ini juga diharapkan dapat menjadi tempat yang nyaman dan menyenangkan bagi generasi muda untuk belajar dan berkembang dalam iman dan ilmu.

Sementara itu, Gedung Olahraga adalah fasilitas yang sangat penting untuk mendukung kegiatan olahraga dan kesehatan masyarakat. Dengan adanya gedung olahraga ini, kita berharap dapat menciptakan generasi yang sehat, bersemangat, dan siap menghadapi tantangan masa depan. Gedung ini tidak hanya akan menjadi tempat berlatih dan bertanding, tetapi juga sebagai sarana untuk menjalin kebersamaan dan kekompakan di antara kita.

“Peresmian masjid ini bukan hanya sekadar acara seremonial, tetapi juga merupakan bentuk komitmen kita dalam memperkuat iman dan ketakwaan. Masjid ini akan menjadi pusat kegiatan keagamaan, tempat kita beribadah, bermusyawarah, dan mempererat tali silaturahmi,” kata Bupati.

Begitu pula dengan peresmian gedung olahraga ini. Fasilitas tersebut merupakan sarana penting dalam upaya kita meningkatkan kualitas hidup dan kesehatan masyarakat. Dengan adanya gedung olahraga yang memadai, kita berharap dapat mendorong semangat olahraga di kalangan anak-anak, remaja, dan seluruh lapisan masyarakat. Olahraga bukan hanya penting untuk kesehatan fisik, tetapi juga mental, serta mempererat hubungan sosial dan membangun karakter.

“Saya mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembangunan kedua fasilitas ini, baik dalam bentuk materi, tenaga, maupun pikiran,” tambah Bupati. (*)

Bupati Serahkan Bantuan Alsintan untuk 33 Kelompok Tani

0
Bupati Sukoharjo, Etik Suryani menyerahkan bantuan Alsintan kepada 33 Kelompok Tani (Klomtan), Selasa (7/8/2024).

SUKOHARJO – Bupati Sukoharjo, Etik Suryani menyerahkan bantuan alat mesin pertanian (alsintan). Bantuan diberikan kepada 33 kelompok tani (klomtan). Penyerahan dilakukan di halaman Setda Pemkab Sukoharjo, Rabu (7/8/2024).

Bupati mengatakan, perubahan iklim merupakan hal yang tidak dapat dihindari akibat pemanasan global dan diyakini akan berdampak berbagai apek kehidupan, termasuk sektor pertanian. Dampak perubahan iklim ini dapat menjadikan sebuah ancaman bagi penurunan produksi pertanian.

“Sebagai salah satu upaya mitigasi terhadap perubahan iklim, agar produksi pangan nasional meningkat, Pemerintah melalui Kementerian Pertanian dan DBHCHT memberikan bantuan alsintan kepada Kelompok Tani/Gabungan Kelompok Tani/P3A supaya dapat membantu petani dalam usaha budidaya pertanian,” kata Bupati.

Menurutnya, penggunaan alsintan untuk mewujudkan kedaulatan pangan, peningkatan kesejahteraan petani, peningkatan nilai tambah dan daya saing usaha pertanian. Program bantuan alsintan merupakan salah satu bentuk intervensi langsung pemerintah, yang diharapkan akan mendorong petani untuk meningkatkan produksi dan produktivitas komoditas pertanian.

“Pemberian bantuan ini merupakan salah satu cara pemerintah untuk meringankan beban petani yang terdampak El Nino pada tahun 2023 yang masih dirasakan pada tahun 2024 ini, dengan mundurnya musim tanam.”

“Semoga bantuan ini dapat bermanfaat bagi petani dan saya sangat berharap bantuan ini tepat sasaran dan tepat guna, sehingga dapat mendukung keberhasilan program peningkatan produksi pertanian di Sukoharjo,” tambah Bupati.

Sedangkan Kepala Dinas Pertanian dan Perikanan (Distankan) Sukoharjo, Bagas Windaryatno, menyampaikan bantuan tersebut untuk mendorong petani agar meningkatkan luas tanam pada kondisi anomali iklim dengan memanfatkan bantuan alsintan. Mulai olah tanah hingga panen dalam rangka mendukung produktivitas padi di Sukoharjo.

Bantuan alsintan tersebut bersumber dari APBN Kementerian Pertanian dan Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT). Terdiri atas Traktor Roda Empat tiga unit, Traktor Roda Dua nema unit, Pompa Air 12 unit, Cultivator delapan unit, dan Kendaraan Roda tiga sebanyak empat unit. (*)

Duta GenRe Sukoharjo 2024 Terpilih, Ini Harapan Bupati

0
Bupati Sukoharjo, Etik Suryani bersama pemenang Duta GenRe 2024, Sabtu (3/8/2024).

SUKOHARJO – Bupati Sukoharjo, Etik Suryani menghadiri Grand Final Apresiasi Pemilihan Duta GenRe (Generasi Berencana) Kabupaten Sukoharjo Tahun 2024, Sabtu (3/8/2024). Acara tersebut dilaksanakan di Auditorium Menara Wijaya Lantai 10.

Dalam Grand Final tersebut akhirnya terpilih pasangan Duta Genre Sukoharjo 2024, yakni Abhista Bintang dan Nada madya Asmara. Sedangkan 21 Putra diraih Naufal Rafi, Juara 2 Putri Calista Riva, Juara 3 Putra Rasya Alexandro, Juara 3 Putri Vijzra Nasywa.

Dalam kesempatan itu Bupati mengatakan, pemilihan Duta GenRe merupakan sebuah ajang yang diperuntukkan bagi remaja sebagai wadah kompetisi yang bergengsi untuk mewujudkan prestasi sekaligus prestise. Duta GenRe harus bisa menjadi pelopor, motivator dan promotor bagi remaja yang lain, sehingga remaja di Kabupaten Sukoharjo bisa menjadi remaja berkualitas, melaksanakan kewajibannya bersekolah setinggi mungkin untuk meraih cita-cita.

“Saya berharap agar remaja di Sukoharjo dapat melaksanakan transisi ini dan tetap dalam kondisi sehat, cerdas dan ceria. Jangan menikah di usia muda, hindari seks pra nikah dan jauhi napza (narkotika, alkohol, psikotropika dan zat adiktif lainnya), karena semua itu akan berdampak buruk bagi masa depan remaja,” ujarnya.

Bupati melanjutkan, melalui Program GenRe, remaja dibina dan diarahkan untuk mampu menjalani masa transisi yang dirasa cukup rawan. Sementara itu, untuk remaja yang aktif dalam kelompok pusat informasi dan konseling remaja, Pemerintah Kabupaten Sukoharjo akan memberi apresiasi melalui kegiatan Pemilihan Duta GenRe seperti yang dilaksanakan hari ini, dengan harapan duta genre bisa menjadi “corong” pemerintah dalam membina generasi remaja menjadi generasi berkualitas.

“Pesan saya, anak-anakku yang terpilih menjadi Duta GenRe Kabupaten Sukoharjo Tahun 2024 ini, nanti bisa membawa output yang baik.”.

“Baik dalam skala kabupaten, provinsi atau bahkan skala nasional, serta harus bisa menjadi contoh yang baik bagi remaja daerah untuk terus berkarya dan mengabdi bagi kemajuan masyarakat dan bangsa,” tambahnya. (*)

Bupati Pimpin Pengiriman Bantuan Air Bersih di Desa Kamal

0
Bupati Sukoharjo, Etik Suryani memimpin pengiriman air bersih di Desa Kamal, Kecamatan Bulu, Kamis (1/7/2024).

SUKOHARJO – Bupati Sukoharjo, Etik Suryani memimpin pengiriman bantuan air bersih di Dukuh Tugusari, Desa Kamal, Kecamatan Bulu, Kamis (1/7/2024). Dalam kesempatan ini, Pemkab menyalurkan bantuan tiga tangki air bersih. Kegiatan tersebut juga dihadiri Wakil Ketua DPRD, Eko Sapto Purnomo.

“Sebelumnya Kades mengajukan surat permohonan bantuan air bersih karena warga Dukuh Tugusari mulai mengalami kesulitan air bersih,” ujar Bupati.

Bupati mengatakan, dari tiga tangki tersebut terdiri atas dua tangki masing-masing 4.000 liter dari PDAM dan satu tangki kapasitas 5.000 liter dari PMI.

“Air bersih adalah kebutuhan dasar masyarakat. Kalau tidak ada air bersih pasti kesusahan. Mau masak susah, mandi susah,” lanjut Bupati.

Dalam kesempatan itu Bupati juga menyampaikan Pemkab sudah memikirkan antisipasi jangka panjang dengan pembuatan sumur dalam. Bupati mengaku sudah meminta kepala desa (kades) untuk mencari lokasi yang memiliki sumber air dan dibangun sumur dalam.

“Pak Lurah sudah saya minta cari lokasi, kalau lokasi sudah ada, nanti saya bantu sumur dalam agar setiap kemarau tidak kesulitan air bersih,” kata Bupati.

Bupati juga mengatakan jika antisipasi kesulitan air bersih tidak hanya di Desa Kamal saja, melainkan juga untuk wilayah lain yang selalu kekurangan air bersih saat kemarau.

Sedangkan Kades Kamal, Widodo mengaku untuk Dukuh Tugusari ada sekitar 60 kepala keluarga yang terdampak kekeringan. Widodo mengakui jika selama ini Dukuh Tugusari selalu menjadi langganan kekurangan air bersih saat kemarau. (*)

Bersama Baznaz, Bupati Salurkan Bantuan Rehab RTLH di 2 Kecamatan

0
Bupati Sukoharjo, Etik Suryani melihat-lihat kondisi rumah yang menerima bantuan rehab dari Baznas, Rabu (31/7/2024).

SUKOHARJO – Bupati Sukoharjo, Etik Suryani bersama Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) kembali menyalurkan bantuan rehab Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) di dua kecamatan, Rabu (31/7/2024). Penyerahan bantuan ini diberikan kepada enam penerima.

Penerima bantuan sendiri berasal dari Kecamatan Bendosari (4 penerima) dan Kecamatan Mojolaban (dua penerima). Bantuan diserahkan langsung oleh Bupati bersama Baznas.

Nilai bantuan rehab RTLH sendiri bervariasi dimana untuk nilai terkecil Rp10 juta dan nilai terbesar Rp20 juta. Total bantuan yang diserahkan mencapai Rp90 juta.

“Saya harap bantuan ini dimanfaatkan dengan baik untuk memperbiki rumah sehingga nantinya memiliki rumah yang layak huni. Nanti hasil rehab rumahnya dilaporkan melalui desa/kelurahan masing-masing,” ujar Bupati.

Bupati juga mengatakan, selama ini ada permohonan bantuan yang masuk ke Bupati melalui desa dan kecamatan dan diteruskan ke Baznas. Sebelum bantuan diberikan, terlebih dahulu Baznas melakukan survei ke lokasi untuk memastikan bantuan yang diberikan tepat sasaran.

“Selama ini saya memang sengaja datang langsung ke lokasi untuk melihat kondisi rumah yang mendapat bantuan. Dari pantauan ini sekaligus untuk memastikan bantuan tepat sasaran,” ujarnya.

Sedangkan Ketua Baznas Sukoharjo, Sardiyono, mengatakan sebelumnya Baznas telah melakukan survei sebelum bantuan diberikan. Menurutnya, survei dilakukan untuk memastikan kondisi calon penerima benar-benar memenuhi syarat sebagai penerima bantuan rehab RTLH.

“Soal nilai bantuan yang berbeda, memang hal itu ditentukan berdasarkan survei di lapangan. Tergantung kondisi rumah masing-masing,” katanya. (*)

Buka Sosialisasi Gerakan Kencana dan Pembentukan Destana, Berikut Ini Pesan Bupati

0
Bupati Sukoharjo, Etik Suryani memakaikan rompi kepada camat saat sosialisasi Gerakan Kencana dan Pembentukan Destana, Selasa (30/7/2024).

SUKOHARJO – Bupati Sukoharjo, Etik Suryani membuka Sosialisasi Gerakan Kecamatan Tangguh Bencana (Kencana) dan Pembentukan Desa Tangguh Kecana (Destana). Sosialisasi dilaksanakan di Auditorium Gedung Menara Wijaya, Selasa (30/7/2024).

Bupati menyampaikan, bencana dapat terjadi kapan saja dan di mana saja. Kegiatan tersebut merupakan bentuk komitmen untuk membangun wilayah yang siap menghadapi berbagai ancaman bencana dengan cara yang terorganisir dan terkoordinir. Dalam rangka pengurangan risiko bencana, pengurangan kerugian baik materiil maupun non materiil, dan korban akibat bencana, yang perlu kita kuatkan adalah kapasitas yang dalam hal ini yaitu kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana.

“Salah satu bentuk penguatan kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana adalah dengan mengimplementasikan Gerakan Kecamatan Tangguh Bencana (Kencana) dan membentuk Desa Tangguh Bencana (Destana),” terangnya.

Menurut Bupati, Gerakan Kencana adalah inisiatif gerakan untuk memperkuat upaya penanggulangan bencana di daerah melalui dukungan kecamatan sesuai dengan peran dan kewenangan yang dimiliki Camat pada penerapan penerapan Standar Pelayanan Minimal (SPM) sub urusan Bencana dan pengkoordinasian upaya-upaya penanggulangan bencana setingkat desa/ kelurahan di wilayahnya.

Sedangkan Desa tangguh bencana (Destana) merupakan desa yang memiliki kemampuan untuk mengenali ancaman di wilayahnya dan mampu mengorganisir sumber daya masyarakat untuk mengurangi kerentanan dan sekaligus meningkatkan kapasitas demi mengurangi risiko bencana.

“Gerakan Kencana dan Destana ini bukan hanya sekedar program, akan tetapi juga upaya nyata untuk melindungi dan meningkatkan kualitas hidup kita dan seluruh masyarakat,” ujarnya.

“Dengan meningkatkan kapasitas dan kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana, kita tidak hanya melindungi diri kita sendiri, tetapi juga seluruh masyarakat dan generasi-generasi yang akan datang,” sambung Bupati.

Bupati menambahkan, di Sukoharjo Gerakan Kencana dan Pembentukan Destana masih perlu mendapat perhatian lebih, baik pada tingkat kabupaten, kecamatan, maupun kelurahan/ desa. “Harapan saya, dalam 2 tahun kedepan semua desa/kelurahan di Kabupaten Sukoharjo sudah menjadi Desa Tangguh Bencana dan semua Kecamatan juga sudah melaksanakan Gerakan Kecamatan Tangguh Bencana sebagai penguatan implementasi dari salah satu SPM di kecamatan,” pesan Bupati. (*)

Bupati Buka Kegiatan Peningkatan Kapasitas Kades dan Perdes se-Kecamatan Polokarto

0
Bupati Sukoharjo, Etik Suryani saat acara Peningkatan Kapasitas Kades, Perdes, dan BPD se-Kecamatan Polokarto, Selasa (30/7/2024).

SUKOHARJO – Bupati Sukoharjo, Etik Suryani membukaegkatan Peningkatan Kapasitas Kepala Desa (Kades), Perangkat Desa (Perdes) dan BPD Se Kecamatan Polokarto. Kegiatan dilaksanakan di RM Wardhana, Desa Wonorejo, Selasa (30/7/2024).

Dalam kesempatan itu Bupati menyampaikan, dalam sistem penyelenggaraan Pemerintahan di Indonesia, sesuai dengan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa, maka Pemerintah Desa sebagai unsur terdepan yang harus mampu memberikan pelayanan kepada masyarakat dengan cepat, efektif, efisien, dan tentunya mempunyai kedudukan dan peran yang sangat penting.

“Seiring perkembangan teknologi dan juga dinamika dalam pelaksanaan otonomi daerah, pemerintah desa dituntut untuk lebih aspiratif, kreatif, inovatif, dan cepat tanggap terhadap perkembangan situasi serta kondisi dalam kehidupan masyarakat,” ujar Bupati.

Bupati melanjutkan, saat ini perkembangan pembangunan dirasakan begitu pesat, seiring dengan semakin pesatnya pertumbuhan ekonomi, sosial dan budaya yang sudah tentu dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Terkait hal itu, kades dan perdes dituntut memiliki pengetahuan yang luas dan mengikuti perkembangan jaman. Dengan begitu mereka akan mampu untuk melayani dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat serta dapat menciptakan berbagai inovasi dalam pelaksanaan pemerintahan, pembangunan dan pelayanan kepada masyarakat.

Inovasi sangat diperlukan dalam pembangunan baik pemberian pelayanan yang prima kepada masyarakat maupun dalam melaksanakan pembangunan fisik yang dibutuhkan masyarakat. Untuk itu peningkatan kemampuan kepala desa dan perangkat desa sangat diharapkan agar mampu menjalankan peran/tugas secara optimal sesuai peran dan fungsinya.

Sedangkan Badan Permusyawaratan Desa (BPD) merupakan lembaga perwujudan demokrasi dalam pemerintahan desa yang anggotanya merupakan keterwakilan wilayah dan keterwakilan perempuan serta ditetapkan secara demokratis. BPD mempunyai peran yang penting sebagai wadah bagi masyarakat yang memenuhi syarat untuk berpartisipasi dalam penyelenggaraan pemerintahan desa.

“Sinergi antara BPD dengan Kepala Desa ini akan memberikan dampak yang cukup signifikan dalam optimalisasi maupun percepatan penyelenggaraan pemerintahan desa dan pelayanan kepada masyarakat,” terang Bupati.

Untuk itu, kata Bupati, diperlukan adanya pembinaan dan peningkatan kemampuan bagi anggota Badan Permusyawaratan Desa (BPD), hal ini diharapkan agar mampu menjalankan peran/ tugas secara optimal sesuai peran dan fungsinya sebagai mitra Pemerintah Desa. (*)

Resmikan BUMDes Anugerah Palur, Ini Pesan Bupati

0
Bupati Sukoharjo, Etik Suryani mengikuti senam bersama warga saat peresmian BUMDes Anugerah Palur, Kecamatan Mojolaban, Minggu (28/7/2024).

SUKOHARJO – Bupati Sukoharjo, Etik Suryani meresmikan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Anugerah Palur, Kecamatan Mojolaban, Minggu (28/7/2024). Peresmian tersebut juga dihadiri oleh Wakil Ketua DPRD, Eko Sapto Purnomo dan segenap pejabat Pemkab Sukoharjo.

Bupati menyampaikan, pembangunan ekonomi harus dimulai dari Desa dengan mengedepankan ekonomi kerakyatan. Tentu harapannya pertumbuhan BUMDes harus mampu menjadi pilar terdepan untuk memenuhi kebutuhan masyarakatnya sendiri. Pembangunan ekonomi bukan dari kota ke desa, melainkan harus mengembangkan dari desa ke kota, itu yang disebut dengan ekonomi kerakyatan.

“Pendirian dan pengelolaan BUMDes adalah perwujudan dari pengelolaan ekonomi produksi desa yang dilakukan secara kooperatif, partisifatif, emansipatif, transparasi, akuntabel dan sustanbel,” ungkap Bupati.

Untuk itu, lanjutnya, diperlukan upaya yang serius untuk menjadikan pengelolaan Badan Usaha Milik Desa hingga dapat berjalan secara mandiri, efektif, efisien dan profesional. Dengan adanya BUMDes, akan menggerakkan sektor-sektor ekonomi produktif, serta menjadi stimulan bagi pertumbuhan ekonomi di daerah pedesaan.

Bupati menyampaikan, BUMDes Palur telah berdiri sejak tahun 2019, dengan bidang usaha antara lain pengelolaan sampah 3R, pengelolaan gedung serba guna, pemanfaatan sumur dalam, dan desa wisata.

“Saya sangat mengapresiasi dengan adanya pendirian BUMDes Anugerah Palur ini, semoga dengan didirikannya BUMDes ini dapat meningkatkan pendapatan masyarakat desa sekitarnya dan meningkatkan perekonomian bagi desa. Saya yakin jika dikelola dengan manajemen yang baik dan profesional BUMDes ini akan maju pesat,” pesannya.

Dalam kesempatan itu, Bupati mengikuti senam bersama, menebar benih ikan di embung, serta meninjau pengelolaan sampah yang dikelola BUMDEs Palur. (*)

Resmikan Sumur Dalam CSR Bank Jateng, Bupati Harap Mampu Atasi Kekurangan Air Petani

0
Bupati Sukoharjo, Etik Suryani saat peresmian sumur dalam bantuan Bank Jateng, Kamis (25/7/2024).

SUKOHARJO – Bupati Sukoharjo, Etik Suryani meresmikan sumur dalam bantuan Bank Jateng melalui program “Corporate Social Responbility” (CSR), Kamis (25/7/2024). Sumur dalam tersebut dibangun di Kelurahan Bulakan, Kecamatan Sukoharjo.

“Mengawali sambutan ini, saya atas nama pribadi dan Pemkab Sukoharjo menyampaikan ucapan terima kasih dan apresiasi kepada Pimpinan Bank Jateng Cabang Sukoharjo,” ujar Bupati.

Dikatakan Bupati, perbankan merupakan salah satu sektor yang diharapkan berperan aktif dalam menunjang kegiatan pembangunan. Eksistensi Bank Jateng sebagai lembaga bisnis yang dimiliki dan dikelola oleh pemerintah daerah memiliki peran strategis dalam pembangunan ekonomi daerah.

Keberadaan Bank Jateng diharapkan dapat memberikan multiplier effect yang sangat besar dalam menggerakkan sektor-sektor ekonomi produktif, serta menjadi stimulan bagi pertumbuhan ekonomi di daerah dan membantu Pemerintah Daerah dalam mewujudkan pembangunan nasional.

“Salah satu tantangan besar yang dihadapi daerah saat ini dalam pelaksanaan pembangunan nasional adalah semakin terbatasnya kemampuan keuangan daerah (APBD),” ujarnya.

Menurut Bupati, selaras dengan hal tersebut, pemberian bantuan sumur dalam di wilayah Kelurahan Bulakan merupakan bentuk kepedulian dan Tanggung Jawab Sosial Lingkungan Perusahaan atau disebut juga Corporate Social Responbility (CSR) dari Bank Jateng Sukoharjo dalam rangka mendukung percepatan pembangunan khususnya di sektor pertanian di Kabupaten Sukoharjo.

Bupati berharap pemberian bantuan dapat membantu dan meringankan para petani untuk mengairi persawahan terutama pada saat terdampak kekeringan dan musim kemarau, sehingga dapat memperlancar proses tanam dan meningkatkan hasil produksi padi dalam rangka mewujudkan Kabupaten Sukoharjo sebagai swasembada pangan.

“Saya berpesan kepada warga masyarakat Kelurahan Bulakan Kecamatan Sukoharjo, agar bantuan ini dipelihara dengan baik serta dapat dimanfaatkan dan dipergunakan dengan sebaik-baiknya,” tambah Bupati. (*)

Bupati Membuka TMMD Sengkuyung III 2024 di Desa Tanjungrejo

0
Bupati Sukoharjo, Etik Suryani membuka TMMD Sengkuyung III Tahun 2024 di Desa Tanjungrejo, Kecamatan Nguter, Rabu (24/7/2024).

SUKOHARJO – Bupati Sukoharjo, Etik Suryanimembuka TMMD Sengkuyung Tahap III Kodim 0726 2024 di Desa Tanjungrejo, Kecamatan Nguter, Rabu (24/7/2024). Dalam acara pembukaan ini, hadir para pejabat Forkopimda dan pejabat di lingkungan Pemkab Sukoharjo.

Dalam kesempatan itu Bupati berharap dengan adanya TMMD nantinya hasil dapat bermanfaat bagi masyarakat baik dari hasil pembangunan fisik maupun non fisik. Bupati berharap dan optimistis dengan adanya TMMD ini kelak hasilnya dapat dimanfaatkan oleh warga masyarakat Desa Tanjung Rejo dan sekitarnya.

“Sasaran fisik yang dikerjakan diharapkan dapat memperlancar arus transportasi warga masyarakat, sehingga meningkatkan laju gerak roda perekonomian warga dan mendukung mobilisasi kegiatan pertanian dan kegiatan masyarakat masyarakat sehari-hari,” ujar Bupati.

Sedangkan Dandim Sukoharjo, Letkol Czi Slamet Riyadi, menjelaskan terdapat sejumlah sasaran fisik yang akan dilaksanakan adalah betonisasi jalan Dukuh Lengkong Ngajir-Dukuh Tanjung Rejo, betonisasi jalan Dukuh Melikan-Dukuh Munggur, pembuatan makadam jalan pertanian Dukuh Lengkong, pembuatan saluran irigasi Sawah Mah Ireng Dukuh Munggur, Pembuatan JUT Dukuh Gempur-Dukuh Mah Bang, serta pembuatan talud jalan Dukuh Melikan-Dukuh Munggur.

“TMMD juga akan diisi dengan sasaran nonfisik dengan penyuluhan kepada warga Desa Tanjung Rejo,” jelas Dandim.

Penyuluhan yang direncanakan antara lanpengetahuan wawasan kebangsaan dan bela negara, penyuluhan pengetahuan narkoba, hukum dan Kamtibmas, penyuluhan KB kesehatan dan stunting, rekam dan sosialisasi KTP elektronik/e-KTP, penyuluhan tentang pertanian, serta penyuluhan pernikahan modern. (*)

Rangkaian Harlah Ke-78 Kabupaten Sukoharjo, Pemkab Gelar Wayang Kulit di 12 Kecamatan

0
Bupati Sukoharjo, Etik Suryani saat menghadiri pagelaran wayang kulit rangkaian Harlah Ke-78 Sukoharjo 2024.

SUKOHARJO – Dalam rangka Hari Lahir Kabupaten Sukoharjo ke-78 tahun 2024, Pagelaran Wayang Kulit digelar oleh Pemkab Sukoharjo dalam hal ini Dinas Pendidikan dan Kebudayaan. Pentas wayang kulit tersebut digelar di 12 kecamatan selama enam hari.

Pentas wayang kulit di 12 kecamatan tersebut dihadiri langsung oleh Bupati Etik Suryani. Pentas wayang kulit diakhiri di Kecamatan Gatak dan Kartasura.

Bupati Etik Suryani menyampaikan apresiasi atas pagelaran wayang kulit dalam rangka Hari Lahir Kabupaten Sukoharjo. Menurutnya, acara tersebut merupakan tindakan nyata dalam upaya “nguri-uri” budaya Jawa khususnya Wayang Kulit.

“Seperti kita ketahui bersama, bahwa pewayangan merupakan suatu ensiklopedia yang hidup, tentang perilaku kehidupan manusia yang banyak mengandung falsafah hidup, etika, estetika, kesetiaan, pengabdian dan cinta tanah air,” ujar Bupati.

Menurutnya, pakeliran jangan hanya dilihat sebagai tontonan semata, namun juga harus dijadikan sebagai tuntunan dan falsafah hidup, sehingga mampu menjadi dasar dalam pengabdian kita kepada masyarakat dan Bangsa Indonesia tercinta.

Asisten 1 Sekda Sukoharjo, Agus Setiyono menambahkan, pagelaran wayang kulit dilaksanakan selama enam hari. Menurutnya, dalam satu hari digelar di dua kecamatan yang dihadiri langsung oleh Bupati.

“Saat ini sudah terlaksana di 10 kecamatan dan tinggal Kecamatan Gatak dan Kartasura yang dijadwalkan pada Rabu (24/7) malam ini,” ujarnya. (*)

22,952FansLike
0FollowersFollow
0FollowersFollow
0SubscribersSubscribe

Recent Posts