SUKOHARJO – Bupati Sukoharjo, Etik Suryani bersama Wakil Bupati, menghadiri deklarasi Gerakan Membangun Petani Milenial (Gerbang Tami) Kabupaten Sukoharjo di Pendopo Graha Satya Praja (GSP), Kamis (19/5/2022). Deklarasi tersebut juga dihadiri pejabat Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) dan juga pejabat dari Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementerian Kesehatan.

Dalam kesempatan itu, Bupati mengaku bangga dengan program Gerbang Tami karena saat ini banyak petani yang berusia tua dan minim petani muda. Harapannya dengan Gerbang Tami akan terjadi regenerasi petani sehingga pertanian di Kabupaten Sukoharjo semakin maju dan modern.

“Sektor pertanian adalah sektor prioritas dengan jumlah pintu pasar paling banyak di dunia. Kondisi riil saat ini masih terdapat ketimpangan jumlah antara petani muda dengan petani tua. Di Kabupaten Sukoharjo sendiri hanya terdapat sekitar 7,3% petani muda dan sisanya adalah petani tua,” ujarnya.

Bupati mengatakan, agar percepatan peningkatan peran petani muda di bidang pertanian dapat segera tercapai, maka perlu membangun sinergitas antar petani milenial dalam wadah berupa Jaringan Petani Milenial Kabupaten Sukoharjo. Melalui jaringan tersebut diharapkan dapat menjadi tempat untuk berkomunikasi, bertukar informasi da menjadi saeana koloborasi antar petani milenial lintas komoditas.

Bupati mengapresiasi proyek perubahan yang digagas Kepala Dinas Pertanian dan Perikanan Sukoharjo tentang sinergitas peningkatan SDM petani milenial melalui Gerbang Tami.

“Saya harap melalui proyek perubahan ini dapat menularkan semangat bertani di seluruh wilayah Kabupaten Sukoharjo. Mampu mengimplementasikan keilmuan dan kemampuanna untuk keyayaan pertanian di Sukoharjo,” ujarnya.

Sedangkan Kepala Dinas Pertanian dan Perikanan Sukoharjo, Bagas Windaryatno, menjelaskan bahwa Gerbang Tami merupakan bantuan dari outout pendidikan dan pelatihan yang dia ikuti dimana peserta harus bisa membuat kebijakan strategis yang mampu menjawab pokok masalah daerah.

“Program Gerbang Tami ini dipastikan akan terus dilaksanakan untuk bisa menjawab pokok masalah karena langsung dimentori Bupati,” katanya.

Menurutnya, dalam rangka melaksanakan projek perubahan melalui Gerbang Tami tersebut, sudah dibentuk tim efektif dan rutin menggelar Forum Group Discussion” (FGD) baik internal maupun eksternal untuk menjaring masukan terkait proyek perubahan tersebut.

Saat ini, ujar Bagas, sudah ada payung hukum berupa Peraturan Bupati (Perbup) tentang Pedoman Pembinaan Petani Milenial. Perbup tersebut baru di Sukoharjo dan akan menjawab mengenai SDM pokok masalah di daerah. Terlebih lagi, saat ini Sukoharjo tengah menjalankan program IP 400 dan jari percontohan nasional.

Sementara itu, Kepala Pusat Pendidikan Pertanuan BPPSDMP Kementan, Idha Widi Arsanti, menyatakan dukungannya terhadap Gerbang Tami Sukoharjo. Pasalnya, petani milenial salah satu program utama Kementan.

“Saat ini sudah ada forum petani milenial di seluruh Indonesia. Ada korwil-korwil di tingkat provinsi. Saya sangat mendukung program petani milenial melalui aksi perubahan di daerah,” ujarnya. (*)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here