SUKOHARJO – Bupati Sukoharjo, Etik Suryani bersama Wakil Bupati, Eko Sapto Purnomo dan Forkopimda melaksanakan panen jagung dalam rangka Mendukung Program Ketahanan Pangan. panen dilaksanakan di Desa Rejosari, Kecamatan Polokarto, Jumat (7/3/2025).

Dalam kesempatan itu, Bupati menyampaikan pertanian adalah sektor yang sangat strategis bagi kehidupan kita, tidak hanya sebagai penyedia pangan, tetapi juga sebagai penopang perekonomian daerah dan nasional. Dalam rangka memperkuat ketahanan pangan, kita perlu bekerja keras dan bersinergi untuk mencapai tujuan swasembada pangan, terutama dalam komoditas penting seperti jagung.

“Saat ini, ketahanan pangan menjadi salah satu isu strategis yang memerlukan perhatian serius, terutama dalam menghadapi berbagai tantangan global, seperti perubahan iklim, krisis pangan, dan fluktuasi harga bahan pokok. Oleh karena itu, sinergi antara pemerintah daerah, TNI/ Polri, dan masyarakat, khususnya para petani, menjadi sangat penting untuk memastikan ketersediaan pangan yang cukup dan berkelanjutan,” ujarnya.

Bupati memberikan apresiasi kepada Polres Sukoharjo yang telah aktif berkontribusi dalam program ketahanan pangan ini. Peran serta Polres Sukoharjo dalam kegiatan ini sangat berarti, karena selain menjaga keamanan dan ketertiban, Polri juga turut serta dalam upaya membangun ketahanan pangan di wilayah kita.

“Panen jagung pada hari ini bukan hanya sekedar hasil kerja keras para petani, tetapi juga simbol keberhasilan kolaborasi antara pemerintah, TNI/ Polri, dan masyarakat dalam mewujudkan ketahanan pangan yang tangguh. Kita berharap Sukoharjo dapat menjadi daerah yang mandiri dalam produksi pangan, sekaligus menignkatkan kesejahteraan para petani,” tambah Bupati.

Sedangkan Kapolres Sukoharjo, AKBP Anggaito Hadi Prabowo, menyampaikan jagung yang dipanen kali ini ditanam pada 20 November 2024 dan telah mencapai usia 100 hari. “Alhamdulillah, di Polokarto ini kita panen seluas 5 hektare, dan di belakang masih ada 4 hektare lagi untuk jagung benih. Kalau untuk jagung monokultur, luasnya bisa mencapai 1.000 hektare,” ungkapnya.

Hasil panen jagung ini nantinya akan dibawa ke Jawa Timur untuk diproses lebih lanjut di pabrik. Setelah melalui tahap treatment, jagung tersebut akan menjadi benih yang siap ditanam kembali sebagai jagung konsumsi. “Beberapa hektare yang ada di Sukoharjo ini bisa sukses dipanen. Hasilnya juga cukup untuk menjadikan Sukoharjo swasembada pangan,” tambah Kapolres. (*)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here