SUKOHARJO – Bupati Sukoharjo, Etik Suryani memimpin Rapat Koordinasi (Rakor) bersama Forkopimda tentang penyerapan gabah dan beras dalam rangka Swasembada Pangan. Rakor tersebut dilaksanakan di ruang rapat Bupati, Kamis (13/3/2025). Terlihat turut hadir dalam acara tersebut Wabup Eko Sapto Purnomo.

Dalam kesempatan itu Bupati menyampaikan, Presiden RI menekankan agar dapat mencapai swasembada pangan paling cepat di akhir tahun 2025 atau awal tahun 2026. Tercapainya swasembada pangan harus selaras dengan peningkatan kesejahteraan petani. Pada saat ini masih banyak petani yang tidak mempunyai nilai tawar terhadap hasil panennya karena keterbatasan modal dan uang hasil panen harus segera dipergunakan untuk bertanam lagi.

“Dalam rangka mewujudkan peningkatan kesejahteraan petani maka pemerintah mengambil kebijakan melalui program serap gabah dan beras petani (sergab). Upaya ini dilakukan untuk membantu petani yang sudah bekerja keras agar petani mendapat keuntungan dan jangan sampai merugi dari usaha taninya,” ujarnya.

Menurut Bupati, kegiatan serap gabah juga bertujuan untuk meningkatkan cadangan pangan pemerintah, yang dilakukan melalui penugasan kepada Bulog. Oleh arena itu, Bulog harus segera melakukan penyerapan gabah petani, sehingga diharapkan sampai April 2025 nanti target Kabupaten Sukoharjo bisa tercapai.

Target tersebut yang terdiri dari: Gabah Kering Panen (GKP) 1.396 ton dan beras 9.261 ton. Hingga 11 Maret 2025, penyarapan untuk Gabah Kering Panen sebesar 947 Ton (67,83%)
dan beras 112 Ton (1,23%).

“Upaya pemerintah melakukan kegiatan sergab dengan menggandeng TNI ini sangat penting dilakukan, karena memasuki awal masa panen di musim penghujan ini di sebagian besar wilayah ada kecenderungan harga gabah anjlok, dan jika tidak segera dilakukan penyerapan oleh Bulog dapat dipastikan akan merugikan petani,” kata Bupati.

Bupati menilai, Rakor tersebut sangat penting untuk menyusun langkah-langkah strategis dalam menyerap gabah dan beras dari para petani. “Mari kita dukung para petani dengan memberikan akses yang lebih baik terhadap pasar, teknologi, dan informasi yang diperlukan untuk meningkatkan hasil pertanian,” tambahnya. (*)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here