Saturday, October 25, 2025
Home Blog Page 76

Pantau Penyaluran BST, Bupati Imbau Penerapan Prokes

0
Bupati Sukoharjo, Hj Etik Suryani SE MM secara simbolis menyerahkan BST untuk KPM, sabtu (24/4/2021).

SUKOHARJO – Warga terdampak corona kembali menerima Bantuan Sosial Tunai (BST). Kali ini, BST yang cair untuk bulan Maret dan April 2021. Penyaluran BST dilakukan oleh Kantor Pos secara bertahap. Bupati Sukoharjo, Hj Etik Suryani SE MM menyempatkan diri mengunjungi penyaluran BST di tiga desa di Kecamatan Tawangsari, Sabtu (24/4/2021).

Desa yang dikunjungi Bupati masing-masing Desa Pundungrejo, Lorog dan Kedungjambal, Kecamatan Tawangsari. “Alhamdullilah lancar, semua menaati protokol kesehatan, pakai masker, jaga jarak dam lainnya. Intinya saya ingin melihat bagaimana masyarakat dalam beradaptasi dengan kehidupan baru selalu menerapkan prokes,” ungkap Bupati.

Menurut Bupati, dirinya ingin datang dalam penyaluran BST hanya ingin menyampaikan agar masyarakat selalu bersatu, bergotong royong memutus mata rantai penyebaran corona di Sukoharjo. Dimana, untuk mencapai hal itu harus selalu menerapkan prokes dalam setiap kegiatan, seperti penyaluran BST tersebut.

Dalam pantauan tersebut, Bupati mengajak masyarakat selalu menerapkan 5M, yakni memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan dengan sabun, menjauhi kerumunan, dan mengurangi mobilitas.

“Saya mengimbau masyarakat yang ada keluarga merantau agar tidak pukang kampung dulu dalam Lebaran ini. Untuk ibadah salat tarawih silahkan yang penting prokes agar semua aman dan pandemi corona di Sukoharjo segera berlalu,” pesannya.

Sementara itu, Kantor Pos Sukoharjo menyalurkan BST untuk 10 kecamatan selain Kartasura dan Mojolaban yang disalurkan oleh Kantor Pos Solo. Untuk BST yang disalurkan oleh Kantor Pos Sukoharjo sendiri sebanyak 35.712 Keluarga Penerima Manfaat (KPM) yang tersebar di 10 kecamatan. Penyaluran sendiri sudah dimulai sejak 21 April lalu dan dijadwalkan hingga 29 April mendatang. (erlano putra)

Buka Rakor POK Triwulan I, Bupati Pesan Agar Kepala OPD Lakukan Pengendalian Internal

0
Bupati Sukoharjo, Hj Etik Suryani SE MM saat membuka Rakor POK Triwulan I di Ruang Pertemuan Lantai 10 Gedung Menara Wijaya, Jumat (23/4/2021).

SUKOHARJO – Bupati Sukoharjo, Hj Etik Suryani membuka Rapat Koordinasi (Rakor) Pengendalian Operasional Kegiatan (POK) Triwulan I di Ruang Pertemuan Lantai 10 Gedung Menara Wijaya, Jumat (23/4/2021). Rakor POK sendiri dalam upaya mewujudkan pelaksanaan APBD yang tepat waktu, tepat mutu, tepat sasaran dengan didukung oleh tertib administrasi yang baik.

Salah satu upaya yang ditempuh untuk mewujudkan hal itu adalah dengan melakukan intensifikasi pengendalian kegiatan oleh masing-masing Organisasi Perangkat Daerah (OPD). Penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan merupakan mata rantai yang saling berkesinambungan yang tidak ada putusnya.

Oleh karena itu, aktivitas pengendalian tidak terbatas dalam bentuk rapat semata, melainkan dalam bentuk-bentuk lainnya seperti konsultasi, surat menyurat dan lainnya. Hal itu bertujuan untuk mendukung kelancaran pelaksanaan kegiatan yang sudah direncanakan. “Saya harap kegiatan yang sudah direncanakan dapat tercapai dengan baik sebagai bagian dari perwujudan pelayanan publik yang prima,” harap Bupati.

Dalam kesempatan itu Bupati juga menyampaikan agar semua Kepala OPD harus dapat melaksanakan pengendalian internal atas pengelolaan keuangan dan seluruh kegiatan di lingkup OPD masing-masing sehingga seluruh kegiatan yang telah direncanakan dapat selesai.

Selain itu, juga melakukan evaluasi semua kegiatan di tahun anggaran 2020 dalam rangka menginventarisir kendala yang dihadapi masing-masing OPD sehingga pada pelaksanaan kegiatan tahun 2021 kendala tersebut dapat diantisipasi.

“Semua jajaran pemerintahan harus dapat bersinergi satu sama lain dalam upaya meningkatkan kinerja pemerintahan sesuai bidang tugas, fungsi dan kewenangan masing-masing,” tambah Bupati. (*)

Bupati Imbau Warga Perantauan Tidak Mudik Lebaran Cegah Penyebaran Corona

0
Bupati Sukoharjo, Hj Etik Suryani SE MM.

SUKOHARJO – Bupati Sukoharjo, Hj Etik Suryani SE MM dalam setiap kesempatan bertemu masyarakat selalu mengimbau agar warga yang merantau untuk tidak mudik terlebih dahulu demi pencegahan penyebaran virus corona. Hal itu setelah pemerintah pusat melarang mudik Lebaran 2021 khususnya pada tanggal 6-18 Mei mendatang.

“Bagi warga Sukoharjo yang punya kerabat atau saudara yang lagi merantau, tolong diberitahu untuk tidak mudik terlebih dahulu. Kalau kangen kan bisa video call. Semuanya demi kesehatan karena virus corona tidak terlihat,” ujar Bupati, Jumat (23/4/2021).

Dalam upaya pencegahan penyebaran virus corona, Bupati berharap masyarakat mendukung pemerintah dengan menunda mudik Lebaran tahun ini. Terlebih lagi, biasanya yang merantau rata-rata berusia muda dan memiliki kekebalan lebih baik dan yang dikunjungi di Sukoharjo adalah orang tua dengan usia rentan terpapar virus.

Dikatakab Bupati, jangan sampai keinginan untuk bertemu orang tua justru membawa bahaya bagi orang tua yang dicintai karena selama perjalanan mudik tidak ada yang tahu sudah terpapar atau membawa virus atau tidak.

Karena pemerintah sudah melarang adanya mudik Lebaran, Bupati minta pada Satgas Corona tingkat desa hingga RT untuk intensif memantau wilayah masing-masing. Setiap pendatang dari luar daerah diminta untuk menunjukkan surat hasil tes swab antigen. Jika sudah ada surat, pendatang tersebut juga harus dikarantina selama lima hari.

Sedangkan pendatang yang tidak bisa menunjukkan surat bebas corona hasil tes swab antigen, maka harus menjalani karantina selama 14 hari. Ketentuan tersebut berlaku bagi setiap pendatang di Sukoharjo. “Satgas di tingkat RT harus proaktif jika ada pendatang baru. Semua itu demi kesehatan bersama dan pandemi segera berlalu,” tambah Bupati. (*)

Pencairan Ganti Rugi Lahan Proyek JLT Ditargetkan Selesai Tahun Ini

0
Salah satu warga saat menerima ganti rugi lahan yang terkena proyek JLT di Kantor BPN, Kamis (22/4/2021).

SUKOHARJO – Pemkab Sukoharjo dalam hal ini Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) menargetkan pencairan dana ganti rugi lahan yang terdampak proyek Jalur Lingkar Timur (JLT) selesai tahun ini. Saat ini, proses pencairan ganti rugi terus dilakukan oleh Kantor Badan Pertanahan Nasional (BPN).

Proses pencairan ganti rugi lahan yang terkena proyek JLT sendiri sudah dimulai tahun lalu dan dilanjutkan tahun ini. Total anggaran untuk pemberian ganti rugi sendiri sebesar Rp120 miliar dan sudah terealisasi Rp75 miliar.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Sukoharjo, Bowo Sutopo Dwi Atmojo mengatakan, pencairan ganti rugi dilakukan secara bertahap karena masih pandemi corona. Selain itu juga menunggu berkas warga lengkap untuk pencairan.

“Proses pencairan tidak dilakukan sekaligus dan dilakukan dengan jumlah bidang tanah tertentu yang berkasnya sudah lengkap. Seperti pencairan hari ini ada 16 bidang, minggu lalu 46 bidang, “jelas Bowo.

Untuk proyek JLT sendiri, lanjut Bowo, ada 481 bidang tanah yang terdampak proyek. Status tanah tersebut antara lain milik warga, kas desa, jalan dan bidang lainnya seperti milik Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo (BBWSBS). Khusus untuk tanah milik BBWSBS tersebut berupa tanggul, talud atau aliran sungai.

Lahan yang terkena proyek JLT sendiri ada di lima desa yang masuk di dua kecamatan. Masing-masing Desa Plesan dan Desa Celep, Kecamatan Nguter serta Desa Manisharjo, Desa Mojorejo dan Desa Bendosari, Kecamatan Bendosari. Proyek JLT sendiri memiliki panjang 5,9 kilometer dan lebar jalan 19 meter.

“Dari 481 bidang tanah tersebut, sekitar 40% sudah selesai proses pembebasannya tahun 2020 lalu dan 60% sisanya ditargetkan selesai tahun ini. Intinya, kalau berkas lengkap, dana langsung bisa cair,” kata Bowo. (*)

Bupati Bersama Kapolres dan Dandim Kembali Pantau Ujicoba PTM

0
Bupati Sukoharjo, Hj Etik Suryani SE MM bersama Kapolres AKBP Bambang Yugo Pamungkas dan Dandim Letkol Inf Agus Adhy Darmawan saat memantau ujicoba PTM, Kamis (22/4/2021).

SUKOHARJO – Bupati Sukoharjo, Hj Etik Suryani SE MM kembali melakukan pantauan pelaksanaan ujicoba Pembelajaran Tatap Muka (PTM), Kamis (22/4/2021). Kali ini, pantauan dilakukan di wilayah Kecamatan Baki, Gatak, dan Kartasura. Selama dua hari sebelumnya Bupati juga memantau ujicoba PTM di enam kecamatan yang lain. Dalam pantauan ini, Bupati bersama Kapolres AKBP Bambang Yugo Pamungkas dan Dandim Letkol Inf Agus Adhy Darmawan.

“Saya sudah tiga hari berturut-turut memantau pelaksanaan ujicoba PTM tahap 2 untuk memastikan berjalan dengan aman dan lancar,” terang Bupati.

Selama tiga hari memantau ujicoba PTM tahap 2, lanjut Bupati, pelaksanaan ujicoba sudah berjalan dengan baik dan sesuai standard yang ditetapkan. Baik itu tentang lokasi, sarana prasarana terkait protokol kesehatan, vaksinasi untuk guru dan lainnya.

Menurutnya, dalam pemantauan tersebut tidak sekadar memastikan penerapan protokol kesehatan (prokes), namun juga untuk memastikan penyelenggaraan PTM itu sendiri. Hal itu dikarenakan sudah satu tahun siswa tidak belajar secara tatap muka di sekolah.

Sejak hari pertama melakukan pantauan, Bupati selalu bertanya pada siswa di setiap kelas. Bupati menanyakan anak-anak lebih suka belajar di rumah atau sekolah dan dijawab kompak oleh siswa lebih suka belajar di sekolah. Bupati menambahkan, sangat penting untuk memberikan pendidikan karakter pada siswa di tengah pandemi virus corona. Pasalnya, anak-anak sudah sangat lama belajar secara online dengan menggunakan laptop atau handphone.

“Selama ujicoba PTM ini kepala sekolah dan guru harus bisa menjadi contoh yang baik terutama soal prokes,” ujarnya.

Sedangkan Kapolres Sukoharjo, AKBP Bambang Yugo Pamungkas menyampaikan, semangat siswa belajar di sekolah sangat luar biasa. Hal itu terlihat saat ditanya oleh Bupati lebih senang belajar di sekolah daripada di rumah. Namun, PTM belum bisa digelar secara normal karena masih dalam situasi pandemi corona.

“Selama ujicoba PTM ini yang penting protokol kesehatan harus dipenuhi dan dilaksanakan secara ketat,” ujar Kapolres.

Dandim 0726 Sukoharjo, Letkol Inf Agus Adhy Darmawan menambahkan, uji coba PTM di sekolah sangat penting tidak hanya bagi pemerintah saja, tapi juga siswa. Pasalnya, PTM membuat siswa bisa mendapat pendidikan langsung dari guru sekaligus berinteraksi dengan teman satu kelas dan sekolah. (*)

Pantau PTM Tahap 2, Bupati: Alhamdullilah Berjalan Lancar

0
Bupati Sukoharjo, Hj Etik Suryani SE MM saat memantau ujicoba PTM tahap 2, Selasa (20/4/2021).

SUKOHARJO – Kabupaten Sukoharjo kembali menggelar ujicoba Pembelajaran Tatap Muka (PTM) tahap 2 di semua kecamatan. Bupati Sukoharjo, Hj Etik Suryani SE MM melakukan pantauan di SMPN 1 Grogol, SMPN 1 Mojolaban, dan SMPN 1 Polokarto, Selasa (20/4/2021). Dalam pantauan tersebut, satu persatu ruang kelas yang digunakan untuk PTM didatangi Bupati.

“Alhamdullilah berjalan lancar dan semuanya sudah sesuai standar yang ditentukan. Mulai ruang kelas, sarana prasarana prokes, guru, dan siswa sudah memenuhi,” jelas Bupati.

Dalam kesempatan itu, Bupati mengaku ujicoba PTM tahap 2 mendapat respon positif dari orang tua siswa yang memberikan izin putra-putrinya mengikuti PTM di sekolah. Disinggung soal kemungkinan ujicoba PTM di Sekolah Dasar (SD), Bupati mengaku saat ini belum ada. Namun, ada rencana PTM SD akan digelar bulan Juli nanti. Terkait hal itu, Sukoharjo tidak akan berjalan sendiri karena menunggu dari Pemprov Jateng.

Menurutnya, semuanya akan dilakukan bertahap, mulai dari pusat, provinsi, hingga kabupaten. Nantinya, jika sudah ada instruksi terkait PTM SD, Sukoharjo pasti langsung menindaklanjutinya. Jika sudah ada instruksi, daerah akan melakukan persiapan seperti pemberian vaksin pada guru, persiapan sekolah, dan lainnya. Seperti dalam ujicoba PTM tahap 2 untuk SMP di semua kecamatan, sebelum ujicoba berjalan, semua guru sudah diberi vaksin corona.

“Semua guru sudah divaksin, itu nomor satu. Jadi, selain persiapan sarana prasana prokes di lingkungan sekolah, guru harus divaksin dulu,” ujar Bupati.

Disinggung soal evaluasi PTM tahap 1 sendiri, Bupati mengaku berjalan lancar dan tidak ada masalah sehingga dilanjutkan ke ujicoba PTM tahap 2. Sedangkan untuk jenjang SMA, Bupati mengaku sudah mengajukan 20 sekolah SMA/SMK ke Provinsi Jateng. Namun, pelaksanaannya sendiri tetap menunggu instruksi lebih lanjut. Bupati berharap pelaksanaan ujicoba PTM di semua jenjang sekolah berjalan lancar dan tidak ada klaster corona baru di sekolah yang menjalankan ujicoba.

Bupati menambahkan, selama ujicoba PTM ini, sudah menekankan pada kepala sekolah agar guru-guru mengurangi mobilitas agar pelaksanaan berjalan lancar dan aman dari corona. Guru juga wajib pakai masker serta “face shield” dan saat mengajar tidak boleh dilepas dengan harapan tidak muncul klaster corona di sekolah.

Sedangkan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Sukoharjo, Darno menambahkan, proses evaluasi PTM tahap 1 dilakukan selama dua minggu. Setelah evaluasi, dimungkinkan dilakukan penambahan kelas yang akan melakukan ujicoba. Penambahan kelas untuk ujivoba PTM sendiri kemungkinan dilakukan bulan Juli mendatang. (*)

Bupati Sampaikan Rancangan Awal RPJMD Tahun 2021-2026 ke DPRD

0

SUKOHARJO – Bupati Sukoharjo, Hj Etik Suryani SE MM menyampaikan Nota Pengantar Rancangan Awal Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2021-2026 dalam Rapat Paripurna DPRD, Senin (19/4/2021). Penyusunan dokumen RPJMD sendiri merupakan kewajiban bupati setelah dilantik dimana RPJMD tersebut disesuaikan dengan visi misi bupati.

Penyusunan dokumen perencanaan telah diatur dalam UU Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah sebagaimana telah diubah dengan UU 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja. Dalam Pasal 264 ayat (4), Perda tentang RPJMD ditetapkan paling lama 6 (enam) bulan setelah Kepala Daerah terpilih dilantik.

“Maksud penyusunan RPJMD Tahun 2021-2026 adalah untuk memberikan arah pembangunan jangka menengah dan sebagai pedoman bagi seluruh pemangku kepentingan dalam melaksanakan pembangunan di Sukoharjo Tahun 2021-2026 secara transparan dan akuntabel,” jelas Bupati.

Menurutnya, tujuan dari penyusunan RPJMD sendiri untuk menjabarkan visi dan misi ke dalam tujuan, sasaran, dan indikator kinerja pembangunan daerah selama 5 (lima) tahun ke depan, sehingga rencana pembangunan daerah yang telah ditetapkan dapat terwujud. Menjamin konsistensi antara perencanaan, penganggaran, pelaksanaan, dan pengawasan pembangunan di Kabupaten Sukoharjo selama kurun waktu 2021-2026. Mendukung upaya pencapaian kesejahteraan bersama melalui sinergi, koordinasi, dan sinkronisasi oleh masing-masing pelaku pembangunan didalam satu pola sikap dan tindakan.

Selain itu, juga mewujudkan keseimbangan lingkungan, sosial, dan ekonomi dalam pembangunan yang berkelanjutan, menjamin terciptanya integrasi, sinkronisasi, dan sinergi perencanaan pembangunan daerah antara Pemerintah Kabupaten Sukoharjo dengan daerah sekitar (Pemerintah Kabupaten/Kota berbatasan), serta mewujudkan penggunaan sumber daya secara efektif, efisien, berkeadilan,dan berkelanjutan.

Sementara itu, Ketua DPRD Sukoharjo, Wawan Pribadi menyampaikan, rancangan awal RPJMD yang disamapikan Bupati tersebut akan dibahas oleh DPRD. Bahkan, usai rapat paripurna pembahasan langsung dilakukan oleh komisi-komisi. (*)

Bantuan Sosial Uang Duka Cair, Bupati Pantau Pencairan di Beberapa Kecamatan

0
Bupati Sukoharjo, Hj Etik Suryani saat memantau pencairan bansos uang duka di Kelurahan Kartasura, Jumat (16/4/2021).

SUKOHARJO – Pemkab Sukoharjo kembali mencairkan bantuan sosial uang duka untuk warga miskin (gakin) yang meninggal dunia. Program dari era bupati sebelumnya tersebut dilanjutkan oleh Bupati Hj Etik Suryani SE MM. Program tersebut juga masuk janji kampanye Pilkada sehingga mulai direalisasikan dengan pencairan pada 761 ahli waris gakin, Jumat (16/4/2021).

Proses pencairan sendiri dilakukan di 12 kecamatan karena masih pandemi corona. Bupati menyempatkan diri untuk memantau pemberian uang duka di di Kecamatan Bendosari, Polokarto, Mojolaban dan Kartasura. “Program santunan kematian gakin merupakan program Bupati Sukoharjo yang lama, Pak Wardoyo Wijaya. Namun, karena program tersebut cukup bagus dan bermanfaat serta dibutuhkan masyarakat miskin, program saya lanjutkan,” ungkap Bupati.

Menurutnya, setiap ahli waris menerima uang duka Rp3 juta seperti tahun-tahun sebelumnya. Uang diberikan utuh tanpa potongan sepeserpun. Nilai santunan uang duka di Sukoharjo sendiri merupakan yang terbesar di Indonesia. Meski begitu, santunan uang duka tidak bisa cair sekaligus begitu ada gakin yang masuk dalam data meninggal dunia. Pasalnya, pengajuan anggaran santunan harus “by name by address” sehingga harus diajukan dalam APBD terlebih dahulu.

“Semua program-program pak Wardoyo yang baik dilanjutkan. Jadi masyarakat tidak perlu khawatir santunan kematian dihapus karena tetap lanjut,” tambahnya.

Sedangkan Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Sukoharjo, Suparmin menyampaikan, bansos uang duka yang cair hari ini merupakan uang duka untuk kematian periode bulan Juni-Agustus 2020 dengan total anggaran Rp2,283 miliar.

“Jadi pencairannya dilakukan di kecamatan masing-masing dan tidak dijadikan satu karena masih pandemi. Total ada 761 ahli waris yang menerima uang duka,” katanya.

Untuk penerima uang duka sendiri, untuk Kecamatan Bendosari 51 orang, Polokarto 89 orang, Mojolaban 85 orang, Baki 35 orang, Bulu 50 orang, Gatak 47 orang, Grogol 82 orang, Kartasura 63 orang, Nguter 59 orang, Sukoharjo 57 orang, Tawangsari 68 orang, dan Kecamatan Weru 75 orang. (*)

Bupati Pantau Penyaluran BPNT, Imbau Terapkan Protokol Kesehatan Dengan Baik

0
Bupati Sukoharjo, Hj Etik Suryani SE MM saat memantau penyaluran Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT), Kamis (15/4/2021)

SUKOHARJO – Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) untuk tahap 2 mulai disalurkan pada warga penerima. Bupati Sukoharjo, Hj Etik Suryani SE MM menyempatkan diri melakukan pemantauan di sejumlah e-warong penyalur BPNT. Pantauan dilakukan di dua e-warong Kecamatan Sukoharjo dan dua e-warong Kecamatan Nguter.

Bupati mendatangi e-warong di Kelurahan Joho dan Begajah, Sukoharjo serta e-warong di Desa Plesan dan Serut, Nguter. “Dari pantauan ini penyaluran BPNT berjalan lancar dan sesuai anjuran pemerintah, yakni menerapkan protokol kesehatan,” kata Bupati.

Menurut Bupati, dalam pantauan di empat e-warong tersebut, petugas e-warong maupun masyarakat yang menerima BPNT sudah memakai masker, jaga jarak, dan menyediakan tempat cuci tangan dengan sabun. Kursi antrean juga ditata dengan jarak tertentu untuk menghindari terjadinya kerumunan.

Bupati juga mengatakan, proses penyaluran BPNT di Sukoharjo tidak mengalami masalah. Dalam kesempatan itu, Bupati sekaligus mengedukasi masyarakat soal prokes yang benar. Selain itu, juga mengimbau masyarakat yang punya saudara atau keluarga yang merantau untuk tidak pulang mudik Lebaran dulu agar semua sehat.

“Kalau kangen bisa video call dulu, intinya jangan pulang ke kampung agar angka corona bisa ditekan dan bisa segera selesai di Sukoharjo. Kalau corona selesai maka ekonomi bisa bangkit dan pulih kembali,” tambah Bupati.

Sedangkan Plt Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Sukoharjo, Suparmin menambahkan, BPNT diberikan setiap bulan pada Keluarga Penerima Manfaat (KPM) yang sudah terdata. Untuk tahun 2021 ini, penerima BPNT untuk Sukoharjo sebanyak 54.334 KPM. Menurutnya, penyaluran dilakukan di 98 e-warong yang tersebar di 12 kecamatan. (*)

Puan Maharani Sumbang 6.000 Dosis Vaksin

0
Bupati Sukoharjo etik Suryani dan Wakil Bupati Agus Santosa memantau pelaksanaan vaksinasi bagi lansia, beberapa saat lalu.

SUKOHARJO – Ketua DPR RI, Puan Maharani memberikan bantuan vaksin untuk Kabupaten Sukoharjo. Puan memberikan vaksin sebanyak 600 vial atau 6.000 dosis. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Sukoharjo, Yunia Wahdiyati mengatakan, bantuan vaksin tersebut diberikan oleh Ketua DPR RI. Vaksin tersebut, kata Yunia, dimanfaatkan untuk pemberi layanan publik, termasuk guru dan pedagang pasar.

“Pemanfaatan vaksin tersebut untuk pemberi layanan publik termasuk guru dan pedagang pasar yang berusia lebih dari 50 tahun,” ungkap Yunia.

Terkait dengan pelaksanaan vaksinasi sendiri, Jubir Penanganan dan Percepatan Covid-19 Kabupaten Sukoharjo ini menyatakan, akan dilaksanakan pada tanggal 14-16 April.

“Sasarannya adalah lansia. Khusus yang digelar di Balai Desa Watubonang Kecamatan Tawangsari ada 460 sasaran lansia,” jelas Yunia.

Atas bantuan vaksin dari Ketua DPR RI tersebut, Bupati Sukoharjo Etik Suryani mengucapkan terimakasih. Menurut bupati, bantuan tersebut sangat bermanfaat, utamanya untuk percepatan layanan vaksinasi Pemerintah Daerah. Sehingga, masyarakat yang belum divaksin, bisa segera divaksin dengan bantuan tersebut.

Di satu sisi, bupati tetap meminta agar masyarakat tetap menjaga kesehatan dan menerapkan protokol kesehatan. Khusus bulan ramadhan, bupati mengimbau umat muslim yang menjalankan ibadah, tidak mengabaikan protokol kesehatan.

Berdasarkan data vaksinasi yang sudah dilakukan sampai dengan 13 April ini, capaian vaksinasi di Kabupaten Sukoharjo terbagi dalam beberapa sasaran. Sasaran Tenaha Kesehatan (Nakes), dosis 1 : 147.98%, dosis 2 : 142.98%. Sasaran Layanan Publik, dosis 1 : 28.32%, dosis 2 : 20.09%, sedangkan Sasaran Lansia dosis 1 : 17.92% dan dosis 2 : 8.25%.

440 PNS Naik Pangkat, Bupati Berharap Jadi Motivasi Peningkatan Prestasi Kerja

0
Bupati Sukoharjo, Hj Etik Suryani SE MM secara simbolis menyerahkan SK kenaikan pangkat PNS. Selasa (13/4/2021).

SUKOHARJO – Sebanyak 440 PNS di lingkungan Pemkab Sukoharjo menerima Surat Keputusan (SK) kenaikan pangkat periode April 2021 di Lantai 10 Gedung Menara Wijaya, Selasa (13/4/2021). Keputusan kenaikan pangkat tersebut secara simbolis diserahkan oleh Bupati Sukoharjo, Hj Etik Suryani SE MM. Kenaikan pangkat tersebut diharapkan menjadi motivasi untuk meningkatkan kinerja.

Dalam kesempatan tersebut, Bupati mengucapkan selamat kepada para PNS yang baru saja menerima SK Kenaikan Pangkat. Bupati berharap dengan momentum tersebut menjadikan motivasi dan penyemangat tersendiri bagi PNS untuk senantiasa bekerja dan mengabdikan diri sebagai PNS sesuai dengan tugas pokok dan fungsi masing-masing.

“Kenaikan pangkat bagi seorang PNS pada hakekatnya merupakan sebuah penghargaan yang diberikan negara atas prestasi kerja. Oleh karena itu hendaknya kenaikan pangkat yang diperoleh dapat dipandang sebagai kenaikan tanggungjawab atas jenjang pangkat baru yang dibarengi dengan peningkatan prestasi kerja dan perilaku kerja yang lebih,” papar Bupati.

Sesuai Undang-Undang Nomor 05 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara, lanjut Bupati, saat ini PNS bukan lagi sebuah pekerjaan, tetapi PNS adalah sebuah profesi yang mengandung amanah, yang harus ditunaikan dengan baik.

Bupati juga berharap dengan kenaikan pangkat tersebut mampu menjadi penyemangat bagi PNS untuk terus meningkatkan kualitas, semakin profesional dan memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat, mampu mewujudkan PNS yang cerdas, bekerja keras, kerja tuntas dan kerja ikhlas. Juga, PNS harus bisa menjadi panutan dan menjadi PNS yang memiliki dedikasi dan loyalitas tinggi terhadap pimpinan.

Sedangkan Plt Kepala Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan (BKPP) Sukoharjo, Sumini menyampaikan, kenaikan pangkat tersebut merupakan penghargaan atas pengabdian para PNS yang bersangkutan. Dengan kenaikan pangkat tersebut diharapkan menjadi pendorong dan memotivasi bagi PNS dalam meningkatkan kinerja dan pengabdiannya pada masyarakat.

“Untuk kenaikan pangkat periode 1 April 2021 ini terdapat 440 PNS dari beberapa golongan,” ujarnya.

Dari jumlah tersebut, terdiri dari PNS Golongan IV sebanyak 38 orang, Golongan III sebanyak 332 orang, Golongan II 61 orang dan Golongan I sembilan orang. (*)

Luncurkan Gerakan Minum Jamu, Bupati Wajibkan OPD Minum Jamu Tiap Hari Jumat

0
Bupati Hj Etik Suryani SE MM bersama Wakil Bupati Drs H Agus Santosa saat meluncurkan Gerakan Minum Jamu, Senin (12/4/2021).

SUKOHARJO – Bupati Sukoharjo, Hj Etik Suryani SE MM mewajibkan semua Organisasi Perangkat Daerah (OPD) melaksanakan rutinitas minum jamu setiap hari jumat. Program tersebut dalam upaya memberdayakan UMKM jamu. Selain OPD, budaya minum jamu tersebut juga diberlakukan untuk BUMD dan juga swasta. Peluncuran Gerakan Minum Jamu dilakukan di Loby Gedung Menara Wijaya, Senin (12/4/2021).

Bupati mengatakan, selama ini Sukoharjo terkenal sebagai sentra industri jamu. Untuk itu, menjadi kewajiban semua pihak untuk mendukung keberadaan jamu di Sukoharjo agar pelaku usaha jamu semakin maju dan berkembang. “Sukoharjo punya pasar khusus jamu, yakni Pasar Nguter yang tidak dimiliki daerah lain. Untuk itu, pemerintah daerah menginisiasi gerakan minum jamu tersebut agar ke depan menjadi perilaku masyarakat sehari-hari,” papar Bupati.

Untuk merealisasi program minum jamu tiap hari jumat, lanjut Bupati, OPD bisa memanggil penjual jamu gendong atau penjual jamu lainnya. OPD juga bisa berkoordinasi dengan Koperasi Jamu Indonesia (Kojai) untuk penyediaan jamu tersebut. Saat launching tersebut, Bupati mengimbau perajin jamu untuk tidak menggunakan bahan kimia berbahaya.

Selain itu, Bupati juga meminta perajin jamu senantiasa meningkatkan kualitas produksi jamunya. Dalam kesempatan itu Bupati juga berharap ke depan jamu bisa masuk ke hotel dan menjadi “welcome drink” yang disediakan hotel. Ke depan, Bupati juga ingin membuat cafe jamu lagi di Gedung Pusat Promosi Potensi Daerah (GP3D).

Sedangkan Asisten II Sekda, Widodo menyampaikan, Gerakan Minum Jamu bertujuan untuk memperkuat identitas Sukoharjo sebagai Kota Jamu, mempromosikan usaha jamu, serta meningkatkan produkvitas dan saya saing bagi pelaku UMKM jamu, serta memfasilitasi pengusaha jamu dengan dibukanya cafe jamu.

“Saat ini, terdapat 2.513 UMKM jamu di Sukoharjo. Usaha jamu yang dilakukan antara lain penjual jamu gendong, penjual jamu keliling, warung jamu, pengilingan jamu, pedagang jamu racikan, pengusaha jamu instan, ” jelasnya. (*)

Wakil Bupati Hadiri Peresmian Kanzus Sholawat di Desa Gantan, Baki

0
Wakil Bupati Sukoharjo, Drs H Agus Santosa saat menghadiri peresmian Kanzus Sholawat Surakarta di Desa Gentan, Baki oleh Wakil Gubernur Jateng, Taj Yasin Maimoen, Senin (12/4/2021).

SUKOHARJO – Wakil Bupati Sukoharjo, Drs H Agus Santosa hadir dalam peresmian Kanzus Sholawat Surakarta oleh Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin Maimoen di Dukuh Ngenden RT 04/08, Desa Gentan, Baki, Senin (12/4/2021). Dengan peresmian Kanzus Sholawat tersebut diharapkan akan menambah motivasi untuk terus berdzikir dan bersholawat dan mendekatkan diri kepada Allah SWT dan Rasulullah Muhammad SAW.

“Tidak terasa, besok pagi kita semua sudah memasuki Bulan Suci Ramadhan 1442 H, dimana seluruh umat Islam diwajibkan untuk menjalankan ibadah puasa. Bulan Ramadhan adalah bulan yang mulia, bulan yang suci, bulan yang penuh dengan rahmat dan ampunan dari Allah SWT,” ujar Agus mengawali sambutan.

Dikatakan Wabup, bulan Ramadhan harus disambut dengan hati yang ikhlas dan rasa gembira yang sangat dalam. Meskipun masih dalam segala keterbatasan karena masih dalam situasi Pandemi Covid-19, diharapkan masyarakat selalu diberi kekuatan dan kemudahan oleh Allah SWT, sehingga dapat menjalankan ibadah puasa dengan lancar.

Menurutnya, dalam menjalani hidup di tengah modernitas dan kesibukan, kadang kala manusia lupa pada fitrahnya sebagai seorang hamba. Tak sedikit hati menjadi hampa dari cahaya Illahi. Banyak cara yang dianjurkan agama kepada manusia untuk kembali mengkilapkan hatinya, salah satunya adalah dengan berdzikir dan bershalawat.

Seperti diperintahkan Allah SWT dalam surat Ar-Rad, yang artinya: “Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah (berdzikir), hati menjadi tentram,”. Dengan berdzikir dan bershalawat manusia dapat sejenak merelaksasi pikiran dan hatinya dari berbagai hal.

“Untuk itu saya sangat bangga dan mengapresiasi dibangunnya Gedung Kanzus Sholawat Surakarta di Dukuh Ngenden, Desa Gentan, Baki ini,” tambah Agus. (*)

Bupati dan Wakil Bupati Hadiri Grand Final Duta Generasi Berencana

0
Bupati Sukoharjo, Hj Etik Suryani saat menyerahkan piagam dan trophy pada pemenang, Minggu (11/4/2021).

SUKOHARJO – Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPPKBP3A) menggelar pemilihan Duta Generasi Berencana (GenRe). Grand Final digelar Minggu (11/4/2021 dengan dihaditi Bupati Hj Etik Suryani SE MM dan Wakil Bupati, Drs H Agus Santosa.

“Duta generasi berencana memegang peran penting untuk mensosialisasikan keluarga adalah segala-galanya,” ungkap Bupati.

Menurutnya, program GenRe merupakan program yang dikembangkan dalam rangka penyiapan kehidupan berkeluarga bagi remaja melalui pemahaman tentang pendewasaan usia perkawinan, agar mampu melangsungkan jenjang pendidikan secara terencana, berkarir dalam pekerjaan secara terencana, serta menikah dengan penuh perencanaan sesuai siklus kesehatan reproduksi.

Program GenRe merupakan program yang mengedepankan pembentukan karakter bangsa dikalangan generasi muda, merupakan wadah untuk mengembangkan karakter bangsa karena mengajarkan remaja untuk menjauhi pernikahan dini, seks pra nikah dan NAPZA (Narkotika, Psikotropika, dan Zat Adiktif). Hal itu agar remaja menjadi tangguh dan dapat berkontribusi dalam pembangunan serta berguna bagi nusa dan bangsa.

Bupati juga mengatakan, remaja saat ini akan menjadi bagian dari Generasi Emas Indonesia 2045 yang akan datang. Generasi Emas dibangun melalui pembangunan karakter dan pembangunan keluarga melalui program “Bangga Kencana”, yaitu pembangunan keluarga, kependudukan dan keluarga berencana.

“Pembinaan terhadap remaja merupakan investasi yang luar biasa untuk pembangunan bangsa dan negara dimasa yang akan datang. Untuk itu sekali lagi saya sangat mengapresiasi penyelenggaraan kegiatan ini, semoga kegiatan seperti ini terus dilaksanakan dan ditingkatkan,” pesan Bupati.

Berikut ini daftar pemenang Pemilihan Duta Generasi Berencana (GenRe) Sukoharjo. Juara 1 Putra, Ajib Rahmat Dwi Murdani, Juara 1 Putri, Risky Febri Mardhini, Juara 2 Putra, Risky Ade Firmansyah, Juara 2 Putri, Ferina Indah Sari, Juara 3 Putra, Almas Rioga Pasca Pratama, Juara 3 Putri, Zivhen Rintis. Untuk Juara Berbakat, Rafid Fadilah dan Juara Favorit, Lufi Rindytia. (*)

Ikut Terjun ke Sawah, Bupati dan Wabup Gropyokan Tikus Bareng Petani

0
Bupati Hj Etik Suryani SE MM dan Wakil Bupati Drs H Agus Santosa bergabung bersama petani Desa Pranan gropyokan tikus, Jumat (9/4/2021).

SUKOHARJO – Petani di Kabupaten Sukoharjo tengah dilanda kekhawatiran akibat serangan hama tikus. Saat ini, hama pengerat tersebut menyerang lahan pertanian di sejumlah wilayah. Kondisi tersebut membuat petani intensif menggelar gropyokan tikus. Seperti yang dilakukan petani di Desa Pranan, Polokarto yang menggelar gropyokan bareng Bupati Hj Etik Suryani SE MM dan Wabup Drs H Agus Santosa, Jumat (9/4/2021).

Saat gropyokan tersebut, Etik dan Agus kompak memegang pentungan untuk memukul tikus. Gropyokan tersebut dilakukan serentak bersama petani di wilayah tersebut dimana terdapat 135 hektar lahan pertanian. Bupati dan Wabup terihat tidak segan-segan ikut memukulkan pentungannya ke tikus yang keluar dari lubang.

Dalam kegiatan itu, ratusan tikus berhasil ditangkap. Bupati meminta petani intensif melakukan gropyokan agar hama pengerat tersebut bisa diberantas. “Gropyokan tikus ini cukup efektif menekan serangan hama tikus. Jangan pakai jebakan listrik karena berbahaya, mendingan gropyokan seperti ini,” ujarnya.

Sedangkan Kepala Desa (Kades) Pranan, Jigong Sarjanto menyampaikan, memasuki musim hujan seperti saat ini terjadi peningkatan serangan hama tikus. Menurutnya, saat ini populasi tikus naik dua kali lipat dari biasanya. Jigong menilai dibutuhkan kekompakan petani untuk melakukan gropyokan tikus agar hama tersebut bisa diminimalisir.

Jigong yang juga Ketua Paguyuban Petani Pengguna Air (P3A) Dam Colo Timur tersebut mengatakan, gropyokan di Desa Pranan tersebut melibatkan berbagai unsur masyarakat. Selain petani, juga diikuti pemerintah desa, kelompok tani, Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan), bahkan anak-anak. Terlihat hadir juga Kepala Dinas Pertanian dan Perikanan Sukoharjo, Netty harjianti.

Menurutnya, gropyokan secara serentak cukup efektif untuk mengurangi populasi tikus. Gropyokan serupa akan terus diintensifkan agar hasil panen bisa maksimal. Terlebih lagi, populasi tikus cepat bertambah di musim hujan seperti saat ini.

Jigong juga mengatakan, saat panen musim tanam 1 lalu terjadi penurunan produksi padi petani sekitar 10-15% akibat serangan hama tikus. Dengan gropyokan, dia berharap panen untuk MT 2 nanti bisa lebih maksimal. (*)

22,952FansLike
0FollowersFollow
0FollowersFollow
0SubscribersSubscribe

Recent Posts